Pembicaraan Menlu Retno-Menlu Australia Bocor, Ini Kata Kemlu

Kamis, 18 Oktober 2018 - 16:22 WIB
Pembicaraan Menlu Retno-Menlu...
Pembicaraan Menlu Retno-Menlu Australia Bocor, Ini Kata Kemlu
A A A
JAKARTA - Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia, Arrmanatha Nassir angkat bicara mengenai kabar bocornya pembicaraan antara Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Marsudi, dengan Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne mengenai rencana Australia memindahkan kedutaannya di Israel ke Yerusalem.

Arrmanatha menuturkan, Retno memiliki hubungan komunikasi langsung dengan banyak Menlu termasuk dengan Menlu Australia. Retno, lanjut Arrmanatha, memiliki kebiasaan yang apabila ada suatu isu atau hal yang perlu dibahas segera melakukan kontak. Ia tidak segan untuk berhubungan, baik melalui telepon atau sms/whatsapp

"Komunikasi terbuka seperti ini diperlukan, apalagi saat isu yang perlu penanganan khusus baik terkait prinsip atau isu yang perlu ditangani dengan cepat," kata Arrmanatha.

"Ini bisa meyangkut masalah bilateral maupun isu yang berkembang tingkat kawasan dan global," imbuhnya, Jakarta, Kamis (18/10/2018).

"Yang perlu kami tekankan, komunikasi terbuka seperti ini dimungkinkan, karena adanya kepercayaan dan saling percaya. Ini prinsip yang selalu dipegang teguh Indonesia dan Menlu dalam menjalankan komunikasi dan hubungan bilateral," ujarnya.

Sementara itu, mengenai pengumuman Australia kemarin, Arrmanatha menyatakan, posisi Indonesia sama seperti yang telah ditegaskan oleh Retno kemarin. Posisi Indonesia soal Palestina selama ini tegas dan jelas dan tidak berubah.

Dalam kesempatan itu, Arrmanatha juga menyinggung soal perjanjian kemitraan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

"Soal IA-CEPA dalam lawatan Perdana Menteri Scott Morrison beberapa waktu lalu telah sampaikan Presiden Joko Widodo bahwa perundingan telah selesai. Diharapkan bahwa tandatangan IA-CEPA pada akhir tahun. Kita lihat saat ini proses perundingan sudah selesai dan masih ada beberapa isu yang harus dibahas termasuk legal scrubbing, harapannya tentu dapat ditandatangi akhir tahun ini," tukasnya.
(ian)
Berita Terkait
3 Negara Tetangga Indonesia...
3 Negara Tetangga Indonesia yang Jadi Pendukung Setia Israel, Salah Satunya Bukan dari Asia Tenggara
Politikus Australia...
Politikus Australia Pro-Palestina Dirikan Partai Politik Baru
Demo Dukung Warga Palestina...
Demo Dukung Warga Palestina di Sydney dan Melbourne, Australia
Eskalasi Perang Gaza...
Eskalasi Perang Gaza Meningkat, Negara Tetangga Indonesia Ini Kirim Jet Tempur dan Pasukan Elite ke Timur Tengah
Demo Warga di Sydney,...
Demo Warga di Sydney, Australia Desak Pembebasan Palestina
Parlemen Australia Blokir...
Parlemen Australia Blokir Usulan Akui Negara Palestina
Berita Terkini
Darah Akan Banyak Mengalir,...
Darah Akan Banyak Mengalir, Pakistan Siapkan Skenario Kejutan jika Perang dengan India
25 menit yang lalu
Putin Klaim Rusia Rebut...
Putin Klaim Rusia Rebut Kembali Kursk dari Tentara Ukraina
3 jam yang lalu
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
4 jam yang lalu
Trump dan Zelensky Bertemu...
Trump dan Zelensky Bertemu selama 15 Menit di Sela-sela Pemakaman Paus Fransikus
6 jam yang lalu
Ledakan Besar Guncang...
Ledakan Besar Guncang Pelabuhan Bandar Abbas di Iran, Apakah Mossad Terlibat?
7 jam yang lalu
3 Negara yang Tak Hadiri...
3 Negara yang Tak Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Mana Saja Itu?
8 jam yang lalu
Infografis
Ini 3 Negara Musuh AS...
Ini 3 Negara Musuh AS yang Tidak Terkena Tarif Impor Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved