Kekurangan Oksigen, Penyelam Profesonal Tewas di Gua

Sabtu, 07 Juli 2018 - 07:24 WIB
Kekurangan Oksigen, Penyelam Profesonal Tewas di Gua
Kekurangan Oksigen, Penyelam Profesonal Tewas di Gua
A A A
BANGKOK - Mantan penyelam Angkatan Laut Thailand meninggal dunia setelah terjebak di gua yang banjir dalam upaya penyelamatan 12 pemain sepak bola lokal dan seorang pelatih. Samarn Poonan, 38, meninggal pada Kamis (5/7) malam setelah mengantar tabung oksigen.

Samarn Gunan tak sadarkan diri lalu tenggelam saat hendak keluar dari Gua Tham Luang setelah mengirim pasokan perbekalan untuk kelompok remaja tersebut. “Mantan anggota pasukan katak yang secara sukarela bergabung dengan tim penyelamat tewas sekitar pukul dua dini hari," ujar Wakil Gubernur Chiang Rai, Passakorn Boonyaluck dilansir BBC.

Tim penyelamat lainnya langsung mengevakuasi jenazah Gunan. “Kita tidak akan membiarkan jenazahnya di dalam gua. Kita akan mengangkatnya,” kata pejabat Angkatan Laut Thailand Laksamana Arpakorn Yuukongkaew kemarin.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 12 anggota klub sepakbola junior di Thailand berusia antara 11-16 tahun, bersama seorang pelatih berusia 25 tahun terjebak di dalam goa di Tham Luang Nang Non, Thailand utara. Mereka hilang setelah terjadi hujan deras yang membuat air yang menuju akses ke goa meluap. Tim sepakbola tersebut baru ditemukan sembilan hari setelah dilaporkan hilang. Namun, upaya penyelamatan tidak mudah karena aksesnya sangat sulit. Salah satu opsinya adalah mengeluarkan anggota tim dengan cara menyelam.

Otoritas tim penyelamat setempat mengatakan, Samarn Gunan bertugas mengirim oksigen. Sayangnya dia tidak membawa cukup oksigen untuk dirinya sendiri saat ke luar gua. Dia jatuh pingsan sekitar 1,5 meter dari mulut gua.

Sebenarnya Samarn merupakan penyelam profesional. Dia pernah berdinas di Angkatan Laut dan mencapai pangkat sersan mayor, Gunan mengundurkan diri dari kemiliteran namun kembali bergabung dengan mantan rekan-rekannya untuk operasi SAR di Tham Luang. Gunan diklaim sebagai pelari dan peseda aktif setelah mundur dari dinas militer.

Kematian Samarn memperkuat prediksi soal bahaya yang membayangi upaya penyelamatan itu. Namun, Komandan Pasukan Katak Thailand, Apakom Yookongkaew, menyebut timnya tetap percaya diri dapat membawa seluruh korban keluar dari gua. “Tim akan bertindak sangat hati-hati dalam menyelamatkan bocah itu,” kata Apakom dilansir BBC.

Ketakutan juga dialami Rafael Arous, seorang sukarelawan asing di lokasi penyelamat. “Seorang penyelam profesional saja meninggal dunia. Bagaimana bocah berusia 12 tahun bisa melalui gua yang banjir itu,” ungkapnya. Apalagi, dia menambahkan, cuaca tidak bersahabat karena hujan terus menerus. “Saya khawatir ini akan menjadi bencana,” imbuhnya.

Perdana Menteri (PM) Thailand Prayuth Chan-ocha menyatakan duka mendalam atas kematian Gunan. Juru bicara PM Thailand, Thassada Thangkachan mengungkapkan, kematian itu tidak akan menghalangi upaya penyelamatan. (Andika Hendra)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6452 seconds (0.1#10.140)