10 Tentara Iran Tewas dalam Serangan di Perbatasan
A
A
A
TEHERAN - Setidaknya 10 penjaga perbatasan Iran tewas dalam serangan oleh orang-orang bersenjata tak dikenal di dekat perbatasan Iran. Begitu laporan yang diturunkan media di Iran.
Menurut kantor berota semi resmi Iran, Fars, insiden itu terjadi di dekat kota Marivan, di daerah Kurdi Iran sekitar 620km sebelah barat Ibu Kota Teheran.
"Serangan oleh para pemberontak jahat dan teroris terhadap pos perbatasan revolusioner dan ledakan depot amunisi menyebabkan 10 pejuang syahid," bunyi pernyataan Garda Revolusi, seperti dikutip Al Jazeera dari kantor berita semi-resmi Tasnim, Minggu (22/7/2018).
Pejabat keamanan provinsi Hosein Khosheqbal mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa 11 anggota pasukan Basij yang secara sukarela tewas dalam kekerasan semalam di Marivan, yang ia tuduhkan pada kelompok oposisi bersenjata Kurdi, Partai Hidup Bebas Kurdistan (PJAK).
"Kabar terbaru adalah bahwa Basij (pasukan milisi pemerintah Iran) dan pasukan Pengawal sedang mengejar para penyerang," kata Khosheqbal.
Tidak segera jelas mengapa ada ketidaksesuaian dalam jumlah korban jiwa yang dilaporkan.
Itu adalah jumlah terbesar pasukan Iran tewas dalam satu serangan di perbatasan Irak dalam beberapa tahun terakhir, meskipun daerah itu kadang-kadang terjadi pertempuran antara pasukan Iran dan separatis Kurdi serta pejuang terkait dengan ISIS.
Awal bulan ini, Garda Revolusi mengatakan mereka telah membunuh tiga militan dalam operasi keamanan dekat perbatasan dengan Irak. Sembilan lainnya dilaporkan tewas oleh Garda Revolusi bulan lalu lebih jauh ke utara di perbatasan.
Ada sedikit koordinasi antara pasukan Iran dan Irak atas keamanan perbatasan yang juga telah digunakan oleh ISIS untuk memasuki Iran.
Menteri Intelijen Iran Mahmoud Alavi pada hari Selasa mengatakan bahwa pasukan keamanan di barat daya Iran menangkap empat tersangka ISIS yang merencanakan serangan.
Pada Juni 2017, pejuang ISIS melakukan serangan terkoordinasi di gedung parlemen di Teheran dan makam pemimpin revolusioner Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini selatan ibukota, menewaskan sedikitnya 18 orang.
Menurut kantor berota semi resmi Iran, Fars, insiden itu terjadi di dekat kota Marivan, di daerah Kurdi Iran sekitar 620km sebelah barat Ibu Kota Teheran.
"Serangan oleh para pemberontak jahat dan teroris terhadap pos perbatasan revolusioner dan ledakan depot amunisi menyebabkan 10 pejuang syahid," bunyi pernyataan Garda Revolusi, seperti dikutip Al Jazeera dari kantor berita semi-resmi Tasnim, Minggu (22/7/2018).
Pejabat keamanan provinsi Hosein Khosheqbal mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa 11 anggota pasukan Basij yang secara sukarela tewas dalam kekerasan semalam di Marivan, yang ia tuduhkan pada kelompok oposisi bersenjata Kurdi, Partai Hidup Bebas Kurdistan (PJAK).
"Kabar terbaru adalah bahwa Basij (pasukan milisi pemerintah Iran) dan pasukan Pengawal sedang mengejar para penyerang," kata Khosheqbal.
Tidak segera jelas mengapa ada ketidaksesuaian dalam jumlah korban jiwa yang dilaporkan.
Itu adalah jumlah terbesar pasukan Iran tewas dalam satu serangan di perbatasan Irak dalam beberapa tahun terakhir, meskipun daerah itu kadang-kadang terjadi pertempuran antara pasukan Iran dan separatis Kurdi serta pejuang terkait dengan ISIS.
Awal bulan ini, Garda Revolusi mengatakan mereka telah membunuh tiga militan dalam operasi keamanan dekat perbatasan dengan Irak. Sembilan lainnya dilaporkan tewas oleh Garda Revolusi bulan lalu lebih jauh ke utara di perbatasan.
Ada sedikit koordinasi antara pasukan Iran dan Irak atas keamanan perbatasan yang juga telah digunakan oleh ISIS untuk memasuki Iran.
Menteri Intelijen Iran Mahmoud Alavi pada hari Selasa mengatakan bahwa pasukan keamanan di barat daya Iran menangkap empat tersangka ISIS yang merencanakan serangan.
Pada Juni 2017, pejuang ISIS melakukan serangan terkoordinasi di gedung parlemen di Teheran dan makam pemimpin revolusioner Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini selatan ibukota, menewaskan sedikitnya 18 orang.
(ian)