Abbas pada AS: Berhenti Memecah dan Halangi Pembentukan Negara Palestina

Minggu, 24 Juni 2018 - 19:43 WIB
Abbas pada AS: Berhenti Memecah dan Halangi Pembentukan Negara Palestina
Abbas pada AS: Berhenti Memecah dan Halangi Pembentukan Negara Palestina
A A A
RAMALLAH - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas angkat bicara mengenai proposal perdamaian Timur Tengah yang coba disampaikan Amerika Serikat (AS). Abbas menyatakan dia menolak dan mengecam proposal tersebut.

Abbas menyatakan AS harus segera menghentikan apa yang dia sebut sebagai sebuah ilusi dan upaya untuk memecah wilayah Palestina, serta menghalangi pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

"Delegasi Amerika harus menyadari bahwa tidak ada gunanya mencari alternatif dan ilusi yang dimaksudkan untuk membagi tanah air Palestina dan mencegah pembentukan negara Palestina," ucap Abbas, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (24/6).

Sementara itu, sebelumnya Penasihat senior Presiden AS, Donald Trump, Jared Kushner, mengatakan Washington kemungkinan akan mengumumkan rencana perdamaian Timur Tengah bahkan jika Abbas memilih untuk menolaknya.

Dalam wawancara, yang berjudul, “Saya siap bekerja dengan Presiden Abbas, jika dia mau” dan diterbitkan dalam bahasa Arab, Kushner memberikan pesan langsung kepada rakyat Palestina:

“Anda layak memiliki masa depan yang cerah. Sekarang adalah saat di mana Israel dan Palestina harus meningkatkan dan memfokuskan kembali kepemimpinan mereka, untuk mendorong mereka agar terbuka terhadap solusi dan tidak takut mencoba," kata Kushner.

Wawancara yang terbit di koran Palestina Al Quds itu, Kushner mempertanyakan kemampuan Abbas dan mengatakan proposal perdamaian AS akan segera diumumkan. Kushner sendiri telah melakukan pertemuan dengan sejumlah pemimpin di Timur Tengah, tetapi tidak bertemua dengan Abbas.

Kushner, yang bersama dengan utusan AS Jason Greenblatt, mengunjungi Yordania, Arab Saudi, Qatar dan Mesir sebelum pembicaraan pada Jumat dan Sabtu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengatakan para pemimpin Arab menyampaikan bahwa mereka ingin melihat negara Palestina.

Pemerintah Trump mengatakan akan mendukung solusi dua negara jika kedua belah pihak menyetujuinya, tetapi dalam wawancara Kushner tidak berkomitmen untuk negara Palestina, fondasi lama dari kebijakan AS di wilayah tersebut. "Saya tidak ingin berbicara tentang hal-hal spesifik dari kesepakatan yang kami kerjakan," kata Kushner.

Rencana perdamaian AS diharapkan akan mengajukan solusi rinci terhadap sejumlah isu-isu utama dalam perselisihan antara Israel dan Palestina, seperti perbatasan, masa depan permukiman Israel, nasib pengungsi Palestina dan keamanan.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5444 seconds (0.1#10.140)