Awal Tahun Depan, Pertemuan Trump-Kim Jong-un Jilid II Digelar
A
A
A
WASHINGTON - Pertemuan puncak berikutnya antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un kemungkinan akan terjadi awal tahun depan. Hal itu diungkapkan seorang pejabat senior pemerintah AS.
Kedua belah pihak telah terlibat dalam pembicaraan tentang pertemuan kedua pemimpin setelah yang pertama, dan belum pernah terjadi sebelumnya, di Singapura pada bulan Juni lalu.
"Pertemuan mungkin terjadi setelah tahun pertama," kata pejabat AS kepada wartawan seperti disitat dari Reuters, Sabtu (20/10/2018).
Sementara Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada hari Jumat waktu setempat ia berharap untuk bertemu rekannya asal Korut sesegera mungkin untuk meletakkan dasar untuk "langkah maju yang besar" pada denuklirisasi selama KTT berikutnya.
Pompeo, dalam wawancara dengan Voice of America dalam perjalanan ke Mexico City, mengatakan Kim Jong-un mengatakan kepadanya dua minggu lalu dia berkomitmen pada janji-janji yang dia buat kepada Trump selama KTT pertama mereka.
“Saya sangat berharap kita akan mengadakan pertemuan pemimpin senior di sini pada minggu depan dan setengah atau lebih antara saya dan rekan saya untuk melanjutkan diskusi ini sehingga ketika keduanya bersama-sama ada kesempatan nyata untuk membuat maju langkah besar lainnya dengan denuklirisasi,” ujar Pompeo kepada VOA.
Pompeo bertemu dengan Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-ho di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada bulan September lalu.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri menolak untuk mengklarifikasi jika Pompeo akan bertemu rekannya di Washington. Ia mengatakan tidak memiliki pengumuman tentang pertemuan tersebut.
Amerika Serikat dan Korea Selatan pada hari Jumat mengatakan bahwa mereka telah menghentikan pelatihan pertahanan udara gabungan dalam upaya untuk memastikan upaya diplomatik dengan Korea Utara terus berlanjut.
Kedua Korea sendiri telah mengadakan tiga pertemuan puncak tahun ini.
Kedua belah pihak telah terlibat dalam pembicaraan tentang pertemuan kedua pemimpin setelah yang pertama, dan belum pernah terjadi sebelumnya, di Singapura pada bulan Juni lalu.
"Pertemuan mungkin terjadi setelah tahun pertama," kata pejabat AS kepada wartawan seperti disitat dari Reuters, Sabtu (20/10/2018).
Sementara Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada hari Jumat waktu setempat ia berharap untuk bertemu rekannya asal Korut sesegera mungkin untuk meletakkan dasar untuk "langkah maju yang besar" pada denuklirisasi selama KTT berikutnya.
Pompeo, dalam wawancara dengan Voice of America dalam perjalanan ke Mexico City, mengatakan Kim Jong-un mengatakan kepadanya dua minggu lalu dia berkomitmen pada janji-janji yang dia buat kepada Trump selama KTT pertama mereka.
“Saya sangat berharap kita akan mengadakan pertemuan pemimpin senior di sini pada minggu depan dan setengah atau lebih antara saya dan rekan saya untuk melanjutkan diskusi ini sehingga ketika keduanya bersama-sama ada kesempatan nyata untuk membuat maju langkah besar lainnya dengan denuklirisasi,” ujar Pompeo kepada VOA.
Pompeo bertemu dengan Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-ho di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada bulan September lalu.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri menolak untuk mengklarifikasi jika Pompeo akan bertemu rekannya di Washington. Ia mengatakan tidak memiliki pengumuman tentang pertemuan tersebut.
Amerika Serikat dan Korea Selatan pada hari Jumat mengatakan bahwa mereka telah menghentikan pelatihan pertahanan udara gabungan dalam upaya untuk memastikan upaya diplomatik dengan Korea Utara terus berlanjut.
Kedua Korea sendiri telah mengadakan tiga pertemuan puncak tahun ini.
(ian)