PM Inggris: Bantahan Tersangka Racun Novichok Menghina Intel Kami

Jum'at, 14 September 2018 - 11:32 WIB
PM Inggris: Bantahan...
PM Inggris: Bantahan Tersangka Racun Novichok Menghina Intel Kami
A A A
LONDON - Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May kesal setelah dua tersangka serangan racun Novichok di Salisbury membantah sebagai agen intelijen Rusia. Menurutnya, bantahan itu sebagai penghinaan bagi intelijen Inggris.

Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov, dua tersangka serangan racun terhadap mantan agen ganda Kremlin; Segei Skripal dan putrinya, mengaku sebagai turis. Mereka justru mengklaim menjadi korban tuduhan.

Dalam wawancara dengan saluran Russia Today, media yang didanai negara Rusia, Petrov dan Boshirov mengatakan bahwa mereka melakukan kunjungan akhir pekan ke Inggris untuk melihat katedral Salisbury.

Bantahan mereka sebagai agen intelijen Moskow muncul sehari setelah Presiden Vladimir Putin bersikeras bahwa keduanya adalah warga sipil.

Downing Street atau Kantor PM May menyebut klaim kedua tersangka sebagai "kebohongan secara terang-terangan".

"Rusia menanggapi dengan penghinaan terhadap pembunuhan Dawn Sturgess dan percobaan pembunuhan terhadap mantan mata-mata Rusia; Sergei Skripal dan putrinya Yulia, serta mitra Sturgess, Charlie Rowley," kata PM May melalui seorang juru bicaranya.

"Sayangnya, itulah yang muncul dari Rusia yang bisa diharapan," lanjut juru bicara May, seperti dikutip Telegraph, Jumat (14/9/2018).

Oleh otoritas berwenang Inggris, Petrov dan Boshirov dinyatakan sebagai agen dari Badan Intelijen Militer Rusia atau GRU.

Mereka mengklaim bahwa satu-satunya alasan mengunjungi Inggris adalah untuk melihat situs bersejarah Salisbury yang luar biasa, berdasarkan rekomendasi seorang teman.

Antusiasme mereka berlanjut dengan melakukan penerbangan empat jam dari Moskow untuk memulai kunjungan dua hari mereka. Mereka tiba di Gatwick pada pukul 15.00 sore pada hari Jumat 2 Maret.

Mereka melakukan perjalanan ke Salisbury keesokan paginya, tetapi mengklaim bahwa salju dan kondisi cuaca buruk begitu dramatis sehingga mereka basah sampai lutut dan memaksa mereka membatalkan tur sesuai jadwal.

Mereka kembali keesokan harinya dan tertangkap CCTV di sekitar rumah Skripal, tak lama sebelum tengah hari.

"Katedral itu sangat indah, ada banyak turis di sana, ada banyak turis Rusia, ada banyak turis berbahasa Rusia di sana," kata Boshirov.

“Kami duduk di taman, kami duduk di kafe dan minum kopi. Kami berjalan-jalan dan menikmati Gothic Inggris ini, keindahan ini," katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9309 seconds (0.1#10.140)