Waktu Kedatangan Jamaah Kian Mepet

Senin, 06 Agustus 2018 - 18:31 WIB
Waktu Kedatangan Jamaah Kian Mepet
Waktu Kedatangan Jamaah Kian Mepet
A A A
JEDDAH - Calon jamaah haji Indonesia terus kembali diimbau agar mengenakan kain ihram di Tanah Air. Hal ini mengingat waktu kedatangan jamaah haji Indonesia di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi kian mepet satu sama lain.

Surat edaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) tentang imbauan agar jamaah haji mengenakan ihram sejak embarkasi telah menampakkan hasil beberapa hari lalu. Hal itu tampak dari mayoritas jemaah haji yang tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah telah rapi berihram saat keluar dari pintu kedatangan.

Namun, sejak Sabtu (4/8) hingga kemarin, kembali ditemukan lagi rombongan jamaah haji yang sama sekali tidak mengenakan ihram. Sering ditemukan pula mereka kompak tidak berihram dalam satu kelompok terbang (kloter), termasuk para petugas pendamping klo tersaat mendarat di Bandara Jeddah.

Seperti jamaah dari Kloter 21 Embar kasi Makassar yang datang pada Sabtu (4/8) pagi yang seluruh jamaah prianya belum berpakaian ihram. Demi kian juga kedatangan Kloter 52 Embarkasi Surabaya yang juga sebagian besar jamaah laki-laki belum memakai ihram. Selanjutnya Kloter 13 Embarkasi Palembang yang saat tiba kemarin tak ada jamaah haji laki-lakinya yang berpakaian ihram.

Informasi yang dikumpulkan petugas daker bandara, para jamaah sudah mengetahui imbauan agar berpakaian ihram semenjak di Tanah Air. Namun, justru oleh petugas disarankan mengganti pakaian di Jeddah. Pada Kloter 22 Embarkasi Makassar yang kemarin datang, hanya empat jamaah laki-lakinya yang berpakaian ihram.

“Khusus untuk dua embarkasi, yakni Makassar dan Palembang kami mohon perhatian khusus berdasarkan pantauan para petugas di lapangan 90%-100% belum menggunakan kain ihram,” kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Arsyad Hidayat di Jeddah, kemarin.

Selain belum berpakaian ihram, beberapa jamaah bahkan tak membawa kain ihram saat mendarat karena di masukkan dalam koper besar yang langsung dibawa porter bandara kedalam bus. Hal ini menyebabkan petugas harus menyediakan pakaian ihram cadangan bagi jamaah-jamaah tersebut.

Arsyad mengungkapkan, Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi beberapa kali mengingatkan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Bandara karena dianggap terlalu lama mentran sitkan jamaah di Plaza Bandara Jeddah.

“Dengan semakin dekatnya puncak kedatangan jamaah haji di Bandara Jeddah, tidak ada pilihan lain bagi jamaah Indonesia harus sudah menggunakan ihram semenjak dari Tanah Air,” tandas Arsyad. Sejauh ini kloter dari Embarkasi Solo dan Embarkasi Jakarta-Pondok Gede serta Embarkasi Jakarta-Bekasi yang tampak paling tertib sudah berpakaian ihram dari Tanah Air.

Berpakaian ihram dariTanah Air ini kian mendesak mendekati akhir gelombang kedatangan. Pasalnya, masing-masing kloter kian berdekatan waktu kedatangannya dan masing-masing harus selekasnya didorong ke Mekkah. Ke terlambatan dari kloter tertentu otomatis akan memengaruhi kloter lain.

Sementara itu, sebagian jamaah sudah mematuhi imbauan PPIH. Seperti Suwardi, 64, jamaah haji asal Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang ditemui di pemondokan sektor VI Mahbas Jin, Mekkah. Dia mengaku sudah mandi dan membersihkan diri di Asrama Haji Jakarta-Bekasi (JKS).

“Selanjutnya memakai kain ihram bagian bawah,” katanya. Sedangkan atasan pakai baju biasa agar tidak kedinginan saat berada di dalam pesawat Saudi Airlines. Setelah mendarat di Jeddah proses imigrasi tidak begitu lama, yakni sekitar 30 menit karena di Embarkasi Jakarta-Bekasi sudah dilakukan proses pengambilan data biometrik untuk paspor. Setelah keluar dari imigrasi, selanjutnya dia wudu dan melakukan niat ihram di ruang tunggu Ban dara Jeddah.

Lain lagi penuturan Ismail, 54, jamaah haji dari Desa Parakan Manggis, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Saat ditemui di pemondokan Syisa Tower Mekkah, kemarin, dia mengaku telah berihram sejak di Embar kasi Jakarta-Bekasi (JKS).

Sekitar satu jam sebelum pesawat mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Sabtu sekitar pukul 11.00 WAS ada pemberitahuan dari pesawat tentang garis miqat. Selanjutnya jamaah mengenakan kain ihram sehingga semua jamaah telah berihram ketika turun dari pesawat Saudia Airlines. “Proses imigrasi cepat dan lancar karena sudah berihram. Hanya pencocokan dokumen di pintu imigrasi Bandara King Abdul Aziz, Jeddah,” katanya.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5307 seconds (0.1#10.140)