Polisi Turki Tahan Istri 'Menteri Perang' ISIS
A
A
A
ISTANBUL - Pihak berwenang Turki menahan istri Abu Omar al-Shishani, seorang komandan senior Islamic State atau ISIS yang dijuluki sebagai "menteri perang" di kelompok tersebut. Al-Shishani tewas dalam pertempuran dua tahun lalu.
Kepolisian Turki pada Kamis malam mengatakan, istri al-Shishani ditangkap dalam operasi kontra-terorisme di Istanbul bulan ini. Selain dijuluki "menteri perang" ISIS, al-Shishani merupakan penasihat dekat pemimpin kelompok ekstremis tersebut; Abu Bakr al-Baghdadi.
Al-Shishani merupakan warga Georgia. Dia terbunuh dalam pertempuran di distrik Shirqat, selatan Mosul, Irak pada Juli 2016.
Istri al-Shishani adalah satu dari lima orang yang ditahan aparat berwenang Turki saat operasi kontra-terorisme di Istanbul pada malam 4 Juli. Menurut polisi, identitasnya sebagai istri al-Shishani terungkap setelah beberapa hari diinterogasi.Polisi awalnya kesulitan mengidentifikasi perempuan itu karena paspornya dipastikan palsu. Nama aslinya Seda Dudurkaeva. Namun, polisi Turki mengidentifikasi hanya dengan inisial "S.D.".
Perempuan itu, seperti dikutip Reuters, Jumat (20/7/2018), telah dibawa ke pengadilan Istanbul pada 17 Juli dan saat ini dimasukkan ke penjara. Dia memiliki dua anak dari pernikahannya dengan al-Shishani. Namun, keberadaan anak-anak mereka tidak jelas.
Al-Shishani pernah bertempur dengan pemberontak Chechnya ketika melawan militer Rusia di provinsi Kaukasus. Dia kemudian bergabung dengan kelompok militer independen Georgia pada 2006 dan bertempur dalam perang singkat dengan Rusia dua tahun kemudian.
Dia pernah ditangkap pada tahun 2010 atas tuduhan kepemilikan senjata dan menghabiskan lebih dari satu tahun di penjara di Georgia. Pada tahun 2012, dia pergi Istanbul dan menerobos ke Suriah.
Al-Shishani memutuskan untuk bergabung dengan ISIS pada tahun 2013 dan bersumpah setia kepada Baghdadi. Sebelum kematiannya, dia menduduki peringkat atas di antara militan ISIS yang paling dicari oleh aparat Amerika Serikat.
Kepolisian Turki pada Kamis malam mengatakan, istri al-Shishani ditangkap dalam operasi kontra-terorisme di Istanbul bulan ini. Selain dijuluki "menteri perang" ISIS, al-Shishani merupakan penasihat dekat pemimpin kelompok ekstremis tersebut; Abu Bakr al-Baghdadi.
Al-Shishani merupakan warga Georgia. Dia terbunuh dalam pertempuran di distrik Shirqat, selatan Mosul, Irak pada Juli 2016.
Istri al-Shishani adalah satu dari lima orang yang ditahan aparat berwenang Turki saat operasi kontra-terorisme di Istanbul pada malam 4 Juli. Menurut polisi, identitasnya sebagai istri al-Shishani terungkap setelah beberapa hari diinterogasi.Polisi awalnya kesulitan mengidentifikasi perempuan itu karena paspornya dipastikan palsu. Nama aslinya Seda Dudurkaeva. Namun, polisi Turki mengidentifikasi hanya dengan inisial "S.D.".
Perempuan itu, seperti dikutip Reuters, Jumat (20/7/2018), telah dibawa ke pengadilan Istanbul pada 17 Juli dan saat ini dimasukkan ke penjara. Dia memiliki dua anak dari pernikahannya dengan al-Shishani. Namun, keberadaan anak-anak mereka tidak jelas.
Al-Shishani pernah bertempur dengan pemberontak Chechnya ketika melawan militer Rusia di provinsi Kaukasus. Dia kemudian bergabung dengan kelompok militer independen Georgia pada 2006 dan bertempur dalam perang singkat dengan Rusia dua tahun kemudian.
Dia pernah ditangkap pada tahun 2010 atas tuduhan kepemilikan senjata dan menghabiskan lebih dari satu tahun di penjara di Georgia. Pada tahun 2012, dia pergi Istanbul dan menerobos ke Suriah.
Al-Shishani memutuskan untuk bergabung dengan ISIS pada tahun 2013 dan bersumpah setia kepada Baghdadi. Sebelum kematiannya, dia menduduki peringkat atas di antara militan ISIS yang paling dicari oleh aparat Amerika Serikat.
(mas)