Boeing Ciptakan Pesawat Berpilot Tunggal
A
A
A
CHICAGO - Perusahaan pembuat pesawat Boeing sedang mengembangkan teknologi baru. Pada masa depan, pesawat komersial hanya akan dikendalikan satu pilot.
Saat ini, aturan penerbangan menyatakan pesawat dengan lebih dari 20 kursi sedikitnya harus memiliki dua pilot. Meski demikian, Boeing tetap memacu ambisinya. Pengembangan teknologi autonomous di dalam pesawat maju begitu pesat. Hal itu diungkapkan Wakil Presiden Boeing, Steve Nordlund.
”Kami yakin dengan penerbangan autonomous dan pesawat berpilot tunggal. Para teknisi sedang menggarapnya,” katanya.
Seperti dilansir independent. co.uk, otomatisasi sebentar lagi akan mengambil alih dunia penerbangan, kecuali realisasi pesawat tanpa awak karena tidak bisa diterapkan dalam wak tu dekat. Jumlah awak di dalam pesawat akan berkurang karena semua tugas akan diambil alih kecerdasan buatan (AI).
Teknologi ini akan diuji coba dalam pesawat kargo. ”Saya kira kita akan mulai melihat kombinasi antara keselamatan, ekonomi, dan teknologi,” ka ta Nordlund.
Teknologi ini diciptakan untuk menjawab tantangan krisis pilot. Jumlah pilot yang dibutuhkan dalam 10 tahun ke depan diperkirakan mencapai 200.000 orang. Kendati menjanjikan, dunia penerbangan terkenal sensitif dan disiplin.
Fitur autopilot yang rutin digunakan juga tidak selamanya berjalan mulus. Pesawat A320 pernah menabrak puncak gunung pada Maret 2015. Saat itu, seluruh 150 penumpang tewas hingga mendesak Eropa menerapkan aturan dua pilot.
Pada tahun lalu, Eropa mengendurkan ketentuan aturan tersebut. Mereka menyerahkan semuanya kepada maskapai penerbangan untuk memastikan keamanan pesawat. Sully Sullenberger, mantan pilot US Airways yang terkenal karena aksi heroiknya, menentang pesawat berpilot tunggal karena risikonya tinggi.
Saat ini, aturan penerbangan menyatakan pesawat dengan lebih dari 20 kursi sedikitnya harus memiliki dua pilot. Meski demikian, Boeing tetap memacu ambisinya. Pengembangan teknologi autonomous di dalam pesawat maju begitu pesat. Hal itu diungkapkan Wakil Presiden Boeing, Steve Nordlund.
”Kami yakin dengan penerbangan autonomous dan pesawat berpilot tunggal. Para teknisi sedang menggarapnya,” katanya.
Seperti dilansir independent. co.uk, otomatisasi sebentar lagi akan mengambil alih dunia penerbangan, kecuali realisasi pesawat tanpa awak karena tidak bisa diterapkan dalam wak tu dekat. Jumlah awak di dalam pesawat akan berkurang karena semua tugas akan diambil alih kecerdasan buatan (AI).
Teknologi ini akan diuji coba dalam pesawat kargo. ”Saya kira kita akan mulai melihat kombinasi antara keselamatan, ekonomi, dan teknologi,” ka ta Nordlund.
Teknologi ini diciptakan untuk menjawab tantangan krisis pilot. Jumlah pilot yang dibutuhkan dalam 10 tahun ke depan diperkirakan mencapai 200.000 orang. Kendati menjanjikan, dunia penerbangan terkenal sensitif dan disiplin.
Fitur autopilot yang rutin digunakan juga tidak selamanya berjalan mulus. Pesawat A320 pernah menabrak puncak gunung pada Maret 2015. Saat itu, seluruh 150 penumpang tewas hingga mendesak Eropa menerapkan aturan dua pilot.
Pada tahun lalu, Eropa mengendurkan ketentuan aturan tersebut. Mereka menyerahkan semuanya kepada maskapai penerbangan untuk memastikan keamanan pesawat. Sully Sullenberger, mantan pilot US Airways yang terkenal karena aksi heroiknya, menentang pesawat berpilot tunggal karena risikonya tinggi.
(don)