Viral, Siswa di Prancis Todongkan 'Pistol' ke Guru

Senin, 22 Oktober 2018 - 13:50 WIB
Viral, Siswa di Prancis Todongkan Pistol ke Guru
Viral, Siswa di Prancis Todongkan 'Pistol' ke Guru
A A A
PARIS - Seorang siswa lelaki 15 tahun di Prancis menodongkan pistol palsu ke arah kepala guru perempuannya di dalam kelas di sebuah sekolah pinggiran Paris. Aksi siswa kurang ajar ini direkam dan videonya yang viral memicu kemarahan para pejabat termasuk Presiden Emmanuel Macron.

Insiden itu terjadi hari Kamis pekan lalu. Hari ini (22/10/2018), jaksa di Prancis mendakwa siswa remaja tersebut.

Dalam video terlihat siswa itu mengancam gurunya yang menulis daftar kehadiran para siswa. "Anda telah menandai saya absen. Tandai saya hadir," teriak siswa itu sembari mengacungkan pistol palsu ke arah kepala gurunya.

Surat kabar Prancis, Le Parisien, melaporkan bahwa siswa itu terlambat masuk kelas. Dia marah setelah guru tersebut menandainya dengan sebagai siswa yang absen.

Dalam video tersebut beberapa siswa lain juga membuta gerakan olok-olokan terhadap guru yang ditodong pistol palsu. Video diduga direkam teman siswa tersebut dan diunggah secara online.

Guru yang diancam mengajukan laporan kepada polisi pada hari berikutnya. Remaja itu, yang ditemani ayahnya, akhirnya menyerahkan diri ke polisi.

Beberapa pejabat Prancis marah dengan ulah kurang ajar siswa 15 tahun itu.

"Sekolah adalah tempat lahir Republik (Prancis) dan di sanalah kita belajar untuk menghormati Republik," Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner.

Presiden Macron melalui Twitter menyebut tindakan menodong guru di dalam kelas dengan senjata palsu tidak dapat diterima."Ambil semua tindakan yang diperlukan untuk mencegah insiden terulang," tulis Macron, yang dikutip dari akun Twitter-nya, @EmmanuelMacron, Senin (22/10/2018).

Dalam pernyataan bersama pada hari Minggu, Menteri Castaner dan Menteri Pendidikan Jean-Michel Blanquer mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan pertemuan minggu depan untuk membahas cara-cara menghentikan kekerasan di sekolah di kota-kota pinggiran yang berpenghasilan rendah.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4478 seconds (0.1#10.140)