'Surat Tuhan' Einstein Dilelang Rp22,7 Miliar di New York
A
A
A
NEW YORK - Sebuah surat tulisan tangan fisikawan genius Albert Einstein tentang perdebatan agama dan sains akan dilelang di New York. Dokumen 1,5 halaman yang dijuluki sebagai "Surat Tuhan" itu akan dilelang hingga USD1,5 juta (Rp22,7 miliar).
Rumah lelang Christie mengatakan pada hari Kamis bahwa "Surat Tuhan" yang ditulis oleh Einstein pada 1954 akan ditempatkan di pameran publik di San Francisco dan New York menjelang lelang 4 Desember 2018.
Surat itu ditulis dalam bahasa Jerman untuk filsuf Eric Gutkind dan dianggap sebagai naskah kunci dalam perdebatan antara sains dan agama. Isinya berupa pernyataan Einstein yang paling jelas tentang pandangannya tentang pencarian universal untuk kehidupan hakiki.
Ilmuwan penemu teori relativitas yang jadi dasar pembuatan bom atom itu menulis surat tersebut setahun sebelum kematiannya pada tahun 1955. "Surat Tuhan" itu dijual oleh seorang kolektor.
"Firman Tuhan bagi saya tidak lain adalah ekspresi dan produk kelemahan manusia, Alkitab adalah kumpulan legenda yang mulia tetapi masih agak primitif. Tidak ada interpretasi, tidak peduli seberapa halus, dapat (bagi saya) mengubah apa pun tentang ini," tulis Einstein.
Einstein yang tidak mengecualikan Yudaisme, mengatakan bahwa dia mengagumi dan mencintai kaumnya, yakni warga Yahudi. Namun, dia tidak percaya bahwa umat Yahudi dipilih Tuhan di atas umat yang lain.
"Bagi saya agama Yahudi seperti semua agama lain, yakni inkarnasi dari takhayul yang paling kekanak-kanakan," tulis dia."Saya tidak bisa melihat apa pun yang 'dipilih' tentang mereka."
Peter Klarnet, seorang ahli buku dan manuskrip di Christie, seperti dikutip Reuters Jumat (5/10/2018), mengatakan bahwa surat itu "menyangkut tema yang menjadi pusat penyelidikan manusia sejak awal kesadaran manusia, dan itu adalah salah satu pernyataan definitif dalam perdebatan Agama vs Sains."
Christie menempatkan perkiraan USD1 juta hingga USD1,5 juta untuk nilai lelang surat itu. Pada tahun 2002, rumah lelang ini menjual surat yang diketik Einstein untuk Presiden AS Franklin Roosevelt seharga USD2 juta.
Rumah lelang Christie mengatakan pada hari Kamis bahwa "Surat Tuhan" yang ditulis oleh Einstein pada 1954 akan ditempatkan di pameran publik di San Francisco dan New York menjelang lelang 4 Desember 2018.
Surat itu ditulis dalam bahasa Jerman untuk filsuf Eric Gutkind dan dianggap sebagai naskah kunci dalam perdebatan antara sains dan agama. Isinya berupa pernyataan Einstein yang paling jelas tentang pandangannya tentang pencarian universal untuk kehidupan hakiki.
Ilmuwan penemu teori relativitas yang jadi dasar pembuatan bom atom itu menulis surat tersebut setahun sebelum kematiannya pada tahun 1955. "Surat Tuhan" itu dijual oleh seorang kolektor.
"Firman Tuhan bagi saya tidak lain adalah ekspresi dan produk kelemahan manusia, Alkitab adalah kumpulan legenda yang mulia tetapi masih agak primitif. Tidak ada interpretasi, tidak peduli seberapa halus, dapat (bagi saya) mengubah apa pun tentang ini," tulis Einstein.
Einstein yang tidak mengecualikan Yudaisme, mengatakan bahwa dia mengagumi dan mencintai kaumnya, yakni warga Yahudi. Namun, dia tidak percaya bahwa umat Yahudi dipilih Tuhan di atas umat yang lain.
"Bagi saya agama Yahudi seperti semua agama lain, yakni inkarnasi dari takhayul yang paling kekanak-kanakan," tulis dia."Saya tidak bisa melihat apa pun yang 'dipilih' tentang mereka."
Peter Klarnet, seorang ahli buku dan manuskrip di Christie, seperti dikutip Reuters Jumat (5/10/2018), mengatakan bahwa surat itu "menyangkut tema yang menjadi pusat penyelidikan manusia sejak awal kesadaran manusia, dan itu adalah salah satu pernyataan definitif dalam perdebatan Agama vs Sains."
Christie menempatkan perkiraan USD1 juta hingga USD1,5 juta untuk nilai lelang surat itu. Pada tahun 2002, rumah lelang ini menjual surat yang diketik Einstein untuk Presiden AS Franklin Roosevelt seharga USD2 juta.
(mas)