Israel Bangun Barikade Bawah Laut di Perbatasan Gaza
A
A
A
GAZA - Israel membangun barikade bawah laut di perbatasan Gaza. Barikade ini terdiri dari tiga lapisan, termasuk satu di bawah permukaan laut, lapisan batu berlapis baja dan lapisan ketiga dalam bentuk gundukan.
Menurut Kementerian Pertahanan Israel, penghalang bawah air yang akan membentang dari komunitas Israel selatan Zikim ke Laut Mediterania, akan berfungsi sebagai blokade untuk menangkis serangan kelompok Hamas. Konstruksi ini diharapkan akan selesai pada akhir tahun.
"Ini adalah satu-satunya rintangan dari jenisnya di dunia, yang secara efektif akan memblokir kemungkinan penyusupan ke Israel melalui laut, dan ini akan lebih jauh menghalangi hilangnya kemampuan strategis Hamas," kata Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman seperti dikutip Sputnik dari Jerusalem Post, Senin (28/5/2018).
Keputusan untuk membangun benteng semacam itu datang setelah lima komandan angkatan laut Hamas diduga mencoba memasuki komunitas Israel Kibbutz Zikim pada tahun 2014. Mereka membawa senjata dan alat peledak.
Pada saat itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berhasil menghentikan pasukan komando Hamas. Akan tetapi sejak itu Hamas dilaporkan memperluas unit mereka menjadi lebih dari 1.500 komando.
Mengingat perkembangan itu, Angkatan Laut Israel sekarang fokus pada pelatihan untuk infiltrasi bawah air dan pada tahun 2015 angkatan laut mengerahkan sistem baru sensor bawah air yang disebut "Aqua Shield."
Sensor baru ditempatkan untuk memberikan peringatakan kepada Angkatan Laut Israel dari setiap gerakan bawah laut yang mencurigakan.
Perbatasan Gaza terus berada dalam situasi tidak stabil saat ribuan warga Palestina berdemonstrasi di sepanjang pagar keamanan Gaza-Israel sejak Maret. Lebih dari 116 warga sipil Palestina telah tewas dan ribuan orang terluka, yang menarik kecaman dunia internasional.
Menurut Kementerian Pertahanan Israel, penghalang bawah air yang akan membentang dari komunitas Israel selatan Zikim ke Laut Mediterania, akan berfungsi sebagai blokade untuk menangkis serangan kelompok Hamas. Konstruksi ini diharapkan akan selesai pada akhir tahun.
"Ini adalah satu-satunya rintangan dari jenisnya di dunia, yang secara efektif akan memblokir kemungkinan penyusupan ke Israel melalui laut, dan ini akan lebih jauh menghalangi hilangnya kemampuan strategis Hamas," kata Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman seperti dikutip Sputnik dari Jerusalem Post, Senin (28/5/2018).
Keputusan untuk membangun benteng semacam itu datang setelah lima komandan angkatan laut Hamas diduga mencoba memasuki komunitas Israel Kibbutz Zikim pada tahun 2014. Mereka membawa senjata dan alat peledak.
Pada saat itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berhasil menghentikan pasukan komando Hamas. Akan tetapi sejak itu Hamas dilaporkan memperluas unit mereka menjadi lebih dari 1.500 komando.
Mengingat perkembangan itu, Angkatan Laut Israel sekarang fokus pada pelatihan untuk infiltrasi bawah air dan pada tahun 2015 angkatan laut mengerahkan sistem baru sensor bawah air yang disebut "Aqua Shield."
Sensor baru ditempatkan untuk memberikan peringatakan kepada Angkatan Laut Israel dari setiap gerakan bawah laut yang mencurigakan.
Perbatasan Gaza terus berada dalam situasi tidak stabil saat ribuan warga Palestina berdemonstrasi di sepanjang pagar keamanan Gaza-Israel sejak Maret. Lebih dari 116 warga sipil Palestina telah tewas dan ribuan orang terluka, yang menarik kecaman dunia internasional.
(ian)