Israel Sebut Erdogan Penghasut dan Pendukung Teror Terkuat
A
A
A
TEL AVIV - Serangan verbal Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terhadap Israel dan pemimpinnya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mendapat balasan. Seorang menteri Israel menilai pemimpin Ankara tersebut sebagai penghasut dan pendukung teror terkuat di dunia.
"Presiden Turki itu penghasut terbesar, antek Ikhwanul Muslimin, kaki tangan Hamas dan Iran, pendukung teror paling kuat di dunia," kata Menteri Intelijen Israel Yisrael Katz.
"Israel akan terus mempertahankan perbatasannya dari para teroris Hamas dan Jihad Islam, yang mengancam warga Israel," ujarnya.
Baca Juga: Erdogan: Israel Negara Apartheid, Netanyahu Belumur Darah Palestina
Netanyahu juga membalas serangan verbal Erdogan. Melalui Twitter, Netanyahu mengatakan bahwa Erdogan merupakan salah satu pendukung terbesar Hamas.
"Saya menyarankan Erdogan untuk tidak mengajarkan moralitas kepada kami," tulis Netanyahu.
Perang kata-kata Erdogan dan Netanyahu ini bermula dari tragedi kematian demonstran Palestina di Gaza oleh pasukan Israel yang jumlahnya mencapai 60 orang.
Baca Juga: 60 Warga Palestina Dibantai, Turki Usir Dubes Israel
Erdogan semula meledek Israel sebagai negara apartheid dan Perdana Menteri Netanyahu dia sebut berlumur darah warga Palestina. Pemimpin Ankara itu lantas menyarankan Netanyahu untuk mengambil "pelajaran kemanusiaan" dengan membaca "Sepuluh Perintah Tuhan".
Pemerintah Turki memutuskan mengusir Duta Besar Israel untuk Ankara, Eitan Naeh, sebagai respons atas tragedi di Gaza. Israel pun membalas dengan mengusir konsul Turki di Yerusalem.
"Presiden Turki itu penghasut terbesar, antek Ikhwanul Muslimin, kaki tangan Hamas dan Iran, pendukung teror paling kuat di dunia," kata Menteri Intelijen Israel Yisrael Katz.
"Israel akan terus mempertahankan perbatasannya dari para teroris Hamas dan Jihad Islam, yang mengancam warga Israel," ujarnya.
Baca Juga: Erdogan: Israel Negara Apartheid, Netanyahu Belumur Darah Palestina
Netanyahu juga membalas serangan verbal Erdogan. Melalui Twitter, Netanyahu mengatakan bahwa Erdogan merupakan salah satu pendukung terbesar Hamas.
"Saya menyarankan Erdogan untuk tidak mengajarkan moralitas kepada kami," tulis Netanyahu.
Perang kata-kata Erdogan dan Netanyahu ini bermula dari tragedi kematian demonstran Palestina di Gaza oleh pasukan Israel yang jumlahnya mencapai 60 orang.
Baca Juga: 60 Warga Palestina Dibantai, Turki Usir Dubes Israel
Erdogan semula meledek Israel sebagai negara apartheid dan Perdana Menteri Netanyahu dia sebut berlumur darah warga Palestina. Pemimpin Ankara itu lantas menyarankan Netanyahu untuk mengambil "pelajaran kemanusiaan" dengan membaca "Sepuluh Perintah Tuhan".
Pemerintah Turki memutuskan mengusir Duta Besar Israel untuk Ankara, Eitan Naeh, sebagai respons atas tragedi di Gaza. Israel pun membalas dengan mengusir konsul Turki di Yerusalem.
(mas)