Pesawat Israel Serang Layang-layang Api di Gaza
A
A
A
GAZA - Sebuah pesawat tempur Israel menembakkan rudal ke sekelompok warga Palestina yang mencoba meluncurkan layang-layang dan balon api di dekat perbatasan Jalur Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, tentara Israel mengatakan serangan itu menargetkan pasukan balon api dari Jalur Gaza utara ke Israel. Tidak ada korban dalam serangan itu seperti dikutip dari Anadolu, Minggu (12/8/2018).
Dalam beberapa pekan terakhir, aktivis Palestina telah menerbangkan layang-layang dan balon api di atas wilayah Israel. Aksi ini sebagai bagian dari protes anti-pendudukan yang berlangsung di sepanjang zona penyangga Gaza-Israel.
Menurut para pejabat Israel, senjata udara itu telah menyebabkan sejumlah kebakaran di dalam permukiman Israel. Serangan itu juga menyebabkan kerusakan material yang signifikan tetapi tidak mengakibatkan korban tewas atau luka.
Sejak demonstrasi Gaza dimulai pada 30 Maret, lebih dari 160 demonstran Palestina telah menjadi tewas - dan ribuan lainnya terluka - oleh pasukan tentara Israel yang ditempatkan di sepanjang sisi bersebrangan dari zona penyangga.
Para pengunjuk rasa menuntut "hak untuk kembali" ke rumah dan desa mereka di Palestina yang bersejarah, dari mana mereka diusir pada tahun 1948 untuk membuka jalan bagi negara baru Israel.
Mereka juga menuntut diakhirinya blokade 11 tahun Israel di Jalur Gaza, yang telah menghancurkan ekonomi wilayah kantong pesisir dan merampas barang kebutuhan pokok dari kira-kira dua juta penduduk.
Dalam sebuah pernyataan, tentara Israel mengatakan serangan itu menargetkan pasukan balon api dari Jalur Gaza utara ke Israel. Tidak ada korban dalam serangan itu seperti dikutip dari Anadolu, Minggu (12/8/2018).
Dalam beberapa pekan terakhir, aktivis Palestina telah menerbangkan layang-layang dan balon api di atas wilayah Israel. Aksi ini sebagai bagian dari protes anti-pendudukan yang berlangsung di sepanjang zona penyangga Gaza-Israel.
Menurut para pejabat Israel, senjata udara itu telah menyebabkan sejumlah kebakaran di dalam permukiman Israel. Serangan itu juga menyebabkan kerusakan material yang signifikan tetapi tidak mengakibatkan korban tewas atau luka.
Sejak demonstrasi Gaza dimulai pada 30 Maret, lebih dari 160 demonstran Palestina telah menjadi tewas - dan ribuan lainnya terluka - oleh pasukan tentara Israel yang ditempatkan di sepanjang sisi bersebrangan dari zona penyangga.
Para pengunjuk rasa menuntut "hak untuk kembali" ke rumah dan desa mereka di Palestina yang bersejarah, dari mana mereka diusir pada tahun 1948 untuk membuka jalan bagi negara baru Israel.
Mereka juga menuntut diakhirinya blokade 11 tahun Israel di Jalur Gaza, yang telah menghancurkan ekonomi wilayah kantong pesisir dan merampas barang kebutuhan pokok dari kira-kira dua juta penduduk.
(ian)