Sistem Rudal Patriot Dikerahkan ke Makkah, Lindungi Jamaah Haji
A
A
A
RIYADH - Militer Arab Saudi mengerahkan sistem rudal Patriot ke Makkah untuk pertama kalinya. Langkah itu untuk melindungi para jamaah haji seluruh dunia dari ancaman serangan rudal pemberontak Houthi Yaman.
Mengutip laporan Al Arabiya pada Jumat (24/8/2018) malam, selama pelaksanaan haji tahun ini, sistem pertahanan Saudi sudah mencegat dan menghancurkan empat rudal balistik yang ditembakkan Houthi. Tanpa menyebut kota suci Makkah sebagai target serangan, Riyadh menyatakan empat rudal yang dihalau itu ditembakkan Houthi ke berbagai kota di Saudi.
Meski Makkah aman selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini, namun kota suci umat Islam itu pernah dua kali jadi target serangan rudal pemberontak Houthi Yaman.
Serangan pertama terjadi pada akhir Oktober 2016. Sedangkan serangan kedua terjadi sebelum akhir Januari 2017 atau sekitar sebulan sebelum musim haji tahun lalu.
Kedua serangan peluru kendali dari Houthi itu berhasil dihalau sistem pertahanan udara Saudi.
Media Arab Saudi, El-Ekhbariya, melaporkan bahwa negara yang dipimpin Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud itu diserang rudal pemberontak Houthi pada hari Kamis. Target serangan adalah wilayah Provinsi Jizan. Namun, senjata pemberontak Yaman itu berhasil dihalau sistem pertahanan Saudi.
Yaman telah dilanda konflik sejak 2014, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar wilayah Yaman.
Konflik meningkat satu tahun kemudian ketika Arab Saudi dan sekutu-sekutunya di Koalisi Arab meluncurkan agresi militer secara besar-besaran untuk mengalahkan pemberontak Houthi. Agresi Koalisi Arab itu atas permintaan presiden sah Yaman, Abd Rabbo Mansour Hadi, yang nyaris digulingkan kelompok pemberontak tersebut.
Konflik di Yaman belum berakhir hingga saat ini. Lebih dari 10.000 orang dilaporkan tewas sejak konflik pecah. Selain itu, banyak warga Yaman dilanda kelaparan.
Mengutip laporan Al Arabiya pada Jumat (24/8/2018) malam, selama pelaksanaan haji tahun ini, sistem pertahanan Saudi sudah mencegat dan menghancurkan empat rudal balistik yang ditembakkan Houthi. Tanpa menyebut kota suci Makkah sebagai target serangan, Riyadh menyatakan empat rudal yang dihalau itu ditembakkan Houthi ke berbagai kota di Saudi.
Meski Makkah aman selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini, namun kota suci umat Islam itu pernah dua kali jadi target serangan rudal pemberontak Houthi Yaman.
Serangan pertama terjadi pada akhir Oktober 2016. Sedangkan serangan kedua terjadi sebelum akhir Januari 2017 atau sekitar sebulan sebelum musim haji tahun lalu.
Kedua serangan peluru kendali dari Houthi itu berhasil dihalau sistem pertahanan udara Saudi.
Media Arab Saudi, El-Ekhbariya, melaporkan bahwa negara yang dipimpin Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud itu diserang rudal pemberontak Houthi pada hari Kamis. Target serangan adalah wilayah Provinsi Jizan. Namun, senjata pemberontak Yaman itu berhasil dihalau sistem pertahanan Saudi.
Yaman telah dilanda konflik sejak 2014, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar wilayah Yaman.
Konflik meningkat satu tahun kemudian ketika Arab Saudi dan sekutu-sekutunya di Koalisi Arab meluncurkan agresi militer secara besar-besaran untuk mengalahkan pemberontak Houthi. Agresi Koalisi Arab itu atas permintaan presiden sah Yaman, Abd Rabbo Mansour Hadi, yang nyaris digulingkan kelompok pemberontak tersebut.
Konflik di Yaman belum berakhir hingga saat ini. Lebih dari 10.000 orang dilaporkan tewas sejak konflik pecah. Selain itu, banyak warga Yaman dilanda kelaparan.
(mas)