Korut Hancurkan Fasilitas Uji Coba Nuklir
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) memenuhi janjinya untuk menghancurkan terowongan di fasilitas uji coba nuklir Punggye-ri. Itu menjadi langkah penting mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea dan meningkatkan kemungkinan konferensi tingkat tinggi (KTT) dengan Amerika Serikat (AS).
Korut sebelumnya menggelar enam uji coba nuklir di Punggye-ri. Di sana terdapat beberapa terowongan bawah tanah di bawah Gunung Mantap. Penghancuran dilakukan pukul 11.00 siang dengan ledakan dan kehancuran terowongan.
Penghancuran terowongan itu disaksikan media internasional yang dipilih Korut. Pyongyang ingin menyampaikan kepada dunia internasional kalau mereka berkomitmen untuk menghancurkan fasilitas uji coba nuklir.
Media Korea Selatan (Korsel) mendeskripsikan otoritas Korut memerintahkan jurnalis untuk bersiap untuk merekam ledakan pertama. Kemudian mereka pun menghitung. “Dengan ledakan besar yang mengguncang Gunung Mantap, debu dan pecahan batu pun berhamburan,” demikian laporan media Korsel dilansir Reuters.
Beberapa saat selanjutnya terowongan dan fasilitas nuklir lainnya juga dihancurkan. Terowongan ketiga dan pos pengamatan juga hancur. Proses penghancuran itu berlangsung selama lima jam. Dua barak militer dihancurkan.
Sementara Korut menyatakan penghancuran Punggye-ri bertujuan untuk menjamin transparansi ketidakberlanjutan uji coba nuklir. “Penghancuran lokasi uji coba nuklir dengan menutup terowongan masuk,” kata keterangan kantor berita Korut, KCNA.
Pyongyang juga melaporkan tidak ada kebocoran material radioaktif atau dampak terhadap lingkungan sekitar menyusul penghancuran fasilitas tersebut. “Penghancuran fasilitas uji coba nuklir itu menjadi proses penting menuju perlucutan senjata nuklir secara global,” kata keterangan Korut.
Melansir CNN, para jurnalis diundang untuk melihat langsung bagaimana bahan peledak diletakkan di terowongan. “Mereka mengajak kita ke-3 dari 4 terowongan di lokasi itu. Mereka mengizinkan kita membuka pintu terowongan dan melihat ke dalam,” kata laporan CNN. Di dalam terowongan itu terdapat banyak bahan peledak.
Otoritas Korut tidak menjelaskan jenis bahan peledak. Tapi, CNN melaporkan ukuran bahan peledak seperti bola. Sayangnya, tidak ada pakar internasional yang diundang dan tidak ada orang hadir di sana menilai efek ledakan apakah menghancurkan terowongan atau tidak.
BBC melaporkan tidak ada inspektor independen yang diizinkan melihat proses penghancuran Punggye-ri. Beberapa pihak pun mengaku khawatirkan apa yang dilakukan Korut hanya sandiwara.
Sebelumnya pada pertemuan dengan Presiden Korsel Moon Jae-in, Korut menawarkan diri menghancurkan tempat uji coba nuklir sebagai konsesi untuk menurunkan ketegangan di Semenanjung Korea. Korut juga mengumumkan pada April lalu akan menunda uji coba nuklir dan fokus pada pertumbuhan ekonomi dan perdamaian.
Namun, kemajuan mengalami kemunduran ketika Korut menyatakan keraguan menghadapi KTT pada 12 Juni di Singapura. Korut tidak sepakat dengan permintaan AS untuk menyerahkan semua cadangan nuklir dan misil balistiknya.
Sementara itu, pejabat senior Korut Choe Son-hui mengecam pernyataan Wakil Presiden AS Mike Pence dan menyebutnya sebagai ucapan “bodoh dan dungu”. Choe mengatakan, Pyongyang tidak akan mengemis-ngemis untuk berdialog dan memperingatkan akan terjadinya perang nuklir apabila diplomasi gagal.
Choe terlibat dalam berbagai interaksi diplomatik dengan pihak AS sejak dekade lalu. Dia menyebut, Pence seorang yang bodoh karena membandingkan Korut yang merupakan negara nuklir, dengan Libya yang sekadar memasang sejumlah peralatan dan bermain-main dengan peralatan itu. Sebelumnya Pence mengatakan Korea Utara bisa berakhir seperti Libya. (Andika Hendra)
Korut sebelumnya menggelar enam uji coba nuklir di Punggye-ri. Di sana terdapat beberapa terowongan bawah tanah di bawah Gunung Mantap. Penghancuran dilakukan pukul 11.00 siang dengan ledakan dan kehancuran terowongan.
Penghancuran terowongan itu disaksikan media internasional yang dipilih Korut. Pyongyang ingin menyampaikan kepada dunia internasional kalau mereka berkomitmen untuk menghancurkan fasilitas uji coba nuklir.
Media Korea Selatan (Korsel) mendeskripsikan otoritas Korut memerintahkan jurnalis untuk bersiap untuk merekam ledakan pertama. Kemudian mereka pun menghitung. “Dengan ledakan besar yang mengguncang Gunung Mantap, debu dan pecahan batu pun berhamburan,” demikian laporan media Korsel dilansir Reuters.
Beberapa saat selanjutnya terowongan dan fasilitas nuklir lainnya juga dihancurkan. Terowongan ketiga dan pos pengamatan juga hancur. Proses penghancuran itu berlangsung selama lima jam. Dua barak militer dihancurkan.
Sementara Korut menyatakan penghancuran Punggye-ri bertujuan untuk menjamin transparansi ketidakberlanjutan uji coba nuklir. “Penghancuran lokasi uji coba nuklir dengan menutup terowongan masuk,” kata keterangan kantor berita Korut, KCNA.
Pyongyang juga melaporkan tidak ada kebocoran material radioaktif atau dampak terhadap lingkungan sekitar menyusul penghancuran fasilitas tersebut. “Penghancuran fasilitas uji coba nuklir itu menjadi proses penting menuju perlucutan senjata nuklir secara global,” kata keterangan Korut.
Melansir CNN, para jurnalis diundang untuk melihat langsung bagaimana bahan peledak diletakkan di terowongan. “Mereka mengajak kita ke-3 dari 4 terowongan di lokasi itu. Mereka mengizinkan kita membuka pintu terowongan dan melihat ke dalam,” kata laporan CNN. Di dalam terowongan itu terdapat banyak bahan peledak.
Otoritas Korut tidak menjelaskan jenis bahan peledak. Tapi, CNN melaporkan ukuran bahan peledak seperti bola. Sayangnya, tidak ada pakar internasional yang diundang dan tidak ada orang hadir di sana menilai efek ledakan apakah menghancurkan terowongan atau tidak.
BBC melaporkan tidak ada inspektor independen yang diizinkan melihat proses penghancuran Punggye-ri. Beberapa pihak pun mengaku khawatirkan apa yang dilakukan Korut hanya sandiwara.
Sebelumnya pada pertemuan dengan Presiden Korsel Moon Jae-in, Korut menawarkan diri menghancurkan tempat uji coba nuklir sebagai konsesi untuk menurunkan ketegangan di Semenanjung Korea. Korut juga mengumumkan pada April lalu akan menunda uji coba nuklir dan fokus pada pertumbuhan ekonomi dan perdamaian.
Namun, kemajuan mengalami kemunduran ketika Korut menyatakan keraguan menghadapi KTT pada 12 Juni di Singapura. Korut tidak sepakat dengan permintaan AS untuk menyerahkan semua cadangan nuklir dan misil balistiknya.
Sementara itu, pejabat senior Korut Choe Son-hui mengecam pernyataan Wakil Presiden AS Mike Pence dan menyebutnya sebagai ucapan “bodoh dan dungu”. Choe mengatakan, Pyongyang tidak akan mengemis-ngemis untuk berdialog dan memperingatkan akan terjadinya perang nuklir apabila diplomasi gagal.
Choe terlibat dalam berbagai interaksi diplomatik dengan pihak AS sejak dekade lalu. Dia menyebut, Pence seorang yang bodoh karena membandingkan Korut yang merupakan negara nuklir, dengan Libya yang sekadar memasang sejumlah peralatan dan bermain-main dengan peralatan itu. Sebelumnya Pence mengatakan Korea Utara bisa berakhir seperti Libya. (Andika Hendra)
(nfl)