Menunggu Jadi PM Malaysia, Anwar Ibrahim Ikut Pemilu Sela

Sabtu, 13 Oktober 2018 - 11:56 WIB
Menunggu Jadi PM Malaysia,...
Menunggu Jadi PM Malaysia, Anwar Ibrahim Ikut Pemilu Sela
A A A
PORT DICKSON - Voting dibuka pada hari Sabtu (13/10/2018) dalam pemilu sela di Malaysia untuk perebutan kursi parlemen yang diikuti tujuh kandidat termasuk Anwar Ibrahim . Anwar, yang menanti janji Mahathir Mohamad untuk menyerahkan jabatan perdana menteri (PM) Malaysia , dijagokan menang dalam pemilu sela ini.
Anwar dan enam kandidat berebut Kursi parlemen di Port Dickson yang kosong karena anggota terpilih mengundurkan diri.

Mengutip laporan Channel NewsAsia, ada 75.770 pemilih yang terdaftar dan tersebar di lima negara bagian di Port Dickson. Lebih dari 7.000 personel tentara dan polisi juga memenuhi syarat untuk memberikan suara.

Pemilu sela hari ini dianggap sebagai pertarungan antara Anwar Ibrahim dari Koalisi Pakatan Harapan (faksi berkuasa) dengan Nazari Mokhtar dari Partai Islam Se-Malaysia (PAS). Sedangkan lima kandidat lainnya berasal dari kubu independen, yakni mantan menteri Isa Samad; bintang Twitter Stevie Chan; konsultan manajemen Kan Chee Yuen, guru Lau Seck Yan serta tokoh lain bernama Saiful Bukhari.

Anwar dulunya adalah musuh Mahathir, namun kini berubah menjadi sekutu setelah keduanya bersatu dalam Koalisi Pakatan Harapan yang mengalahkan Najib Razak dari Koalisi Barisan Nasional dalam pemilu Malaysia Mei lalu.

Anwar tidak dapat berpartisipasi dalam pemilu Mei lalu karena pernah sedang dipenjara atas kasus sodomi tahun 2015. Anwar meyakini tuduhan itu bermotif politik. Dia telah dibebaskan dan mendapat grasi dari Kerajaan Malaysia beberapa hari setelah Mahathir menang pemilu.

Ribuan pemilih berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara di kota pesisir selatan Port Dickson. Anwar diharapkan menang oleh sejumlah pihak.

Selama dua minggu terakhir, kampanye besar-besaran muncul untuk mendukung Anwar. Mahathir dan beberapa menteri bahkan ikut berkampanye mendukung Anwar.

Hasil pemilu sela ini akan diumumkan Sabtu malam.

Mahathir, 93, yang merupakan pemimpin tertua di dunia, mengatakan bahwa dia akan berkuasa setidaknya dua tahun dan akan menepati janjinya untuk menyerahkan kekuasaan kepada Anwar Ibrahim.

Namun, Anwar dalam pidato di hari terakhir kampanye Jumat kemarin, berjanji bahwa dia tidak akan ikut campur dalam pemerintahan Mahathir dan akan fokus pada reformasi parlemen.

"Akan ada banyak perhatian pada (margin kemenangannya) tapi itu membuat cerita tentang sesuatu yang tidak terlalu penting. Intinya adalah bahwa dia akan menang dan perhatian harus fokus pada apa yang akan dia lakukan di parlemen dan hubungannya dengan orang-orang di pemerintahan," kata Bridget Welsh, dosen ilmu politik di Universitas John Cabot di Roma.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6500 seconds (0.1#10.140)