Sekjen PBB Minta Dunia Tetap Dukung Badan Bantuan Palestina
A
A
A
NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menyatakan, dunia tidak boleh meninggalkan badan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA. Pernyataan ini datang setelah Amerika Serikat (AS), salah satu donatur terbesar UNRWA, mengurangi jumlah bantuan kepada badan PBB itu.
"Kita harus melakukan semua yang mungkin untuk memastikan bahwa makanan terus berdatangan, bahwa sekolah tetap terbuka dan orang-orang tidak kehilangan harapan," kata Guterres saat berbicara di konferensi UNRWA, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (26/6).
"Di seluruh wilayah, jutaan pengungsi Palestina mengandalkan kami untuk meringankan penderitaan mereka dan untuk membantu mereka membangun masa depan yang lebih baik. Mereka mengandalkan kami untuk bertindak sekarang. Saya mendorong Anda semua untuk bergabung bersama untuk menutup kesenjangan pendanaan UNRWA," sambungnya.
UNRWA memberikan bantuan penting bagi para pengungsi Palestina yang telah mengungsi akibat perang beruntun dan sekarang tinggal di Jalur Gaza, Tepi Barat, Yordania, Libanon dan Suriah.
Awal tahun ini, AS membekukan lebih dari setengah dari pendanaannya untuk lembaga itu, menahan USD 65 juta dari total USD 125 juta dalam bentuk dana tahunan setelah Palestina menolak peran AS dalam setiap pembicaraan damai sebagai pembalasan atas pengakuan sepihak Presiden AS, Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Langkah ini memancing kecaman dari dunia internasional, karena merongrong pemahaman jangka panjang tentang masa depan Yerusalem, di mana Palestina menganggap wilayah timur kota itu adalah Ibu Kota masa depan mereka, sedangkan Israel menilai seluruh wilayah Yerusalem adalah hak mereka.
"Kita harus melakukan semua yang mungkin untuk memastikan bahwa makanan terus berdatangan, bahwa sekolah tetap terbuka dan orang-orang tidak kehilangan harapan," kata Guterres saat berbicara di konferensi UNRWA, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (26/6).
"Di seluruh wilayah, jutaan pengungsi Palestina mengandalkan kami untuk meringankan penderitaan mereka dan untuk membantu mereka membangun masa depan yang lebih baik. Mereka mengandalkan kami untuk bertindak sekarang. Saya mendorong Anda semua untuk bergabung bersama untuk menutup kesenjangan pendanaan UNRWA," sambungnya.
UNRWA memberikan bantuan penting bagi para pengungsi Palestina yang telah mengungsi akibat perang beruntun dan sekarang tinggal di Jalur Gaza, Tepi Barat, Yordania, Libanon dan Suriah.
Awal tahun ini, AS membekukan lebih dari setengah dari pendanaannya untuk lembaga itu, menahan USD 65 juta dari total USD 125 juta dalam bentuk dana tahunan setelah Palestina menolak peran AS dalam setiap pembicaraan damai sebagai pembalasan atas pengakuan sepihak Presiden AS, Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Langkah ini memancing kecaman dari dunia internasional, karena merongrong pemahaman jangka panjang tentang masa depan Yerusalem, di mana Palestina menganggap wilayah timur kota itu adalah Ibu Kota masa depan mereka, sedangkan Israel menilai seluruh wilayah Yerusalem adalah hak mereka.
(esn)