Khamenei: Rencana 'Setan' AS untuk Palestina Plot Jahat

Selasa, 17 Juli 2018 - 14:05 WIB
Khamenei: Rencana Setan...
Khamenei: Rencana 'Setan' AS untuk Palestina Plot Jahat
A A A
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei kembali menyebut Amerika Serikat (AS) dengan sebutan "setan". Dia mengecam rencana perdamaian Palestina-Israel dari Washington karena dia anggap sebagai plot jahat untuk Palestina.

Kecaman pemimpin rezim theokrasi Teheran itu disampaikan melalui Twitter hari Senin. Dia juga kembali mengancam akan memberangus rezim Zionis Isael.

"Setiap orang harus tahu bahwa setan AS dan plot jahat yang dimilikinya untuk Palestina, yang menyebutnya sebagai Kesepakatan Abad tidak akan pernah terjadi," tulis Khamenei.

"Bagi para politisi AS yang cemas, Palestina tidak akan pernah terlupakan dan Al-Quds akan tetap menjadi Ibu Kota Palestina dan kiblat Muslim pertama," lanjut Khamenei yang menggunakan nama Al-Quds untuk menyebut Yerusalem.

Dalam rentetan lima tweet, dia menegaskan bahwa Yerusalem tidak akan pernah "diberikan" kepada Israel. "Mimpi bergejolak yang akan memberikan Al-Quds kepada Zionis tidak akan pernah terwujud. Bangsa Palestina akan menentangnya dan negara-negara Muslim akan mendukung bangsa Palestina, tidak pernah membiarkan itu terjadi," tulis Khamenei.

"Dengan rahmat Tuhan, bangsa Palestina pasti akan mendapatkan kemenangan atas musuh dan akan menyaksikan hari ketika rezim Zionis yang direkayasa akan diberantas," paparnya, yang dikutip dari akun Twitter-nya, @khamenei_ir, Selasa (17/7/2018).

Khamenei telah bertemu dengan Presiden Hassan Rouhani dan kabinetnya pada hari Minggu. Mereka berbicara tentang perlunya mengembangkan diplomasi dan hubungan dengan negara-negara asing.

"Kecuali untuk beberapa kasus, seperti Amerika Serikat, hubungan Iran dengan negara lain, termasuk dengan Barat dan Timur, harus diperluas dan dikembangkan lebih lanjut," ujar Khamenei, dikutip Times of Israel.

Para diplomat Teheran telah berusaha keras untuk menjalin hubungan dagang dengan negara-negara Eropa dan Asia sejak AS keluar dari kesepakatan nuklir 2015 dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran.

Pernyataan Khamenei mengingatkan sebuah slogan terkenal dari masa awal revolusi 1979 yang berbunyi; "Baik Timur maupun Barat, Republik Islam".

Pada bulan Februari, Khamenei mengejutkan para pengamat internasional dengan mengatakan bahwa Iran sekarang memprioritaskan hubungan dengan Timur di atas Barat. Hal itu ditandai dengan jalinan hubungan yang jauh lebih kuat dengan Rusia dan China dalam beberapa tahun terakhir.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9760 seconds (0.1#10.140)