Liburan yang Tawarkan Seks Tanpa Batas di Karibia Muncul Lagi
A
A
A
CARTAGENA - Tawaran liburan kontroversial yang menawarkan layanan narkoba dan seks tanpa batas di sebuah pulau yang dirahasiakan di Karibia dibuka lagi. Pesta liburan yang dinamai "Sex Island" ini pernah memicu kemarahan pemerintah Kolombia pada tahun lalu.
Tawaran liburan ini dibuat oleh perusahaan Good Girl Company. Menurut perusahaan tersebut, "Sex Island" akan diadakan dari 14 hingga 17 Desember 2018. Setiap tamu atau peserta akan disuguhi dua pekerja seks, makanan dan alkohol tak terbatas.
Melalui video yang dirilis September lalu, perusahaan itu mempromosikan paket liburan bagi kaum hedonis. Video promosi itu menampilkan seorang pria bertelanjang dada yang berpesta di kapal pesiar yang dikelilingi oleh wanita dengan topeng dan bikini.
"Semua gadis di sini untuk menyenangkan Anda dan membuat Anda merasa seperti raja, jika Anda memiliki fantasi khusus pastikan untuk memberi tahu tuan rumah, atau para gadis dan mereka akan memastikan untuk menghidupkannya," kata perusahaan itu dalam promosinya, sebagaimana dilansir Fox News, Selasa (9/10/2018).
Harga tiket paket liburan kontroversial ini adalah USD5.000 per orang. Harga itu termasuk layanan akses ke vila pribadi yang berisi 60 pelacur dan pertunjukan seks langsung.
Menurut penyelenggara konsumsi narkoba diizinkan di acara tersebut. Harga tiker itu tidak termasuk tiket pesawat dan kapasitas maksimum untuk liburan grup terbatas hingga 30 orang.
Good Girl Company mengatakan semua pekerja seks yang disuguhkan telah diuji STI dan bebas penyakit. Lokasi venue sengaja tidak diungkap, namun posting di Instagram terbaru perusahaan tersebut menyertakan hashtag #Caribbean dan #Colombia yang menandakan lokasi liburan.
Para pejabat Kolombia pada tahun lalu marah ketika paket liburan itu diselenggarakan di wilayah mereka. Walikota Cartagena Sergio Londono kala itu mengatakan pihak berwenang akan melakukan semua yang mereka bisa untuk menghentikan acara itu. Dia juga mengancam akan mendeportasi turis yang akan menghadiri liburan tersebut.
“Tidak dapat diterima bahwa mereka ingin menjual kami sebagai tujuan seksual. Itu bukan pariwisata yang kami wakili," tulis Londono di Twitter.
Menteri Dalam Negeri Kolombia Fernando Nino mengatakan setiap pariwisata seks akan dilarang di negaranya.
"Ini tidak menanggapi kebijakan terhadap pelanggaran seksual, pelecehan seksual, pornografi dan karena alasan itu, kami tidak akan memberikannya otorisasi," katanya saat itu.
Tawaran liburan ini dibuat oleh perusahaan Good Girl Company. Menurut perusahaan tersebut, "Sex Island" akan diadakan dari 14 hingga 17 Desember 2018. Setiap tamu atau peserta akan disuguhi dua pekerja seks, makanan dan alkohol tak terbatas.
Melalui video yang dirilis September lalu, perusahaan itu mempromosikan paket liburan bagi kaum hedonis. Video promosi itu menampilkan seorang pria bertelanjang dada yang berpesta di kapal pesiar yang dikelilingi oleh wanita dengan topeng dan bikini.
"Semua gadis di sini untuk menyenangkan Anda dan membuat Anda merasa seperti raja, jika Anda memiliki fantasi khusus pastikan untuk memberi tahu tuan rumah, atau para gadis dan mereka akan memastikan untuk menghidupkannya," kata perusahaan itu dalam promosinya, sebagaimana dilansir Fox News, Selasa (9/10/2018).
Harga tiket paket liburan kontroversial ini adalah USD5.000 per orang. Harga itu termasuk layanan akses ke vila pribadi yang berisi 60 pelacur dan pertunjukan seks langsung.
Menurut penyelenggara konsumsi narkoba diizinkan di acara tersebut. Harga tiker itu tidak termasuk tiket pesawat dan kapasitas maksimum untuk liburan grup terbatas hingga 30 orang.
Good Girl Company mengatakan semua pekerja seks yang disuguhkan telah diuji STI dan bebas penyakit. Lokasi venue sengaja tidak diungkap, namun posting di Instagram terbaru perusahaan tersebut menyertakan hashtag #Caribbean dan #Colombia yang menandakan lokasi liburan.
Para pejabat Kolombia pada tahun lalu marah ketika paket liburan itu diselenggarakan di wilayah mereka. Walikota Cartagena Sergio Londono kala itu mengatakan pihak berwenang akan melakukan semua yang mereka bisa untuk menghentikan acara itu. Dia juga mengancam akan mendeportasi turis yang akan menghadiri liburan tersebut.
“Tidak dapat diterima bahwa mereka ingin menjual kami sebagai tujuan seksual. Itu bukan pariwisata yang kami wakili," tulis Londono di Twitter.
Menteri Dalam Negeri Kolombia Fernando Nino mengatakan setiap pariwisata seks akan dilarang di negaranya.
"Ini tidak menanggapi kebijakan terhadap pelanggaran seksual, pelecehan seksual, pornografi dan karena alasan itu, kami tidak akan memberikannya otorisasi," katanya saat itu.
(mas)