Saudi akan Gunakan Drone untuk Pantau Jemaah di Masjidil Haram
A
A
A
RIYADH - Kepolisian Mekkah, Arab Saudi dilaporkan untuk pertama kalinya akan menggunakan drone untuk memantau para jemaah umrah di kota itu, khususnya yang berada di Masjidil Haram selama bulan Ramadan.
Wakil komandan pasukan pengamanan Umrah, Mayor Jenderal Mohammed Al-Ahmadi menyatakan, penggunaan drone dimaksudkan untuk memudahkan petugas keamanan memantau para jemaah yang jumlahnya meningkat dengan drastis saat bulan Ramadan.
"Rencana pengelolaan jamaah Umrah melibatkan aspek keamanan, organisasi, dan kemanusiaan," kata Al-Ahmadi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (17/5).
"Jemaah atau pengunjung yang menunjukkan tanda-tanda marabahaya, tidak akan diizinkan memasuki Masjidil Haram untuk keselamatan mereka sendiri dan juga keselamatan orang lain," sambungnya.
Al-Ahmadi kemudian mengatakan, pengunjung atau jemaah tidak akan diizinkan masuk ke Haram Plaza dengan barang bawaan mereka. "Selain drone dan pesawat keamanan, akan ada sekitar 2.500 kamera untuk memantau pergerakan massa di dalam Masjidil Haram," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Polisi Mekkah, Mayjen Fahd Bin Mutlaq Al-Ossaimi menuturkan untuk membantu pengamanan pihaknya akan menerjukan lebih dari 3.000 polisi yang akan rutin berpatroli di Mekkah, khususnya di sekitaran Masjidil Haram.
"Polisi Mekkah akan mengelompokkan para peziarah dan pengunjung di Masjidil Haram untuk memfasilitasi masuk dan keluar mereka. Operasi pengelompokan juga akan mencakup tempat parkir dekat daerah pusat dan titik masuk ke Haram," ungkap Al-Ossaimi.
Wakil komandan pasukan pengamanan Umrah, Mayor Jenderal Mohammed Al-Ahmadi menyatakan, penggunaan drone dimaksudkan untuk memudahkan petugas keamanan memantau para jemaah yang jumlahnya meningkat dengan drastis saat bulan Ramadan.
"Rencana pengelolaan jamaah Umrah melibatkan aspek keamanan, organisasi, dan kemanusiaan," kata Al-Ahmadi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (17/5).
"Jemaah atau pengunjung yang menunjukkan tanda-tanda marabahaya, tidak akan diizinkan memasuki Masjidil Haram untuk keselamatan mereka sendiri dan juga keselamatan orang lain," sambungnya.
Al-Ahmadi kemudian mengatakan, pengunjung atau jemaah tidak akan diizinkan masuk ke Haram Plaza dengan barang bawaan mereka. "Selain drone dan pesawat keamanan, akan ada sekitar 2.500 kamera untuk memantau pergerakan massa di dalam Masjidil Haram," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Polisi Mekkah, Mayjen Fahd Bin Mutlaq Al-Ossaimi menuturkan untuk membantu pengamanan pihaknya akan menerjukan lebih dari 3.000 polisi yang akan rutin berpatroli di Mekkah, khususnya di sekitaran Masjidil Haram.
"Polisi Mekkah akan mengelompokkan para peziarah dan pengunjung di Masjidil Haram untuk memfasilitasi masuk dan keluar mereka. Operasi pengelompokan juga akan mencakup tempat parkir dekat daerah pusat dan titik masuk ke Haram," ungkap Al-Ossaimi.
(esn)