Tes Jet F-35, Kapal Induk Inggris HMS Queen Elizabeth Menuju AS
A
A
A
LONDON - Kapal induk terbesar Inggris, HMS Queen Elizabeth , mulai berlayar menuju wilayah Amerika Serikat (AS), Sabtu (18/8/2018) malam. Kapal raksasa itu akan melakukan uji coba penerbangan dan pendaratan pesawat jet tempur siluman F-35 untuk pertama kalinya.
Kapten HMS Queen Elizabeth, Jerry Kyd, memperingatkan wartawan sebelum pelayaran perdananya menyeberangi Atlantik untuk tidak menulis sesuatu yang negatif atau dia akan mengebom para wartawan.
Itu adalah lelucon dan ancaman kosong. Kapal induk itu bisa mengebom siapa pun bahkan jika sang kapten mau, sebab QMS Queen Elizabeth adalah kapal induk tanpa pesawat tempur.
Kapal raksasa kebanggaan Angkatan Laut Kerajaan Inggris ini dijadwalkan meninggalkan Portsmouth pada Sabtu malam untuk menuju wilayah AS, di mana dua jet tempur F-35 akan diterbangkan ke dek kapal tersebut untuk pertama kalinya.
Untuk alasan patriotik, pendaratan pertama jet tempur generasi kelima AS itu akan dilakukan oleh pilot Inggris. Namun, pilot Marinir AS juga akan melakukannya.
Sekitar 500 uji penerbangan diharapkan akan dilakukan selama dua bulan. Akan ada empat pilot yang melakukan uji coba, yakni seorang komandan Angkatan Laut Kerajaan Inggris, seorang pemimpin skuadron dari RAF (Angkatan Udara Kerajaan Inggris), seorang pilot sipil dan seorang mayor dari Marinir AS.
Kedua pesawat jet tempur F-35 akan diserahkan kembali ke Amerika sebelum HMS Queen Elizabeth kembali ke Inggris. London merupakan salah satu anggota NATO yang ikut dalam program gabungan F-35 yang diproduksi kontraktor Lockheed Martin.
Pengujian F-35 Inggris untuk operator dijadwalkan akan dimulai tahun depan. Pada saat kapal induk HMS Queen Elizabeth disebarkan pada 2021, rencananya kapal itu akan membawa skuadron F-35 yang dibeli Inggris, sekitar 12 unit. Marinir AS akan menerbangkan skuadron mereka sendiri dari kapal induk.
Kapal induk raksasa ini telah berulang kali dikritik karena terlalu mahal. Konsepnya juga ketinggalan zaman dan dianggap jadi target yang mengundang serangan rudal canggih musuh.
Namun sang kapten, Jerry Kyd, mengatakan bahwa keberadaan kapal tersebut dan saudara kembarnya, HMS Prince of Wales, telah mengangkat Inggris ke liga angkatan laut, mengubahnya sekali lagi menjadi kekuatan laut berukuran medium.
Dia mengatakan, ancaman dari Rusia telah meningkat karena terlibat dalam jumlah kegiatan yang "memata-matai" di Atlantik. Selain itu, China juga sedang ekspansi kekuatan angkatan lautnya.
Opsi untuk penyebaran pertama Ratu Elizabeth adalah di Laut China Selatan. Ditanya oleh seorang wartawan tentang China yang akan melihat hal itu sebagai aksi provokatif, Kyd mengatakan; “China memiliki kapal induk sendiri yang sedang dibangun. Mereka punya satu di laut sekarang."
"Mereka tentu mengenali dan berinvestasi dalam kemampuan serangan kapal induk dengan sangat cepat. Mereka berkembang menjadi 'negara air biru' setelah ribuan tahun tanpa kemampuan itu," ujarnya.
HMS Queen Elizabeth dapat beroperasi di Laut China Selatan bersama kapal Amerika dan Australia. "Kami mengakui pentingnya beroperasi bersama negara-negara mitra untuk memastikan kami akan beroperasi dan mempertahankan supremasi hukum di laut," kata Kyd, seperti dikutip The Guardian.
Kapal induk ini diharapkan ditempatkan di pantai Virginia dan Maryland, tetapi juga akan melakukan perjalanan ke perairan New York.
Kapten HMS Queen Elizabeth, Jerry Kyd, memperingatkan wartawan sebelum pelayaran perdananya menyeberangi Atlantik untuk tidak menulis sesuatu yang negatif atau dia akan mengebom para wartawan.
Itu adalah lelucon dan ancaman kosong. Kapal induk itu bisa mengebom siapa pun bahkan jika sang kapten mau, sebab QMS Queen Elizabeth adalah kapal induk tanpa pesawat tempur.
Kapal raksasa kebanggaan Angkatan Laut Kerajaan Inggris ini dijadwalkan meninggalkan Portsmouth pada Sabtu malam untuk menuju wilayah AS, di mana dua jet tempur F-35 akan diterbangkan ke dek kapal tersebut untuk pertama kalinya.
Untuk alasan patriotik, pendaratan pertama jet tempur generasi kelima AS itu akan dilakukan oleh pilot Inggris. Namun, pilot Marinir AS juga akan melakukannya.
Sekitar 500 uji penerbangan diharapkan akan dilakukan selama dua bulan. Akan ada empat pilot yang melakukan uji coba, yakni seorang komandan Angkatan Laut Kerajaan Inggris, seorang pemimpin skuadron dari RAF (Angkatan Udara Kerajaan Inggris), seorang pilot sipil dan seorang mayor dari Marinir AS.
Kedua pesawat jet tempur F-35 akan diserahkan kembali ke Amerika sebelum HMS Queen Elizabeth kembali ke Inggris. London merupakan salah satu anggota NATO yang ikut dalam program gabungan F-35 yang diproduksi kontraktor Lockheed Martin.
Pengujian F-35 Inggris untuk operator dijadwalkan akan dimulai tahun depan. Pada saat kapal induk HMS Queen Elizabeth disebarkan pada 2021, rencananya kapal itu akan membawa skuadron F-35 yang dibeli Inggris, sekitar 12 unit. Marinir AS akan menerbangkan skuadron mereka sendiri dari kapal induk.
Kapal induk raksasa ini telah berulang kali dikritik karena terlalu mahal. Konsepnya juga ketinggalan zaman dan dianggap jadi target yang mengundang serangan rudal canggih musuh.
Namun sang kapten, Jerry Kyd, mengatakan bahwa keberadaan kapal tersebut dan saudara kembarnya, HMS Prince of Wales, telah mengangkat Inggris ke liga angkatan laut, mengubahnya sekali lagi menjadi kekuatan laut berukuran medium.
Dia mengatakan, ancaman dari Rusia telah meningkat karena terlibat dalam jumlah kegiatan yang "memata-matai" di Atlantik. Selain itu, China juga sedang ekspansi kekuatan angkatan lautnya.
Opsi untuk penyebaran pertama Ratu Elizabeth adalah di Laut China Selatan. Ditanya oleh seorang wartawan tentang China yang akan melihat hal itu sebagai aksi provokatif, Kyd mengatakan; “China memiliki kapal induk sendiri yang sedang dibangun. Mereka punya satu di laut sekarang."
"Mereka tentu mengenali dan berinvestasi dalam kemampuan serangan kapal induk dengan sangat cepat. Mereka berkembang menjadi 'negara air biru' setelah ribuan tahun tanpa kemampuan itu," ujarnya.
HMS Queen Elizabeth dapat beroperasi di Laut China Selatan bersama kapal Amerika dan Australia. "Kami mengakui pentingnya beroperasi bersama negara-negara mitra untuk memastikan kami akan beroperasi dan mempertahankan supremasi hukum di laut," kata Kyd, seperti dikutip The Guardian.
Kapal induk ini diharapkan ditempatkan di pantai Virginia dan Maryland, tetapi juga akan melakukan perjalanan ke perairan New York.
(mas)