Pentolan ISIS Indonesia Bahrum Naim Rekrut 26 Warga Malaysia
A
A
A
KUALA LUMPUR - Bahrum Naim, 34, sosok yang dianggap sebagai salah satu pemimpin ISIS Indonesia yang berada di Suriah telah merekrut 26 warga Malaysia. Puluhan orang itu direkrut untuk melakukan serangan teror di Malaysia.
Hal itu diungkap Cabang Khusus Kontra-Terorisme Kepolisian Diraja Malaysia. Ke-26 warga Malaysia direkrut untuk merencanakan dan melakukan serangkaian serangan teror terhadap gereja, kuil dan tempat hiburan di Johor, Selangor dan Kuala Lumpur.
“Bahrum merekrut warga Malaysia untuk pergi ke Suriah. Kelompok itu dinamai Malhama Qubra," kata kepala divisi kontra-terorisme tersebut, Ayob Khan Mydin Pitchay, kepada Channel NewsAsia.
Sumber keamanan regional sebelumnya mengatakan kepada media Singapura tersebut bahwa Bahrum tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Suriah sebelum Ramadhan.
“Dia (Bahrum) juga memerintahkan para subjek (anggota) untuk meluncurkan serangan di Malaysia sebelum pergi ke Suriah. Alasannya adalah untuk membalas dendam terhadap polisi karena menangkap pendukung Daesh," ujar Ayob mengacu pada akronim ISIS dalam bahasa Arab.
"Kami (polisi) berhasil menangkap 26 anggota Malhama Qubra dalam operasi besar antara 22 dan 28 Januari 2016 di Kedah, Selangor, Pahang dan Kuala Lumpur, termasuk tiga (orang) yang diusir oleh pihak berwenang Turki karena mencoba menyelinap ke Suriah," kata Ayob.
Menurut Ayob, Malhama Qubra yang berafiliasi dengan ISIS merencanakan untuk membom sebuah kuil dan sebuah gereja di Tampoi, Johor bersamaan dengan perayaan Natal pada akhir tahun 2015.
"Mereka juga berencana untuk menyerang kuil-kuil (Hindu) di Johor dan Klang Valley, sebuah kasino di Genting Highland dan pabrik Guinness Anchor di Selangor," kata Ayob.
Bahrum diketahui telah mengajarkan rekrutannya untuk merakit bom dengan mengunggah materi manual pembuatan bom di saluran Telegram.
Menurut Ayob, pemimpin Malhama Qubra belajar cara merakit bom mentah dari buku panduan Bahrum. "Tapi kami berhasil menggagalkan dan mencegah kegiatan mereka," kata Ayob.
Bahrum berkomunikasi terus-menerus dengan pemimpin Malhama Qubra yang kemudian akan meneruskan pesannya kepada anggota lain.
"Bahrum berkomunikasi dengan pemimpin Malhama Qubra melalui Whatsapp, Facebook, dan Telegram karena aplikasi tersebut dianggap aman dan cara mudah menyebar (propaganda ISIS) dengan cepat dan luas," kata Ayob.
"Dia (Bahrum) hanya berkomunikasi dengan pemimpin kelompok karena dia dilihat sebagai seseorang yang dapat dia percayai dan yang setia pada perjuangan mereka," imbuh Ayob.
Bahrum juga merupakan seorang teman baik dari anggota ISIS Malaysia terkemuka di Suriah bernama Muhammad Wanndy. Menurut Ayob, Muhammad Wanndy terbunuh pada tahun 2017.
Propaganda Bahrum dinilai sangat efektif sehingga dia berhasil merekrut dua warga Indonesia untuk menjadi pelaku bom bunuh diri.
Dia dikenal sebagai sumber utama pendanaan untuk serangan teror dan kegiatan di Indonesia, termasuk pemboman bunuh diri tahun 2016 dan penembakan di sebuah kafe Starbucks di Jakarta yang menewaskan empat warga sipil dan melukai lebih dari 20 orang lainnya.
Bahrum yang merupakan ahli komputer tersebut juga dianggap sebagai perencana serangan di Indonesia dan Singapura, termasuk rencana serangan roket ke Marina Bay Sands Singapura.
Hal itu diungkap Cabang Khusus Kontra-Terorisme Kepolisian Diraja Malaysia. Ke-26 warga Malaysia direkrut untuk merencanakan dan melakukan serangkaian serangan teror terhadap gereja, kuil dan tempat hiburan di Johor, Selangor dan Kuala Lumpur.
“Bahrum merekrut warga Malaysia untuk pergi ke Suriah. Kelompok itu dinamai Malhama Qubra," kata kepala divisi kontra-terorisme tersebut, Ayob Khan Mydin Pitchay, kepada Channel NewsAsia.
Sumber keamanan regional sebelumnya mengatakan kepada media Singapura tersebut bahwa Bahrum tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Suriah sebelum Ramadhan.
“Dia (Bahrum) juga memerintahkan para subjek (anggota) untuk meluncurkan serangan di Malaysia sebelum pergi ke Suriah. Alasannya adalah untuk membalas dendam terhadap polisi karena menangkap pendukung Daesh," ujar Ayob mengacu pada akronim ISIS dalam bahasa Arab.
"Kami (polisi) berhasil menangkap 26 anggota Malhama Qubra dalam operasi besar antara 22 dan 28 Januari 2016 di Kedah, Selangor, Pahang dan Kuala Lumpur, termasuk tiga (orang) yang diusir oleh pihak berwenang Turki karena mencoba menyelinap ke Suriah," kata Ayob.
Menurut Ayob, Malhama Qubra yang berafiliasi dengan ISIS merencanakan untuk membom sebuah kuil dan sebuah gereja di Tampoi, Johor bersamaan dengan perayaan Natal pada akhir tahun 2015.
"Mereka juga berencana untuk menyerang kuil-kuil (Hindu) di Johor dan Klang Valley, sebuah kasino di Genting Highland dan pabrik Guinness Anchor di Selangor," kata Ayob.
Bahrum diketahui telah mengajarkan rekrutannya untuk merakit bom dengan mengunggah materi manual pembuatan bom di saluran Telegram.
Menurut Ayob, pemimpin Malhama Qubra belajar cara merakit bom mentah dari buku panduan Bahrum. "Tapi kami berhasil menggagalkan dan mencegah kegiatan mereka," kata Ayob.
Bahrum berkomunikasi terus-menerus dengan pemimpin Malhama Qubra yang kemudian akan meneruskan pesannya kepada anggota lain.
"Bahrum berkomunikasi dengan pemimpin Malhama Qubra melalui Whatsapp, Facebook, dan Telegram karena aplikasi tersebut dianggap aman dan cara mudah menyebar (propaganda ISIS) dengan cepat dan luas," kata Ayob.
"Dia (Bahrum) hanya berkomunikasi dengan pemimpin kelompok karena dia dilihat sebagai seseorang yang dapat dia percayai dan yang setia pada perjuangan mereka," imbuh Ayob.
Bahrum juga merupakan seorang teman baik dari anggota ISIS Malaysia terkemuka di Suriah bernama Muhammad Wanndy. Menurut Ayob, Muhammad Wanndy terbunuh pada tahun 2017.
Propaganda Bahrum dinilai sangat efektif sehingga dia berhasil merekrut dua warga Indonesia untuk menjadi pelaku bom bunuh diri.
Dia dikenal sebagai sumber utama pendanaan untuk serangan teror dan kegiatan di Indonesia, termasuk pemboman bunuh diri tahun 2016 dan penembakan di sebuah kafe Starbucks di Jakarta yang menewaskan empat warga sipil dan melukai lebih dari 20 orang lainnya.
Bahrum yang merupakan ahli komputer tersebut juga dianggap sebagai perencana serangan di Indonesia dan Singapura, termasuk rencana serangan roket ke Marina Bay Sands Singapura.
(mas)