NATO Simulasikan Dogfight Jet Tempur F-22 vs F-35 Norwegia
A
A
A
ORLAND - Dua jet tempur siluman F-22 Amerika Serikat (AS) disimulasikan dogfight (tempur di udara) dengan beberapa pesawat jet tempur F-35 Norwegia pada hari Rabu. Simulasi oleh NATO ini bertujuan untuk memperkuat aliansi tersebut.
Dua jet tempur F-22 AS berada di antara 13 unit lainnya di Eropa untuk serangkaian penempatan jangka pendek di berbagai negara seperti Yunani dan Polandia. Misi jet-jet tempur kebanggaan AS itu untuk latihanan lebih lanjut yang direncanakan di lokasi yang dirahasiakan dalam beberapa hari mendatang.
Kolonel Leslie Hauck, kepala divisi integrasi generasi kelima di markas Angkatan Udara AS di Eropa, mengatakan kepada wartawan di Norwegia bahwa pengerahan jet-jet tempur AS ke Norwegia hanya berlangsung satu hari. Namun, akan menjadi dasar bagi sekutu NATO saat mereka bekerja untuk mengintegrasikan kemampuan perang siluman mereka.
Simulasi tersebut juga bagian dari upaya AS untuk meyakinkan kembali sekutu Eropa-nya setelah aneksasi Crimea dari Ukraina pada 2014 oleh Rusia.
Pesawat jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin diklaim sebagai pesawat tempur paling canggih di dunia dan program senjata termahal yang menghadapi banyak tantangan teknis.
"Setiap kesempatan pelatihan yang kami miliki membuat kesiapan kami untuk menghadapi potensi musuh masa depan," kata Hauck di Pangkalan Udara Orland, yang sudah menjadi rumah bagi enam dari 52 pesawat F-35 yang dipesan Norwegia.
Personel Angkatan Udara Norwegia, Mayor Morten Hanche, yang mengemudikan salah satu pesawat F-35 Norwegia, mengatakan pertempuran pura-pura dengan F-22 AS adalah latihan yang hebat, terutama karena F-35 secara umum mengejutkan dan mengalahkan pesawat non-stealth lainnya.
Hanya saja, dia merahasiakan pesawat tempur mana yang menang dalam simulasi dogfight. "F-22 adalah lawan yang sangat tangguh," kata Hanche, seperti dikutip Reuters, Kamis (16/8/2018).
Dua jet tempur F-22 AS berada di antara 13 unit lainnya di Eropa untuk serangkaian penempatan jangka pendek di berbagai negara seperti Yunani dan Polandia. Misi jet-jet tempur kebanggaan AS itu untuk latihanan lebih lanjut yang direncanakan di lokasi yang dirahasiakan dalam beberapa hari mendatang.
Kolonel Leslie Hauck, kepala divisi integrasi generasi kelima di markas Angkatan Udara AS di Eropa, mengatakan kepada wartawan di Norwegia bahwa pengerahan jet-jet tempur AS ke Norwegia hanya berlangsung satu hari. Namun, akan menjadi dasar bagi sekutu NATO saat mereka bekerja untuk mengintegrasikan kemampuan perang siluman mereka.
Simulasi tersebut juga bagian dari upaya AS untuk meyakinkan kembali sekutu Eropa-nya setelah aneksasi Crimea dari Ukraina pada 2014 oleh Rusia.
Pesawat jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin diklaim sebagai pesawat tempur paling canggih di dunia dan program senjata termahal yang menghadapi banyak tantangan teknis.
"Setiap kesempatan pelatihan yang kami miliki membuat kesiapan kami untuk menghadapi potensi musuh masa depan," kata Hauck di Pangkalan Udara Orland, yang sudah menjadi rumah bagi enam dari 52 pesawat F-35 yang dipesan Norwegia.
Personel Angkatan Udara Norwegia, Mayor Morten Hanche, yang mengemudikan salah satu pesawat F-35 Norwegia, mengatakan pertempuran pura-pura dengan F-22 AS adalah latihan yang hebat, terutama karena F-35 secara umum mengejutkan dan mengalahkan pesawat non-stealth lainnya.
Hanya saja, dia merahasiakan pesawat tempur mana yang menang dalam simulasi dogfight. "F-22 adalah lawan yang sangat tangguh," kata Hanche, seperti dikutip Reuters, Kamis (16/8/2018).
(mas)