Warga Gaza Dituduh Gunakan Elang untuk Bakar Wilayah Israel

Kamis, 19 Juli 2018 - 13:31 WIB
Warga Gaza Dituduh Gunakan...
Warga Gaza Dituduh Gunakan Elang untuk Bakar Wilayah Israel
A A A
TEL AVIV - Sebuah unit di Kementerian Pertahanan Israel menuduh para warga Gaza, Palestina, memanfaatkan burung elang untuk meluncurkan serangan pembakaran terhadap lahan-lahan pertanian di Israel. Mirip serangan layang-layang dan balon, hewan itu terbang dengan membawa bahan pembakar yang diikat.

Tuduhan dilontarkan oleh Coordination of Government Activities in the Territories (COGAT), sebuah unit di Kementerian Pertahanan Israel. COGAT mengunggah gambar elang tersebut di akun Twitter-nya.

Dalam tweet-nya, COGAT menyatakan bahwa seorang karyawan dari Otoritas Taman Nasional menemukan satwa itu di dekat Jalur Gaza setelah memadamkan sekitar 15 titik kebakaran yang dinyalakan oleh bahan pembakar yang diterbangkan dari Gaza ke Israel.

"Tampaknya itu tidak cukup untuk menghancurkan alam dengan layang-layang, sekarang elang digunakan untuk teror juga," tulis COGAT.

Menurut Times of Israel, jika tindakan itu disengaja, maka itu merupakan yang pertama kalinya warga Gaza menggunakan burung elang untuk melakukan serangan. Selama ini, para warga Gaza melakukan serangan pembakaran lahan Israel dengan layang-layang, balon helium dan kondom yang diterbangkan dengan gas helium. Serangan itu telah membuat sektor pertanian Israel rugi besar.

Laporan pemanfaatan elang untuk serangan telah memicu kemarahan dari organisasi pembela hak-hak satwa atau PETA. Menurut organisasi tersebut, hewan tidak memiliki keberpihakan terhadap sebuah bangsa sehingga tak pantas dimanfaatkan untuk terlibat konflik.

PETA juga menanggapi para netizen yang menyebarkan gambar-gambar dari elang mati. Gambar-gambar itu juga disebarkan oleh "Stand With Us", sebuah organisasi nirlaba untuk pendidikan dan advokasi pro-Israel yang berbasis di Los Angeles, California.

"Sebagai manusia, setiap orang di PETA prihatin tentang warga sipil, anak-anak, dan siapa pun yang terperangkap dalam barisan konflik," kata organisasi itu dalam sebuah tweet.

"Sebagai organisasi perlindungan satwa, PETA mencatat bahwa hewan tidak memiliki keberpihakan kepada bangsa, tidak memihak salah satu kubu, dan hanya dapat mengandalkan manusia untuk menunjukkan belas kasihan kepada mereka, dan itu tidak dapat diterima untuk menggunakannya sebagai senjata perang," lanjut PETA, yang dikutip Kamis (19/7/2018).Sejauh ini, otoritas yang berkuasa di Gaza yakni Hamas belum berkomentar atas tuduhan tentang penggunaan hewan sebagai senjata perang oleh warga Gaza.
Ini bukan pertama kalinya hewan terbang digunakan sebagai senjata perang, atau untuk memicu kebakaran. Dalam Perang Dunia II, Amerika Serikat mengeksplorasi penggunaan kelelawar yang dilengkapi dengan bom kecil berjangka waktu singkat untuk menerangi kota-kota di Jepang. Kala itu, kelelawar-kelelawar dilepaskan dari pesawat terbang dengan harapan mereka akan bertengger di struktur kayu di kota-kota di Jepang.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1325 seconds (0.1#10.140)