Bocah Gua Diberi Kewarganegaraan Thailand

Jum'at, 10 Agustus 2018 - 12:47 WIB
Bocah Gua Diberi Kewarganegaraan...
Bocah Gua Diberi Kewarganegaraan Thailand
A A A
BANGKOK - Badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) menyambut keputusan pemerintah Thailand memberi kewarganegaraan kepada tiga bocah dan pelatih sepak bola mereka.

Keempatnya bagian dari 13 orang yang diselamatkan dari gua yang banjir bulan lalu. Sebanyak 12 anak dan pelatih tim sepak bola Babi Hutan, Ekapol Chanthawong, sempat terjebak selama 17 hari di Gua Tham Luang, utara Provinsi Chiang Rai. Proses penyelamatan yang dramatis itu berakhir pada 10 Juli. Satu orang penyelam tewas selama proses penyelamatan tersebut.

Setelah 12 anak dan pelatihnya itu keluar dari gua, muncul fakta bahwa ada beberapa anak yang tidak memiliki kewarganegaraan. Seseorang yang tak memiliki kewarganegaraan biasanya dibatasi hak dan peluangnya. Tiga bocah dan Ekapol saat itu dianggap tak memiliki kewarganegaraan, meski mereka lahir di Thailand. Keempatnya pun mendapat kewarganegaraan pada Rabu (8/8).

“Dengan memberi kewarganegaraan kepada anak-anak dan pelatih mereka, Thailand memberi mereka peluang untuk mimpi masa depan lebih cerah dan mencapai potensi penuh mereka,” kata Carol Batchelor, Penasihat Khusus UNHCR untuk Mereka yang Tanpa Kewarganegaraan. Batchelor menjelaskan, sebagian besar orang yang tak memiliki kewarganegaraan Thailand itu tinggal di daerah terpencil di perbatasan sehingga aksesnya sangat terbatas untuk mendapat informasi atau cara mengajukan kewarganegaraan. Keempat anak itu pun diberi kartu identitas nasional Thailand.

“Mereka memiliki semua syarat. Semua anak yang lahir di Thailand harus memiliki sertifikat kelahiran Thailand untuk dapat mengajukan kewarganegaraan Thailand,” kata Somsak Kanakam, kepala kantor distrik Mae Sai di Chiang Rai. Somsak menambahkan, permintaan kewarganegaraan untuk sekitar 20 orang lainnya yang sebagian besar anak-anak juga telah disetujui. Insiden di gua itu pun membuka mata publik bahwa banyak warga dari Kamboja, Laos, dan Myanmar yang tinggal di Thailand.

Mereka ditolak sejumlah hak dan peluangnya karena mereka bukan warga negara Thailand. Lebih dari 486.000 orang terdata sebagai tanpa kewarganegaraan di Thailand. Dari jumlah tersebut, sebanyak 146.269 orang berusia kurang dari 18 tahun.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1275 seconds (0.1#10.140)