Tantang AS, Assad Serang Wilayah Pejuang di Barat Daya Suriah

Jum'at, 22 Juni 2018 - 22:03 WIB
Tantang AS, Assad Serang...
Tantang AS, Assad Serang Wilayah Pejuang di Barat Daya Suriah
A A A
DAMASKUS - Helikopter pemerintah Suriah menjatuhkan bom barel di daerah oposisi di barat daya untuk pertama kalinya dalam setahun. Demikian laporan kelompok pemantau konflik di Suriah.

Bom barel menargetkan sejumlah kota yang dikuasai pejuang Suriah termasuk Busra al-Harir di timur laut kota Deraa. Serangan pemerintah mengancam membagi dua wilayah pejuang yang menjorok ke utara ke wilayah yang dikuasai oleh pemerintah.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan helikopter pemerintah Suriah telah menjatuhkan lebih dari 12 bom barel di daerah itu, menyebabkan kerusakan tetapi tidak ada korban jiwa.

Juru bicara kelompok pejuang Jaish al-Thawra, Abu Bakr al-Hassan, mengatakan bom telah dijatuhkan di tiga kota dan desa, dan pesawat perang telah menyerang wilayah lain.

"Saya percaya (pengeboman) sedang menguji dua hal: keteguhan pejuang FSA dan tingkat komitmen AS terhadap perjanjian de-eskalasi di selatan," katanya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (22/6/2018).

Televisi pemerintah Suriah mengatakan pada hari Jumat bahwa unit-unit tentara telah menargetkan "sarang dan gerakan teroris" di daerah tersebut.

Sementara pasukan pemerintah telah menggunakan artileri dan roket dalam serangan itu, mereka belum menggunakan kekuatan udara yang sangat penting untuk merebut wilayah-wilayah yang dikuasai pasukan pejuang.

"Pesawat tempur Rusia belum ambil bagian," kata pejuang Suriah.

Namun, duta besar Rusia untuk Lebanon mengatakan bahwa Rusia membantu Damaskus untuk memulihkan wilayah selatan.

"Kami mengatakan bahwa tentara Suriah sekarang, dengan dukungan dari pasukan Rusia, sedang memulihkan wilayahnya di selatan dan memulihkan otoritas negara Suriah," kata Alexander Zasypkin kepada surat kabar pro Hizbullah, al-Akhbar.

"Israel tidak memiliki pembenaran untuk melakukan tindakan apa pun yang menghalangi perang melawan terorisme," tambahnya.

Serangan ini bertentangan dengan tuntutan Amerika Serikat (AS) bahwa Presiden Bashar al-Assad harus menghentikan serangan itu.

Assad telah bersumpah untuk merebut kembali wilayah yang berbatasan dengan Yordania dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel dan tentara mulai meningkatkan serangan di sana pekan ini. Hal ini mengancam zona "de-eskalasi" yang disepakati oleh AS dan Rusia tahun lalu.

AS menegaskan kembali tuntutannya bahwa zona itu harus dihormati, memperingatkan Assad dan sekutu-sekutunya dari Rusia tentang "pelanggaran serius" pelanggaran. Ia menuduh Damaskus melakukan serangan udara, serangan artileri dan roket.

Serangan besar berisiko eskalasi yang lebih luas yang dapat membawa AS lebih dalam ke medan perang. Kawasan barat daya menjadi perhatian strategis bagi Israel yang bersekutu dengan AS, yang tahun ini meningkatkan serangan terhadap milisi dukungan Iran yang bersekutu dengan Assad.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0838 seconds (0.1#10.140)