Penggemar Radio Sadap Pesan Darurat Pembom Nuklir B-52 AS

Sabtu, 30 Juni 2018 - 00:39 WIB
Penggemar Radio Sadap...
Penggemar Radio Sadap Pesan Darurat Pembom Nuklir B-52 AS
A A A
WASHINGTON - Seorang penggemar radio telah menyadap dan merekam pesan darurat berkode yang mengarahkan pesawat pembom strategis B-52 untuk meluncurkan serangan nuklir di lepas pantai Pasifik Amerika Serikat (AS). Pesan darurat itu ternyata latihan simulasi perang nuklir.

Pesan berupa dialog pilot pesawat B-52 disadap pada hari Selasa oleh penggemar radio dan Boeing, Matt Cawby.

Tyler Rogoway, editor blog penerbangan militer "The War Zone" menyatakan, kode pesan yang disadap itu disebut sebagai Emergency Action Message (EAM) yang biasanya digunakan untuk memulai serangan nuklir.

Dialog antara pilot B-52 dengan operator di laprangan dengan nama kode "Doom 61" selama latihan militer itu telah dirilis Cawby di Twitter. Pesan disampaikan melalui alfabet fonetik NATO.

Menurut Rogoway, pesawat pembom B-52 terbang di lepas pantai Washington dan Oregon ketika komunikasi pilotnya disadap oleh penggemar radio. Hingga kini, Pentagon belum berkomentar terkait komunikasi latihan perang nuklir yang disadap.

EAM mengarahkan pasukan nuklir untuk melepaskan serangan nuklir yang direncanakan sebelumnya. "Agar jera itu berfungsi, musuh perlu mengetahui bahwa komando dan infrastruktur kontrol yang mengontrol gudang benar-benar dapat diandalkan dan dapat bertindak dengan efisiensi mendadak," kata Rogoway, yang dilansir Russia Today, Jumat (29/6/2018) malam.

B-52, bersama dengan pesawat pembom siluman B-2, merupakan "kaki udara" bagian dari triad nuklir AS. Dua "kaki" lainnya adalah kapal selam dengan rudal balistik dan rudal balistik antarbenua (ICBM) berbasis silo.

Agustus lalu, Pentagon menyerahkan Lockheed Martin Corporation dan Raytheon Company kontrak masing-masing senilai USD900 juta dolar untuk memproduksi rudal jelajah untuk ujung tombak B-52.

"Senjata ini akan memodernisasi kaki udara dari triad nuklir," kata Sekretaris Angkatan Udara Heather Wilson dalam sebuah pernyataan. Rudal-rudal baru itu diperkirakan akan dikerahkan pada 2030.

Namun, laporan terbaru juga menunjukkan bahwa pesawat-pesawat pembom juga mungkin dilengkapi dengan tiang palka yang dapat mendukung MOAB, bom non-nuklir yang paling kuat di gudang senjata AS yang dikenal sebagai "Ibu dari semua bom".
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6981 seconds (0.1#10.140)