Hari Kemerdekaan AS, 14 Ribu Imigran Dinaturalisasi

Kamis, 05 Juli 2018 - 07:02 WIB
Hari Kemerdekaan AS,...
Hari Kemerdekaan AS, 14 Ribu Imigran Dinaturalisasi
A A A
WASHINGTON - Hampir 14 ribu imigran akan menjadi warga Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari puluhan upacara naturalisasi yang diadakan di Amerika sebagai bagian dari perayaan Hari Kemerdekaan.

Ribuan imigran akan mengucapkan sumpah setia kepada AS sebagai bagian dari 27 upacara di seluruh negeri.

"Ketika upacara sumpah setia pada Empat Juli, itu adalah pesan jika imigran percaya dengan negara ini," ujar Joshua Hoyt, direktur eksekutif organisasi hak imigran Kemitraan Nasional untuk Amerika Baru, seperti dikutip Independent dari ABC News, Kamis (5/7/2018).

Data imigrasi AS menunjukkan bahwa kelompok imigran yang akan menjadi warga negara Amerika pada Rabu waktu setempat sedikit lebih kecil daripada kelompok itu tahun lalu, ketika 15.000 orang bersumpah setia kepada Amerika Serikat.

Upacara itu sendiri biasanya diadakan di gedung-gedung pemerintah atau di tempat umum, dan beberapa lokasi mengambil lokasi khusus mengingat sejarah mereka.

Itu termasuk situs bersejarah seperti Betsy Ross House di Philadelphia - rumah tempat bendera Amerika dijahit pertama kali - di mana Putri Revolusi Amerika, kelompok nirlaba yang merupakan keturunan langsung dari mereka yang terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Amerika, telah mengadakan naturalisasi untuk anak-anak.

Lokasi lain termasuk kurang bersejarah, tetapi masih ikonis, lokasi seperti observatorium di World Trade Center di pusat kota Manhattan.

Upacara naturalisasi ini berlangsung ketika AS bergulat dengan sikapnya terhadap imigrasi, dengan Presiden Donald Trump memperjuangkan kebijakan ketat di perbatasan yang katanya akan membuat Amerika lebih aman.

Kebijakan-kebijakan itu telah menyebabkan pemenjaraan para pelintas perbatasan yang memasuki Amerika Serikat secara ilegal, bahkan mereka yang membuat ketakutan bahwa pemerintah AS memburu para pencari suaka.

Pemerintahan Trump telah memisahkan lebih dari 2.000 anak imigran dari orang tua mereka karena kebijakan tersebut, yang secara eksplisit menyerukan “nol toleransi” dari penyeberangan perbatasan ilegal dalam upaya untuk mencegah migran datang ke AS.

Trump, setelah reaksi publik, kemudian menandatangani perintah eksekutif untuk menghentikan pemisahan keluarga imigran bulan lalu.
(ian)
Berita Terkait
Suhu Udara di California...
Suhu Udara di California Tembus 100 Derajat Celcius
Mewaspadai Dampak dari...
Mewaspadai Dampak dari Amerika Serikat
Apa Pemicu Kehancuran...
Apa Pemicu Kehancuran Amerika Serikat?
Menhan Prabowo Bertemu...
Menhan Prabowo Bertemu Menhan Amerika Serikat
Pilpres Bagi Diaspora...
Pilpres Bagi Diaspora Indonesia di Amerika Serikat
Pilpres Amerika Serikat...
Pilpres Amerika Serikat Diwarnai Kericuhan di Washington
Berita Terkini
Video Serangan terhadap...
Video Serangan terhadap Petugas Medis Bulan Sabit Merah Ungkap Kebohongan Israel
32 menit yang lalu
Rabbi Dallas Penyebar...
Rabbi Dallas Penyebar Klaim Palsu Pemerkosaan Hamas Ditangkap karena Pelecehan Anak
1 jam yang lalu
Trump dan Presiden Suriah...
Trump dan Presiden Suriah akan Bertemu di Arab Saudi
2 jam yang lalu
Warga Palestina Ramai...
Warga Palestina Ramai Ucapkan Selamat Tinggal saat Israel Hujani Gaza dengan Bom
3 jam yang lalu
Para Ulama Keluarkan...
Para Ulama Keluarkan Fatwa Jihad Melawan Israel saat Gaza Hendak Dimusnahkan
5 jam yang lalu
Trump Unggah Video Serangan...
Trump Unggah Video Serangan AS di Yaman, Kerumunan Orang Desa Dibom Jadi Kawah Besar
6 jam yang lalu
Infografis
Ini 3 Negara Musuh AS...
Ini 3 Negara Musuh AS yang Tidak Terkena Tarif Impor Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved