Kurangi Ketegangan, Duo Korea Teken Perjanjian Militer
A
A
A
PYONGYANG - Para pemimpin pertahanan kedua Korea menandatangani perjanjian militer komprehensif. Perjanjian ini dimaksudkan untuk mengurangi ketegangan dan mencegah bentrokan yang tidak disengaja.
Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel) Song Young-moo dan rekannya asal Korea Utara (Korut) No Kwang-chol menandatangani perjanjian tersebut di Pyongyang.
Kesepakatan militer adalah bagian dari Deklarasi Panmunjom yang dicapai oleh para pemimpin kedua Korea selama KTT pertama mereka yang diadakan di desa gencatan senjata Panmunjom pada bulan April lalu.
Selama KTT pada 27 April lalu, Korut dan Korsel setuju untuk menghentikan semua tindakan bermusuhan terhadap satu sama lain dan menghilangkan bahaya perang.
Para pemimpin pertahanan menandatangani perjanjian militer pada hari kedua kunjungan tiga hari Presiden Korsel, Moon Jae-in, ke Pyongyang untuk pertemuan puncak ketiganya dengan pemimpin Korut Kim Jong-un.
"Kedua pemimpin menandatangani perjanjian pada hari Rabu (19/9/2018), tetapi rincian perjanjian tidak segera tersedia," lapor kantor berita Korsel, Yonhap, seperti dikutip Strait Times.
Yoon Young-chan, sekretaris pers Presiden Korsel, sebelumnya mengatakan kedua pemimpin akan mengadakan konferensi pers bersama untuk mengumumkan hasil pertemuan bilateral ketiga mereka, yang dimulai sejak Selasa kemarin.
Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel) Song Young-moo dan rekannya asal Korea Utara (Korut) No Kwang-chol menandatangani perjanjian tersebut di Pyongyang.
Kesepakatan militer adalah bagian dari Deklarasi Panmunjom yang dicapai oleh para pemimpin kedua Korea selama KTT pertama mereka yang diadakan di desa gencatan senjata Panmunjom pada bulan April lalu.
Selama KTT pada 27 April lalu, Korut dan Korsel setuju untuk menghentikan semua tindakan bermusuhan terhadap satu sama lain dan menghilangkan bahaya perang.
Para pemimpin pertahanan menandatangani perjanjian militer pada hari kedua kunjungan tiga hari Presiden Korsel, Moon Jae-in, ke Pyongyang untuk pertemuan puncak ketiganya dengan pemimpin Korut Kim Jong-un.
"Kedua pemimpin menandatangani perjanjian pada hari Rabu (19/9/2018), tetapi rincian perjanjian tidak segera tersedia," lapor kantor berita Korsel, Yonhap, seperti dikutip Strait Times.
Yoon Young-chan, sekretaris pers Presiden Korsel, sebelumnya mengatakan kedua pemimpin akan mengadakan konferensi pers bersama untuk mengumumkan hasil pertemuan bilateral ketiga mereka, yang dimulai sejak Selasa kemarin.
(ian)