Pengungsi Myanmar Dipulangkan dari Thailand

Rabu, 09 Mei 2018 - 14:01 WIB
Pengungsi Myanmar Dipulangkan dari Thailand
Pengungsi Myanmar Dipulangkan dari Thailand
A A A
BANGKOK - Sebanyak 93 pengungsi dari Myanmar yang tinggal di kamp-kamp di Thailand telah kembali ke negara asalnya. Ini merupakan pemulangan kedua sejak 2016.

Laporan dari badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) itu mengungkap harapan untuk penutupan beberapa kamp pengungsi tertua di Asia. Sekitar 100.000 pengungsi dari Myanmar yang sebagian besar etnik minoritas Karen telah tinggal di sembilan kamp di Thailand sepanjang perbatasan Myanmar. Sebagian besar pengungsi itu berada di sana sejak operasi militer Myanmar terhadap gerilyawan Karen pada awal 1980-an.

Pemerintah Myanmar dan gerilyawan yang menuntut otonomi itu telah menyepakati perdamaian sehingga membuka harapan para pengungsi kembali ke negara itu.

Para pengungsi itu telah meninggalkan lima kamp di Thailand dan kemudian dibagi menjadi dua kelompok dan melintas ke negara bagian Karen dan Kayah di Myanmar. “Mereka telah diterima otoritas Myanmar dan dibantu di dua pusat penerimaan,” papar pernyataan UNHCR.

“Para pengungsi di Thailand mengungkapkan keinginan kembali ke tempat asalnya dan telah membuat rencana untuk masa depan mereka setelah meninggalkan kamp-kamp di Thailand. Mereka berharap perdamaian dan stabilitas akan terwujud di tempat asal mereka di tenggara Myanmar,” ungkap penjelasan UNHCR.

Repatriasi sukarela pertama untuk 68 pengungsi Myanmar dari kamp itu dilakukan pada 2016. Saat itu UNHCR menyebutnya sebagai tonggak sejarah.

Pemerintahan baru Myanmar yang dipimpin Aung San Suu Kyi berupaya mengakhiri pemberontakan berbagai kelompok etnik minoritas. Meski demikian, operasi militer Myanmar di Rakhine memaksa 700.000 warga sipil Rohingya mengungsi ke Bangladesh. Para pengungsi mengungkapkan terjadinya pembunuhan, pemerkosaan, dan penyiksaan terhadap etnik Rohingya oleh militer dan milisi Myanmar.

UNHCR juga menyatakan situasi di Rakhine belum kondusif untuk kembalinya para pengungsi Rohingya.

Pertempuran sengit juga terjadi di negara bagian Kachin di utara Myanmar dalam beberapa tahun terakhir. (Muh Shamil)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6519 seconds (0.1#10.140)