Kim Jong-un Tulus Ingin Tinggalkan Senjata Nuklir, Harus Diberi Hadiah

Senin, 15 Oktober 2018 - 09:07 WIB
Kim Jong-un Tulus Ingin Tinggalkan Senjata Nuklir, Harus Diberi Hadiah
Kim Jong-un Tulus Ingin Tinggalkan Senjata Nuklir, Harus Diberi Hadiah
A A A
PARIS - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un tulus dan benar-benar ingin meninggalkan senjata nuklir . Hal itu disampaikan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in kepada surat kabar Prancis.

Presiden Moon mengatakan masyarakat internasional perlu memberikan hadiah untuk Kim Jong-un atas niatnya yang tulus untuk denuklirisasi.

Kim telah bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Singapura Juni lalu, di mana pemimpin Korut itu berjanji untuk bekerja menuju denuklirisasi . Sejak pertemuan bersejarah itu, Kim menyatakan segera menghancurkan situs uji coba mesin rudal balistik antarbenua ( ICBM ).

"Tahun ini saya telah berdiskusi secara mendalam dengan Kim selama berjam-jam. Pertemuan-pertemuan ini telah meyakinkan saya bahwa dia telah mengambil keputusan strategis untuk meninggalkan senjata nuklirnya," kata Moon kepada Le Figaro dalam sebuah wawancara sebelum kunjungan kenegaraan ke Paris.

Mon akan bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Senin (15/10/2018).

Rezim Kim Jong-un telah menghentikan uji coba senjata nuklir dan rudal pada tahun ini. Pemimpin Korut itu juga akan mengizinkan situs rudal dan senjata nuklirnya diinspeksi pengawas internasional.

"Kim tulus, tenang dan sopan dan merasa frustrasi oleh ketidakpercayaan masyarakat internasional yang terus berlanjut," kata Presiden Moon.

"Sekarang saatnya untuk menanggapi upaya-upaya yang sulit untuk disetujui," kata Moon.

"Kita perlu meyakinkan Kim Jong-un bahwa dia mengambil keputusan yang tepat dalam memutuskan untuk denuklirisasi dan kita perlu menemaninya dalam keinginannya untuk perdamaian yang kuat dan tahan lama," imbuh dia.

Washington menginginkan tindakan nyata, seperti pengungkapan total fasilitas nuklir dan rudal Korea Utara, sebelum memenuhi permintaan Pyongyang, yakni pencabutan sanksi.

Moon menambahkan bahwa dia berharap ada pertemuan lain antara Kim Jong-un dan Trump. "Menyatakan berakhirnya perang Korea akan menjadi awal untuk membangun rezim perdamaian," katanya. Dia juga menyerukan Amerika Serikat untuk mengambil langkah-langkah yang sesuai yang dapat diandalkan untuk menjamin keamanan rezim Pyongyang.

"Kita bisa juga di masa depan membahas pelonggaran sanksi, sesuai dengan kemajuan denuklirisasi," papar Moon.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6139 seconds (0.1#10.140)