AS Bakal 'Sunat' Jangka Waktu Visa Warga China
A
A
A
NASHVILLE - Pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana untuk mempersingkat lamanya visa yang dikeluarkan untuk beberapa warga China. Ini dilakukan sebagai bagian dari dari strategi untuk mencegah pencurian kekayaan intelektual oleh saingan AS.
"Departemen Luar Negeri AS akan menerapkan langkah-langkah tersebut dari 11 Juni untuk meningkatkan keamanan bagi beberapa pemohon visa China," kata pejabat Gedung Putih seperti dilansir dari Reuters, Rabu (30/5/2018).
Perubahan itu akan terjadi ketika upaya pemerintahan Presiden Donald Trump untuk menindak apa yang dikatakan sebagai pencurian kekayaan intelektual AS oleh China.
"Ke depan, pengurangan validitas dari beberapa visa yang baru dikeluarkan adalah bagian dari Strategi Keamanan Nasional untuk memastikan bahwa kekayaan intelektual tidak ditransfer ke pesaing kami," kata pejabat itu, mengacu pada dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah Trump pada bulan Desember.
Dokumen itu mengatakan para pejabat akan mempertimbangkan pembatasan visa bagi mahasiswa ilmu pengetahuan dan teknologi dari beberapa negara untuk memastikan kekayaan intelektual tidak ditransfer ke pesaing AS.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan proses permohonan visa tidak berubah tetapi petugas konsuler dapat membatasi validitas visa untuk beberapa pengajuan oleh warga China berdasarkan kasus per kasus.
The Associated Press atau AP, yang pertama kali melaporkan kebijakan baru, mengutip seorang pejabat AS yang mengatakan mahasiswa pascasarjana China akan dibatasi untuk visa satu tahun jika mereka belajar di bidang tertentu, seperti robotika, penerbangan, dan manufaktur berteknologi tinggi.
Bidang-bidang tersebut adalah daerah yang Beijing katakan sebagai tujuan prioritas tinggi untuk sektor manufakturnya.
Menurut AP, pejabat itu mengatakan instruksi tersebut juga menyatakan bahwa warga China yang mencari visa akan memerlukan izin khusus dari beberapa agensi AS jika mereka bekerja sebagai peneliti atau manajer untuk perusahaan pada daftar entitas Departemen Perdagangan AS yang memerlukan pengawasan lebih tinggi. Jarak bebas tersebut diperkirakan akan memakan waktu berbulan-bulan untuk setiap aplikasi, AP mengutip pernyataan resmi tersebut.
Sebelumnya pada hari Selasa, Washington mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan untuk menampar tarif 25 persen pada USD50 miliar barang-barang China sebagai pembalasan atas apa yang dikatakan oleh pemerintah Trump praktik perdagangan China yang tidak adil.
"Departemen Luar Negeri AS akan menerapkan langkah-langkah tersebut dari 11 Juni untuk meningkatkan keamanan bagi beberapa pemohon visa China," kata pejabat Gedung Putih seperti dilansir dari Reuters, Rabu (30/5/2018).
Perubahan itu akan terjadi ketika upaya pemerintahan Presiden Donald Trump untuk menindak apa yang dikatakan sebagai pencurian kekayaan intelektual AS oleh China.
"Ke depan, pengurangan validitas dari beberapa visa yang baru dikeluarkan adalah bagian dari Strategi Keamanan Nasional untuk memastikan bahwa kekayaan intelektual tidak ditransfer ke pesaing kami," kata pejabat itu, mengacu pada dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah Trump pada bulan Desember.
Dokumen itu mengatakan para pejabat akan mempertimbangkan pembatasan visa bagi mahasiswa ilmu pengetahuan dan teknologi dari beberapa negara untuk memastikan kekayaan intelektual tidak ditransfer ke pesaing AS.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan proses permohonan visa tidak berubah tetapi petugas konsuler dapat membatasi validitas visa untuk beberapa pengajuan oleh warga China berdasarkan kasus per kasus.
The Associated Press atau AP, yang pertama kali melaporkan kebijakan baru, mengutip seorang pejabat AS yang mengatakan mahasiswa pascasarjana China akan dibatasi untuk visa satu tahun jika mereka belajar di bidang tertentu, seperti robotika, penerbangan, dan manufaktur berteknologi tinggi.
Bidang-bidang tersebut adalah daerah yang Beijing katakan sebagai tujuan prioritas tinggi untuk sektor manufakturnya.
Menurut AP, pejabat itu mengatakan instruksi tersebut juga menyatakan bahwa warga China yang mencari visa akan memerlukan izin khusus dari beberapa agensi AS jika mereka bekerja sebagai peneliti atau manajer untuk perusahaan pada daftar entitas Departemen Perdagangan AS yang memerlukan pengawasan lebih tinggi. Jarak bebas tersebut diperkirakan akan memakan waktu berbulan-bulan untuk setiap aplikasi, AP mengutip pernyataan resmi tersebut.
Sebelumnya pada hari Selasa, Washington mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan untuk menampar tarif 25 persen pada USD50 miliar barang-barang China sebagai pembalasan atas apa yang dikatakan oleh pemerintah Trump praktik perdagangan China yang tidak adil.
(ian)