Korut-Korsel Bakal Kembali Gelar Pembicaraan Tingkat Tinggi
A
A
A
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) bakal kembali menggelar pembicaraan tingkat tinggi minggu ini. Hal itu dilakukan karena keduanya tengah bekerja untuk menuju kesepakatan damai.
Kedua negara sepakat untuk kembali mengirim pejabat tinggi untuk bertemu di "desa gencatan senjata" yang netral, Panmunjom, yang melintasi perbatasan mereka.
"Korea Selatan dan Korea Utara akan mengadakan pertemuan tingkat tinggi antar-Korea pada 16 Mei di Rumah Perdamaian di Panmunjom, untuk membahas pelaksanaan 'Deklarasi Panmunjom untuk Perdamaian, Kemakmuran dan Penyatuan Semenanjung Korea," kata Kementerian Unifikasi Korsel dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Independent, Selasa (15/5/2018).
Perwakilan dari kedua negara akan kembali ke sebuah situs di mana Pemimpin Korut Kim Jong-un secara dramatis melintasi perbatasan ke Korsel bulan lalu untuk bertemu dengan mitranya dari selatan, Presiden Moon Jae-in.
Peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya dilakukan oleh seorang pemimpin Korut itu membantu mendorong harapan untuk sebuah pakta di tengah lanskap diplomatik yang berubah dengan cepat.
Pada bulan-bulan sebelumnya, uji coba rudal dan unjuk kekuatan militer dari Pyongyang memicu kekhawatiran konflik nuklir atau bentrokan baru di semenanjung Korea.
Tetapi negara yang terisolasi itu menunjukkan sikap yang lebih damai, menggunakan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korsel untuk menjalin kontak dan meletakkan dasar untuk mengundang Donald Trump untuk bertemu dengan Kim. Presiden Amerika telah menerima KTT tinggi.
Di tengah pencairan hubungan itu, para pejabat Korea telah berbicara untuk mengakhiri secara resmi Perang Korea, yang memisahkan semenanjung itu menjadi dua setelah berakhir dengan gencatan senjata.
Donald Trump telah mendukung prospek itu dan dengan antusias memproyeksikan kesepakatan untuk menghentikan program nuklir Korut. Meski begitu, ia juga memperingatkan bahwa AS siap untuk pergi jika Pyongyang tidak bernegosiasi dengan itikad baik.
Kedua negara sepakat untuk kembali mengirim pejabat tinggi untuk bertemu di "desa gencatan senjata" yang netral, Panmunjom, yang melintasi perbatasan mereka.
"Korea Selatan dan Korea Utara akan mengadakan pertemuan tingkat tinggi antar-Korea pada 16 Mei di Rumah Perdamaian di Panmunjom, untuk membahas pelaksanaan 'Deklarasi Panmunjom untuk Perdamaian, Kemakmuran dan Penyatuan Semenanjung Korea," kata Kementerian Unifikasi Korsel dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Independent, Selasa (15/5/2018).
Perwakilan dari kedua negara akan kembali ke sebuah situs di mana Pemimpin Korut Kim Jong-un secara dramatis melintasi perbatasan ke Korsel bulan lalu untuk bertemu dengan mitranya dari selatan, Presiden Moon Jae-in.
Peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya dilakukan oleh seorang pemimpin Korut itu membantu mendorong harapan untuk sebuah pakta di tengah lanskap diplomatik yang berubah dengan cepat.
Pada bulan-bulan sebelumnya, uji coba rudal dan unjuk kekuatan militer dari Pyongyang memicu kekhawatiran konflik nuklir atau bentrokan baru di semenanjung Korea.
Tetapi negara yang terisolasi itu menunjukkan sikap yang lebih damai, menggunakan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korsel untuk menjalin kontak dan meletakkan dasar untuk mengundang Donald Trump untuk bertemu dengan Kim. Presiden Amerika telah menerima KTT tinggi.
Di tengah pencairan hubungan itu, para pejabat Korea telah berbicara untuk mengakhiri secara resmi Perang Korea, yang memisahkan semenanjung itu menjadi dua setelah berakhir dengan gencatan senjata.
Donald Trump telah mendukung prospek itu dan dengan antusias memproyeksikan kesepakatan untuk menghentikan program nuklir Korut. Meski begitu, ia juga memperingatkan bahwa AS siap untuk pergi jika Pyongyang tidak bernegosiasi dengan itikad baik.
(ian)