Dituduh Memerkosa, Cucu Pendiri Ikhwanul Muslimin Klaim Seks Konsensus

Selasa, 23 Oktober 2018 - 11:01 WIB
Dituduh Memerkosa, Cucu Pendiri Ikhwanul Muslimin Klaim Seks Konsensus
Dituduh Memerkosa, Cucu Pendiri Ikhwanul Muslimin Klaim Seks Konsensus
A A A
PARIS - Tariq Ramadan, profesor Muslim yang juga cucu pendiri Ikhwanul Muslimin Mesir Hassan al-Banna, akhirnya mengakui terlibat hubungan seks dengan para wanita di Prancis yang menuduhnya melakukan pemerkosaan. Namun, dia mengklaim hubungan seks bersifat konsensus atau tanpa paksaan.

Ramadan telah ditahan di Prancis sejak 2 Februari 2018. Dia dituduh memerkosa para wanita pada tahun 2009 dan 2012 di kamar hotel.

Selama beberapa kali sidang dan dalam wawancara di media, profesor Universitas Oxford ini membantah melakukan pemerkosaan. Bahkan, dia juga membantah melakukan hubungan seks dengan para wanita yang menuntutnya di pengadilan.

Pengacaranya, Emmanuel Marsigny, pada hari Senin mengatakan Ramadan yang tercatat sebagai akademisi Swiss telah mengubah pendiriannya tentang apa yang terjadi sebenarnya. Pengakuan Ramadan memiliki kontak seksual dengan para wanita tersebut terungkap dari pesan teks antara dia dan dua perempuan yang membuat tuduhan pemerkosaan.

"Pesan-pesan itu menunjukkan bahwa penggugat berbohong dan bahwa perjumpaan seksual itu diinginkan, dilakukan secara konsensus dan bahkan dicari lagi setelah itu," kata Marsigny membela kliennya.

"Penyingkapan pesan-pesan ini telah memungkinkan dia untuk mengakui bahwa dia memiliki hubungan seksual dengan para wanita," ujar Marsigny, yang dikutip AFP, Selasa (23/10/2018).

Dua perempuan yang menuduh cucu pendiri Ikhwanul Muslimin Mesir itu melakukan pemerkosaan adalah aktivis feminis Henda Ayari dan seorang wanita cacat yang dikenal dalam laporan media dengan sebutan "Christelle".

Ramadan telah menikah dan memiliki empat anak. Dia berulang kali minta jaminan pembebasan dengan alasan bahwa berada di penjara membuatnya sulit untuk mengobati multiple sclerosis yang dia derita

Pengadilan sejauh ini menolak permintaannya. Pengadilan memutuskan bahwa dia dapat menerima perawatan yang memadai di rumah sakit penjara di Fresnes, pinggiran kota Paris selatan.

Bulan lalu seorang ahli komputer yang bekerja pada penyelidikan kasus ini memeriksa 399 pesan teks antara Ramadhan dan Christelle. Perempuan itu menuduh Ramadan memerkosa dirinya di kamar hotel Lyon pada tahun 2009.

Pesan-pesan teks merinci khayalan seksualnya yang kejam menjelang serangan yang dituduhkan.

Setelah itu, pesan teks lain Ramadan kepada perempuan itu menunjukkan bahwa dia minta maaf."Saya merasakan kegelisahan Anda...meminta maaf atas 'kekerasan' saya," bunyi pesan tersebut.

Ramadan sebelumnya mengklaim dia terlibat dalam "permainan rayuan" dengan Christelle secara online dan di telepon.

Namun dia mengatakan satu-satunya kontak tatap muka mereka adalah saat minum di bar hotel. Ramadan sempat menggambarkan Christelle sebagai "pembohong kompulsif".

Pengacara Ramadan juga telah memberikan rincian pertukaran pesan dengan Ayari. Perempuan ini mengklaim diperkosa Ramadan di sebuah hotel di Paris pada tahun 2012.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6766 seconds (0.1#10.140)