Jamaah Gelombang II Bergerak ke Madinah
A
A
A
MEKKAH - Jamaah haji Indonesia gelombang II mulai diberangkatkan dari Mekkah ke Madinah kemarin. Di sana mereka melaksanakan salat jamaah 40 kali di Masjid Nabawi yang merupakan aset wakaf Rasulullah dan muslim ribuan tahun lalu.
“Jumlah jamaah yang di berangkatkan mencapai 6.194 orang,” kata Kepala Bidang Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Subhan Cholid di Mekkah kemarin.
Sebagian dari mereka berada di penginapan Rei Bakhsy Mekkah. Pemberangkatan jamaah dilepas tim PPIH yang dikepalai Kepala Daker Mekkah Endang Jumali. Sebanyak 144 bus disiapkan untuk mengangkut ribuan jamaah tersebut.
Kendaraan akan melintasi Jalan Raya Mekkah-Madinah yang melewati Masjid Aisyah di Taníim dan terus menuju Kota Nabi, tempat Rasulullah dulu hijrah dan di sambut dengan penuh peng hormatan.
Petugas haji di Madinah akan memberikan bimbingan ibadah seputar pelaksanaan Arba’in di Nabawi, tempat sujud berkubah hijau kebanggaan umat Islam. Ini adalah masjid kedua yang menjadi warisan umat Islam dari zaman dulu dan terus dirawat dan diperluas.
Di sana jamaah akan mengun jungi makam Rasulullah dan para sahabat yang dulu mendukung Rasulullah mendakwahkan Islam. Di antara makam Rasulullah dan mimbar masjid tersebut terdapat Raudhah, tempat yang mustajab untuk berdoa. Area kecil itu ditandai dengan karpet hijau.
Selama di Madinah jamaah juga akan mengunjungi sejumlah tempat bersejarah, seperti Qiblatain, masjid yang dulu sempat berkiblat ke Al-Aqsha di Palestina. Setelah kiblat berubah arah ke Kakbah di Mekkah, muslim pada zaman Rasulullah kemudian mengalihkan kiblatnya ke kubus yang dulu dipugar Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail.
Jamaah juga akan dibawa mengunjungi perkebunan kurma, buah kesayangan Rasulullah. Biasanya mereka akan memborong beragam jenis buah palma tersebut, mulai ajwa, qasim, sukkari, dan banyak lagi. Kepala Daker Mekkah Endang Jumali mengatakan, di sana jamaah akan mendapatkan pelayanan yang sama seperti di Mekkah.
Setiap jamaah akan mendapatkan dua kali makan dalam sehari. Hotel mereka jauh lebih mewah bila di bandingkan di Mekkah. Dari sana mereka berjalan kaki menuju Masjid Nabawi. Namun, pemesanan sebagian hotel di sana tidak sepanjang musim. Masih ada yang menggunakan sistem blocking time.
Agar jamaah tidak menunggu lama di lobi, petugas haji di Madinah sudah mempersiapkan hotel sehari sebelum kedatangan. Data jamaah yang di berangkatkan ke Madinah juga di persiapkan sejak beberapa hari sebelum keberangkatan untuk menjadi acuan pemesanan bus.
Tim transportasi akan berkomunikasi dengan asosiasi trans portasi untuk menyiapkan jumlah kendaraan yang dibutuhkan. “Pergerakan jamaah ke Madinah lebih santai. Jamaah juga lebih tenang karena mereka sudah melaksanakan inti ibadah di Tanah Suci, jadi beban mereka sudah tak ada,” kata Endang.
Puncak haji adalah prosesi wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina (Armina). Pelaksanaannya mulai Senin (20/9) atau 9 Zulhijah hingga Kamis (23/8) atau 12 Zulhijah untuk nafar awal dan Jumat (24/8) atau 13 Zulhijah yang bertepatan dengan pengujung hari tasyrik.
Jamaah gelombang kedua lebih banyak waktu untuk beristirahat dan mempersiapkan diri kembali ke kampung halaman. Biasanya mereka sudah mulai menyiapkan oleh-oleh berupa pakaian, perangkat salat, dan makanan. Berbeda dengan jamaah gelombang pertama yang lebih dulu tiba di Madinah.
Mereka masih harus mempersiapkan diri untuk puncak haji yang melelahkan. Selesai di Madinah mereka diberangkatkan ke Mekkah dan mampir ke Miqat Bir Ali untuk berihram. Jamaah gelombang kedua berada di Madinah lebih dari sepekan.
Sebagian dari mereka tidak menyelesaikan ibadah Arba’in karena sudah merindukan kampung halaman. Ketika akan meninggalkan Madinah, mereka tak mempermasalahkan ibadah sunah tersebut.
“Biasanya mereka bergegas menyiapkan koper dan barang bawaan untuk pemulangan melalui Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA),” kata Endang. Ketika pemulangan ke Tanah Air, jamaah akan dipandu tim petugas haji Daker Bandara.
Kepala Sektor VIII Daker Mekkah Ali Fikri menambahkan, pihaknya telah memberangkatkan dua kloter ke Madinah, yakni kloter MES-8 dan SOC-42. “Sementara besok ada lima kloter kembali ke Tanah Air melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah,” katanya.
Menurut jadwal, hari ini sebanyak 5.799 jamaah akan kembali ke Tanah Air melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Mereka terbagi ke dalam 14 kloter dengan tujuan delapan debarkasi.
“Jumlah jamaah yang di berangkatkan mencapai 6.194 orang,” kata Kepala Bidang Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Subhan Cholid di Mekkah kemarin.
Sebagian dari mereka berada di penginapan Rei Bakhsy Mekkah. Pemberangkatan jamaah dilepas tim PPIH yang dikepalai Kepala Daker Mekkah Endang Jumali. Sebanyak 144 bus disiapkan untuk mengangkut ribuan jamaah tersebut.
Kendaraan akan melintasi Jalan Raya Mekkah-Madinah yang melewati Masjid Aisyah di Taníim dan terus menuju Kota Nabi, tempat Rasulullah dulu hijrah dan di sambut dengan penuh peng hormatan.
Petugas haji di Madinah akan memberikan bimbingan ibadah seputar pelaksanaan Arba’in di Nabawi, tempat sujud berkubah hijau kebanggaan umat Islam. Ini adalah masjid kedua yang menjadi warisan umat Islam dari zaman dulu dan terus dirawat dan diperluas.
Di sana jamaah akan mengun jungi makam Rasulullah dan para sahabat yang dulu mendukung Rasulullah mendakwahkan Islam. Di antara makam Rasulullah dan mimbar masjid tersebut terdapat Raudhah, tempat yang mustajab untuk berdoa. Area kecil itu ditandai dengan karpet hijau.
Selama di Madinah jamaah juga akan mengunjungi sejumlah tempat bersejarah, seperti Qiblatain, masjid yang dulu sempat berkiblat ke Al-Aqsha di Palestina. Setelah kiblat berubah arah ke Kakbah di Mekkah, muslim pada zaman Rasulullah kemudian mengalihkan kiblatnya ke kubus yang dulu dipugar Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail.
Jamaah juga akan dibawa mengunjungi perkebunan kurma, buah kesayangan Rasulullah. Biasanya mereka akan memborong beragam jenis buah palma tersebut, mulai ajwa, qasim, sukkari, dan banyak lagi. Kepala Daker Mekkah Endang Jumali mengatakan, di sana jamaah akan mendapatkan pelayanan yang sama seperti di Mekkah.
Setiap jamaah akan mendapatkan dua kali makan dalam sehari. Hotel mereka jauh lebih mewah bila di bandingkan di Mekkah. Dari sana mereka berjalan kaki menuju Masjid Nabawi. Namun, pemesanan sebagian hotel di sana tidak sepanjang musim. Masih ada yang menggunakan sistem blocking time.
Agar jamaah tidak menunggu lama di lobi, petugas haji di Madinah sudah mempersiapkan hotel sehari sebelum kedatangan. Data jamaah yang di berangkatkan ke Madinah juga di persiapkan sejak beberapa hari sebelum keberangkatan untuk menjadi acuan pemesanan bus.
Tim transportasi akan berkomunikasi dengan asosiasi trans portasi untuk menyiapkan jumlah kendaraan yang dibutuhkan. “Pergerakan jamaah ke Madinah lebih santai. Jamaah juga lebih tenang karena mereka sudah melaksanakan inti ibadah di Tanah Suci, jadi beban mereka sudah tak ada,” kata Endang.
Puncak haji adalah prosesi wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina (Armina). Pelaksanaannya mulai Senin (20/9) atau 9 Zulhijah hingga Kamis (23/8) atau 12 Zulhijah untuk nafar awal dan Jumat (24/8) atau 13 Zulhijah yang bertepatan dengan pengujung hari tasyrik.
Jamaah gelombang kedua lebih banyak waktu untuk beristirahat dan mempersiapkan diri kembali ke kampung halaman. Biasanya mereka sudah mulai menyiapkan oleh-oleh berupa pakaian, perangkat salat, dan makanan. Berbeda dengan jamaah gelombang pertama yang lebih dulu tiba di Madinah.
Mereka masih harus mempersiapkan diri untuk puncak haji yang melelahkan. Selesai di Madinah mereka diberangkatkan ke Mekkah dan mampir ke Miqat Bir Ali untuk berihram. Jamaah gelombang kedua berada di Madinah lebih dari sepekan.
Sebagian dari mereka tidak menyelesaikan ibadah Arba’in karena sudah merindukan kampung halaman. Ketika akan meninggalkan Madinah, mereka tak mempermasalahkan ibadah sunah tersebut.
“Biasanya mereka bergegas menyiapkan koper dan barang bawaan untuk pemulangan melalui Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA),” kata Endang. Ketika pemulangan ke Tanah Air, jamaah akan dipandu tim petugas haji Daker Bandara.
Kepala Sektor VIII Daker Mekkah Ali Fikri menambahkan, pihaknya telah memberangkatkan dua kloter ke Madinah, yakni kloter MES-8 dan SOC-42. “Sementara besok ada lima kloter kembali ke Tanah Air melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah,” katanya.
Menurut jadwal, hari ini sebanyak 5.799 jamaah akan kembali ke Tanah Air melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Mereka terbagi ke dalam 14 kloter dengan tujuan delapan debarkasi.
(don)