Pria Korban Racun Novichok Diperbolehkan Pulang oleh Rumah Sakit
A
A
A
LONDON - Pria Inggris yang menjadi korban racun saraf Novichok telah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit di Salisbury, Inggris.
Charlie Rowley (45) bersama rekannya Dawn Sturgess (44) terkena serangan racun saraf kelas militer itu pada 1 Juli lalu. Keduanya kemudian dirawat dirawat di rumah sakit setelah ditemukan tidak responsif. Pada 8 Juli, Sturgess dinyatakan meninggal dunia.Keduanya terpapar racun Novichok setelah bersentuhan dengan sebuah botol kecil yang telah terkontaminasi dengan racun yang diproduksi pada masa Uni Soviet itu.
Direktur keperawatan Rumah Sakit Salisbury, Lorna Wilkinson mengatakan bahwa hari dipulangkanya Rowly dari rumah sakit diwarnai dengan kesedihan atas kematian Sturgess.
"Charlie telah melalui pengalaman mengerikan yang kebanyakan dari kita tidak pernah bayangkan," kata Wilkinson dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh rumah sakit.
"Hari ini adalah tonggak yang sangat disambut baik dalam kesembuhannya," imbuhnya seperti dikutip dari New York Times, Sabtu (21/7/2018).
Ia mengatakan rumah sakit bekerja sama dengan pejabat kesehatan masyarakat telah menyatakan Rowley tidak menimbulkan risiko bagi orang lain dan telah menjalani dekontaminasi.
Serangan racun Novichok terhadap Rowley dan Sturgess muncul berbulan-bulan setelah mantan agen rahasia Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya Yulia terkena racun yang sama. Beruntung, nyawa Skripal maupun putrinya masih tertolong setelah menjalani perawatan selama berbulan-bulan.
Inggris menuding Rusia berada di balik serangan racun saraf pertama di Eropa pasca Perang Dunia II. Namun, Rusia secara konsisten membantahnya.
Charlie Rowley (45) bersama rekannya Dawn Sturgess (44) terkena serangan racun saraf kelas militer itu pada 1 Juli lalu. Keduanya kemudian dirawat dirawat di rumah sakit setelah ditemukan tidak responsif. Pada 8 Juli, Sturgess dinyatakan meninggal dunia.Keduanya terpapar racun Novichok setelah bersentuhan dengan sebuah botol kecil yang telah terkontaminasi dengan racun yang diproduksi pada masa Uni Soviet itu.
Direktur keperawatan Rumah Sakit Salisbury, Lorna Wilkinson mengatakan bahwa hari dipulangkanya Rowly dari rumah sakit diwarnai dengan kesedihan atas kematian Sturgess.
"Charlie telah melalui pengalaman mengerikan yang kebanyakan dari kita tidak pernah bayangkan," kata Wilkinson dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh rumah sakit.
"Hari ini adalah tonggak yang sangat disambut baik dalam kesembuhannya," imbuhnya seperti dikutip dari New York Times, Sabtu (21/7/2018).
Ia mengatakan rumah sakit bekerja sama dengan pejabat kesehatan masyarakat telah menyatakan Rowley tidak menimbulkan risiko bagi orang lain dan telah menjalani dekontaminasi.
Serangan racun Novichok terhadap Rowley dan Sturgess muncul berbulan-bulan setelah mantan agen rahasia Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya Yulia terkena racun yang sama. Beruntung, nyawa Skripal maupun putrinya masih tertolong setelah menjalani perawatan selama berbulan-bulan.
Inggris menuding Rusia berada di balik serangan racun saraf pertama di Eropa pasca Perang Dunia II. Namun, Rusia secara konsisten membantahnya.
(ian)