Pernah Meremehkan, Korsel Tertarik Sistem Rudal Iron Dome Israel

Sabtu, 13 Oktober 2018 - 16:01 WIB
Pernah Meremehkan, Korsel...
Pernah Meremehkan, Korsel Tertarik Sistem Rudal Iron Dome Israel
A A A
SEOUL - Korea Selatan sedang mempertimbangkan untuk mengandalkan sistem pertahanan rudal Iron Dome yang jadi andalan Israel untuk mengantisipasi serangan proyektil jarak jauh dari Korea Utara (Korut).

Opsi itu mengejutkan karena militer Seoul pada 2013 pernah meremehkan keampuhan senjata pertahanan tersebut.

Pihak Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan pada hari Jumat mengatakan ada rencana untuk melakukan penelitian terhadap sistem Iron Dome.

"Kami sedang mengejar sistem senjata yang cocok untuk lingkungan operasional kami guna meminimalkan kerusakan dari (potensi) serangan artileri Korea Utara," kata JCS.

"Pada bulan Maret, kami mengesahkan rencana untuk mengejar sistem pencegat (rudal) baru," lanjut JCS kepada media lokal, yang dilansir UPI, Sabtu (13/10/2018).

Korea Utara diketahui menyebarkan ratusan artileri 170 milimeter dan 240 milimeter di dekat perbatasan. Senjata itu dapat menyebabkan kerusakan serius di wilayah utara Ibu Kota Korea Selatan.

Pada Juni 2013, JCS Korea Selatan meremehkan kelayakan sistem Iron Dome, yang saat ini membela Israel. Saat itu, JCS mengatakan bahwa sistem itu merupakan mode pertahanan yang tidak memadai.

Sikap terhadap opsi Iron Dome mulai berubah pada bulan Oktober 2017, ketika JCS mengatakan bahwa sistem pertahanan itu "sedang ditinjau".

Meski mulai tertarik pada Iron Dome, militer Korsel telah memutuskan untuk membeli sistem pencegat rudal SM-3 yang berbasis kapal. Senjata itu diyakini mampu menggagalkan potensi serangan rudal balistik dari Korea Utara.

"Keputusan itu dibuat selama pertemuan puncak JCS pada bulan September tahun lalu," kata Mayor Jenderal Kim Sun-ho, Kepala JCS.

"Jenis rudal anti-balistik berbasis kapal yang akan dibeli adalah kelas SM-3," kata Kim selama rapat audit parlemen, kemarin."Interceptor akan bertanggung jawab untuk menembak jatuh rudal balistik yang masuk di level atas sistem KAMD (Korea Air and Missile Defense)," ujarnya.

KAMD dirancang untuk menjatuhkan rudal-rudal yang terbang rendah di fase terminal. Untuk intersepsi ketinggian rendah, rudal Patriot buatan Amerika dan rudal permukaan-ke-udara jarak jauh yang dikembangkan secara lokal, dijuluki M-SAM, telah dikerahkan di lapangan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2113 seconds (0.1#10.140)