37 Tahun Salat, Para Jamaah Masjid Turki Dinyatakan Salah Kiblat
A
A
A
ANKARA - Para jamaah Muslim di sebuah desa di Turki barat diminta "meluruskan kembali" keyakinan mereka setelah diketahui bahwa mereka salat di masjid dengan kiblat yang salah. Salat dengan kiblat salah itu sudah dijalani selama 37 tahun terakhir.
Imam setempat, Isa Kaya, memutuskan untuk menyelidiki desas-desus bahwa jamaah di masjidnya di Desa Sugoren selama ini salat menghadap ke kiblat yang salah. Dalam keyakinan Islam, salat harus menghadap ke arah Kakbah di Makkah, Arab Saudi.
Setelah mengajukan permohonan ke kantor mufti regional, Kaya terkejut mengetahui bahwa desas-desus itu ternyata benar. Masjid yang telah dibangun pada tahun 1981 "menderita" kesalahan desain yang memalukan, di mana ceruk di dinding masjid melenceng sekitar 30 derajat dari arah kiblat yang sebenarnya.
Otoritas keagamaan setempat memilih solusi sementara, yakni garis putih di karpet masjid diralat sesuai arah kiblat yang benar. Soluasi sementara ini dibuat sambil menunggu struktur masjid didesain ulang.
"Kami telah menjelaskan situasinya kepada jamaah kami dan kebanyakan dari mereka telah bereaksi positif terhadap solusi kami,” kata Kaya kepada kantor berita Demiroren yang dilansir Hurriyet, Sabtu (20/10/2018).
Imam setempat, Isa Kaya, memutuskan untuk menyelidiki desas-desus bahwa jamaah di masjidnya di Desa Sugoren selama ini salat menghadap ke kiblat yang salah. Dalam keyakinan Islam, salat harus menghadap ke arah Kakbah di Makkah, Arab Saudi.
Setelah mengajukan permohonan ke kantor mufti regional, Kaya terkejut mengetahui bahwa desas-desus itu ternyata benar. Masjid yang telah dibangun pada tahun 1981 "menderita" kesalahan desain yang memalukan, di mana ceruk di dinding masjid melenceng sekitar 30 derajat dari arah kiblat yang sebenarnya.
Otoritas keagamaan setempat memilih solusi sementara, yakni garis putih di karpet masjid diralat sesuai arah kiblat yang benar. Soluasi sementara ini dibuat sambil menunggu struktur masjid didesain ulang.
"Kami telah menjelaskan situasinya kepada jamaah kami dan kebanyakan dari mereka telah bereaksi positif terhadap solusi kami,” kata Kaya kepada kantor berita Demiroren yang dilansir Hurriyet, Sabtu (20/10/2018).
(mas)