Di-bully di Sekolah karena Jadi Gay, Bocah SD Bunuh Diri
A
A
A
DENVER - Seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun di Amerika Serikat (AS) bunuh diri setelah mengalami bullying di sekolahnya di Denver, Colorado. Korban mengalami bullying karena menjadi homoseksual atau gay.
Ibunya, Leia Pierce, mengatakan bahwa putranya, Jamel Myles, telah mengungkapkan padanya selama musim panas lalu bahwa dia gay dan ingin pergi ke sekolah. Dia memberitahu teman-teman sekelasnya karena dia bangga menjadi homoseksual.
Menurut Pierce, Myles mulai menghadiri kelas empat di Sekolah Dasar (SD) Joe Shoemaker pada 20 Agustus 2018.
Pierce mengatakan, jasad putranya ditemukan di rumah pada hari Kamis lalu. Polisi sedang menyelidiki kematian bocah SD itu sebagai insiden bunuh diri.
"Anak saya memberi tahu putri sulung saya, anak-anak di sekolah menyuruhnya bunuh diri," kata Pierce.
"Saya sedih dia tidak datang kepada saya. Saya sangat kesal karena dia pikir itu adalah pilihannya," ujarnya, seperti dikutip The Straits Times, Selasa (28/8/2018).
Pierce mengaku sangat takut ketika putranya mengatakan bahwa dia gay. Namun, dia meyakinkannya bahwa dia masih mencintai Myles.
Pihak Denver Public Schools (DPS) mengatakan bahwa konselor krisis telah tersedia untuk siswa di sekolah Jamel Myles.
Pihak sekolah mengaku telah mengirim surat kepada keluarga para siswa pada hari Jumat tentang layanan konseling tambahan untuk para siswa.
"Kematian Jamel Myles adalah kehilangan yang tak terduga bagi komunitas sekolah kami," bunyi surat dari sekolah tersebut. Pihak sekolah memberi tahu para orang tua tentang tanda-tanda stres yang harus diperhatikan pada anak-anak mereka.
"Tujuan kami adalah bermitra dengan Anda dalam membagikan berita ini dengan anak Anda dengan cara yang paling tepat, dengan dukungan sebanyak mungkin yang diperlukan, jadi tidak ragu untuk menghubungi Anda tentang bagaimana Anda ingin menangani ini," lanjut surat tersebut.
Ibunya, Leia Pierce, mengatakan bahwa putranya, Jamel Myles, telah mengungkapkan padanya selama musim panas lalu bahwa dia gay dan ingin pergi ke sekolah. Dia memberitahu teman-teman sekelasnya karena dia bangga menjadi homoseksual.
Menurut Pierce, Myles mulai menghadiri kelas empat di Sekolah Dasar (SD) Joe Shoemaker pada 20 Agustus 2018.
Pierce mengatakan, jasad putranya ditemukan di rumah pada hari Kamis lalu. Polisi sedang menyelidiki kematian bocah SD itu sebagai insiden bunuh diri.
"Anak saya memberi tahu putri sulung saya, anak-anak di sekolah menyuruhnya bunuh diri," kata Pierce.
"Saya sedih dia tidak datang kepada saya. Saya sangat kesal karena dia pikir itu adalah pilihannya," ujarnya, seperti dikutip The Straits Times, Selasa (28/8/2018).
Pierce mengaku sangat takut ketika putranya mengatakan bahwa dia gay. Namun, dia meyakinkannya bahwa dia masih mencintai Myles.
Pihak Denver Public Schools (DPS) mengatakan bahwa konselor krisis telah tersedia untuk siswa di sekolah Jamel Myles.
Pihak sekolah mengaku telah mengirim surat kepada keluarga para siswa pada hari Jumat tentang layanan konseling tambahan untuk para siswa.
"Kematian Jamel Myles adalah kehilangan yang tak terduga bagi komunitas sekolah kami," bunyi surat dari sekolah tersebut. Pihak sekolah memberi tahu para orang tua tentang tanda-tanda stres yang harus diperhatikan pada anak-anak mereka.
"Tujuan kami adalah bermitra dengan Anda dalam membagikan berita ini dengan anak Anda dengan cara yang paling tepat, dengan dukungan sebanyak mungkin yang diperlukan, jadi tidak ragu untuk menghubungi Anda tentang bagaimana Anda ingin menangani ini," lanjut surat tersebut.
(mas)