Intelijen AS: Situs Uji Coba Nuklir Korut Masih Bisa Digunakan
A
A
A
WASHINGTON - Situs uji coba nuklir bawah tanah Korea Utara (Korut) masih bisa digunakan meskipun ada kerusakan akibat uji coba sebelumnya. Korut berjanji akan menutup situs uji coba ini, namun janji itu bisa saja dilanggar.
"Tidak ada alasan untuk menyimpulkan bahwa situs uji Punggye-ri tidak lagi berfungsi," kata seorang pejabat intelijen Amerika Serikat (AS), berbicara dengan syarat anonimitas karena sensitivitas masalah ini seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (28/4/2018).
Komentar pejabat intelijen AS tampaknya bertentangan dengan laporan akademis baru-baru ini yang memberi kesan bahwa situs itu mungkin tidak dapat digunakan untuk uji coba nuklir akibat tes pada bulan September lalu.
Baca Juga: Kolaps, Situs Tes Nuklir Korut Tidak Dapat Digunakan
Pada pertemuan puncak bersejarah antara Pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan (Korsel) Kim Jong-un, Pyongyang berjanji akan membongkar Punggye-ri untuk "menjamin secara transparan" sebuah janji untuk menghentikan uji coba rudal nuklir dan balistik.
Pertemuan Jong-un dan Jae-in diadakan sebelum pertemuan Kim dengan Presiden AS Donald Trump yang diperkirakan terjadi pada akhir Mei atau awal Juni, yang menuntut pemimpin Korut itu secara verifikatif menghapus program senjata nuklirnya.
Korut telah melakukan semua enam uji coba nuklirnya di Punggye-ri, yang terdiri dari jaringan terowongan yang dibenamkan di bawah Gunung Mantap di timur laut negara itu.
Sebuah ledakan September lalu dari apa yang dikatakan Korut uji coba bom hidrogen yang berhasil oleh laporan akademis baru-baru ini memicu bagian dalam gunung runtuh, membuat seluruh situs tidak dapat digunakan secara geologis untuk tes mendatang.
Namun para pejabat intelijen AS mengatakan bahwa Punggye-ri tetap dapat digunakan, meskipun pejabat lain menyebut "beberapa gangguan geologi kecil" di sekitar Gunung Mantap bisa jadi alami atau dipicu oleh tes September lalu.
Bahkan jika satu terowongan uji coba runtuh, terowongan lain di dalam kompleks itu masih dapat digunakan.
Jeffrey Lewis, direktur Program Nonproliferasi Asia Timur di Middlebury Institute of International Studies, mengatakan bahwa citra satelit komersial menunjukkan aktivitas di lokasi uji coba yang dikenal sebagai "portal barat" baru-baru ini pada pertengahan bulan ini.
Janji Korut untuk membongkar situs uji coba itu sebagian besar bersifat simbolik karena menutup terowongan dengan beton akan dengan mudah dihancurkan jika Kim Jong-un memutuskan untuk memulai kembali uji coba bawah tanah.
“Dia lebih baik daripada mengatakan 'saya akan melanjutkan pengujian.' Tetapi mereka hanya terowongan di gunung. Anda bisa menyegelnya, tetapi Anda bisa membukanya kembali,” kata Lewis.
Pejabat AS lain setuju, mengatakan bahwa Punggye-ri dapat diaktifkan kembali dalam waktu yang relatif singkat jika ditutup.
Jika Pyongyang menghentikan uji coba nuklir dan menutup situs, pejabat itu mengatakan, "Ini akan mungkin untuk memastikan dengan pemantauan yang ada apakah itu dilakukan secara permanen atau hanya ditutup."
"Tidak ada alasan untuk menyimpulkan bahwa situs uji Punggye-ri tidak lagi berfungsi," kata seorang pejabat intelijen Amerika Serikat (AS), berbicara dengan syarat anonimitas karena sensitivitas masalah ini seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (28/4/2018).
Komentar pejabat intelijen AS tampaknya bertentangan dengan laporan akademis baru-baru ini yang memberi kesan bahwa situs itu mungkin tidak dapat digunakan untuk uji coba nuklir akibat tes pada bulan September lalu.
Baca Juga: Kolaps, Situs Tes Nuklir Korut Tidak Dapat Digunakan
Pada pertemuan puncak bersejarah antara Pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan (Korsel) Kim Jong-un, Pyongyang berjanji akan membongkar Punggye-ri untuk "menjamin secara transparan" sebuah janji untuk menghentikan uji coba rudal nuklir dan balistik.
Pertemuan Jong-un dan Jae-in diadakan sebelum pertemuan Kim dengan Presiden AS Donald Trump yang diperkirakan terjadi pada akhir Mei atau awal Juni, yang menuntut pemimpin Korut itu secara verifikatif menghapus program senjata nuklirnya.
Korut telah melakukan semua enam uji coba nuklirnya di Punggye-ri, yang terdiri dari jaringan terowongan yang dibenamkan di bawah Gunung Mantap di timur laut negara itu.
Sebuah ledakan September lalu dari apa yang dikatakan Korut uji coba bom hidrogen yang berhasil oleh laporan akademis baru-baru ini memicu bagian dalam gunung runtuh, membuat seluruh situs tidak dapat digunakan secara geologis untuk tes mendatang.
Namun para pejabat intelijen AS mengatakan bahwa Punggye-ri tetap dapat digunakan, meskipun pejabat lain menyebut "beberapa gangguan geologi kecil" di sekitar Gunung Mantap bisa jadi alami atau dipicu oleh tes September lalu.
Bahkan jika satu terowongan uji coba runtuh, terowongan lain di dalam kompleks itu masih dapat digunakan.
Jeffrey Lewis, direktur Program Nonproliferasi Asia Timur di Middlebury Institute of International Studies, mengatakan bahwa citra satelit komersial menunjukkan aktivitas di lokasi uji coba yang dikenal sebagai "portal barat" baru-baru ini pada pertengahan bulan ini.
Janji Korut untuk membongkar situs uji coba itu sebagian besar bersifat simbolik karena menutup terowongan dengan beton akan dengan mudah dihancurkan jika Kim Jong-un memutuskan untuk memulai kembali uji coba bawah tanah.
“Dia lebih baik daripada mengatakan 'saya akan melanjutkan pengujian.' Tetapi mereka hanya terowongan di gunung. Anda bisa menyegelnya, tetapi Anda bisa membukanya kembali,” kata Lewis.
Pejabat AS lain setuju, mengatakan bahwa Punggye-ri dapat diaktifkan kembali dalam waktu yang relatif singkat jika ditutup.
Jika Pyongyang menghentikan uji coba nuklir dan menutup situs, pejabat itu mengatakan, "Ini akan mungkin untuk memastikan dengan pemantauan yang ada apakah itu dilakukan secara permanen atau hanya ditutup."
(ian)