Kazakhstan Kebiri 2.000 Pedofil dan Predator Seks
A
A
A
ASTANA - Kazakhstan akan mengkebiri secara kimia sekitar 2.000 pedofil yang telah dinyatakan bersalah. Hukuman ini dijatuhkan di tengah gelombang pemerkosaan anak di seluruh negara yang terkurung daratan itu.
Yahoo News melaporkan predator seks Turkestan, yang identitasnya tidak diketahui, akan menjadi orang pertama menerima suntikan di bawah pengawasan kementerian kesehatan Kazakhstan. Pria itu dinyatakan bersalah telah melakukan serangan seksual terhadap seorang anak pada April 2016.
Presiden Nursultan Nazarbayev telah mengalokasikan Rp403 juta untuk mendanai sekitar 2.000 pengebirian secara kimiawi.
"Saat ini telah ada satu permintaan pengebirian kimia sesuai dengan putusan pengadilan," kata Lyazat Aktayeva, wakil menteri kesehatan Kazakhstan.
"Dana telah dialokasikan untuk lebih dari 2.000 suntikan," imbuhnya seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (27/9/2018).
Awal tahun ini, negara itu mengeluarkan undang-undang baru yang memungkinkan pengebirian kimia. Pada saat itu, Senator Byranym Aitimova mengungkapkan bahwa pengebirian "sementara" akan datang dalam bentuk "suntikan satu kali." Perlakuan ini dimaksudkan untuk mencegah pelaku melakukan kekerasan seksual.
Yahoo News melaporkan predator seks Turkestan, yang identitasnya tidak diketahui, akan menjadi orang pertama menerima suntikan di bawah pengawasan kementerian kesehatan Kazakhstan. Pria itu dinyatakan bersalah telah melakukan serangan seksual terhadap seorang anak pada April 2016.
Presiden Nursultan Nazarbayev telah mengalokasikan Rp403 juta untuk mendanai sekitar 2.000 pengebirian secara kimiawi.
"Saat ini telah ada satu permintaan pengebirian kimia sesuai dengan putusan pengadilan," kata Lyazat Aktayeva, wakil menteri kesehatan Kazakhstan.
"Dana telah dialokasikan untuk lebih dari 2.000 suntikan," imbuhnya seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (27/9/2018).
Awal tahun ini, negara itu mengeluarkan undang-undang baru yang memungkinkan pengebirian kimia. Pada saat itu, Senator Byranym Aitimova mengungkapkan bahwa pengebirian "sementara" akan datang dalam bentuk "suntikan satu kali." Perlakuan ini dimaksudkan untuk mencegah pelaku melakukan kekerasan seksual.
(ian)