Kim Yo-jong, Satu-satunya Perempuan di Meja Pembicaraan Duo Korea

Jum'at, 27 April 2018 - 23:35 WIB
Kim Yo-jong, Satu-satunya Perempuan di Meja Pembicaraan Duo Korea
Kim Yo-jong, Satu-satunya Perempuan di Meja Pembicaraan Duo Korea
A A A
SEOUL - Pembicaraan antara Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dengan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in di desa perbatasan Panmujom, pada Jumat (27/4/2018), menciptakan sejarah bagi kedua negara. Korut dan Korsel selama ini berada dalam konflik beku selama lebih dari 70 tahun setelah Perang Korea.

Ada pemandangan menarik dalam pembicaraan bersejarah itu. Dari sejumlah foto pembicaraan yang dirilis, adik Kim Jong-un menjadi satu-satunya perempuan yang ada dalam meja pembicaraan bersejarah itu.

Kim Yo-jong menjadi sorotan dunia saat menjadi wajah delegasi Korut di Olimpiade Musim Dingin yang dihelat di Korsel tahun ini. Sekarang, ia berada di kursi belakang meja pembicaraan damai paling signifikan di antara kedua negara dalam beberapa dekade.

Dalam foto yang beredar, Yo-jong duduk di samping kakaknya. Ia menjadi satu-satunya perempuan di antara enam delegasi saat pembicaraan antar Korea berlangsung.

Kim Yo-jong, Satu-satunya Perempuan di Meja Pembicaraan Duo Korea


Terlihat mencatat setiap kata yang diucapkan oleh kakakanya, perempuan berusia 30 tahun itu secara luas telah dipandang sebagai instrumen penting dalam terwujudnya KTT tersebut.

Yo-jong adalah sosok yang menyampaikan pesan ke Korsel untuk pencairan hubungan saat Olimpiade Musim Dingin lalu. Ia menjadi anggota keluarga pertama dari dinasti Korut yang mengunjungi Korsel sejak Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1953.

Yo-jong pula yang secara pribadi memberikan surat atas nama kakaknya kepada Presiden Korsel, Moon Jae-in, ketika komunikasi dilanjutkan antara negara-negara.

Profil Yo-jong terus meningkat sejak 2014, ketika dia mendapatkan peran kunci rezim Korut sebagai Wakil Direktur Departemen Propaganda dan Agitasi Partai Buruh.

Posisinya yang strategis membuatnya secara singkat mengambil alih negara saat kakaknya dilaporkan sakit diabetes pada akhir 2014 lalu. Hal itu menurut laporan sebuah lembaga think tank berbasis di Seoul yang dijalankan oleh pembelot Korut.

Tindakan diplomasi Yo-jong sangat terstruktur dan, seperti kebanyakan anggota klam Kim, sedikit yang diketahui tentang motivasinya di luar tugas resminya.

Lahir pada tahun 1987, Yo-jong belajar di Swiss seperti kakaknya. Ia diyakini menjadi mahasiswa di Universitas Kim Il Sung dan sekolah Eropa untuk pendidikan tingginya.

Ia dipercaya adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara dari ayah mereka, Kim Jong-il, dengan empat wanita. Banyak dari mereka adalah saudara tiri, tetapi Yo-jong mempunyai ibu yang sama dengan pemimpin Korut Kim Jong-un.

Yo-jong selalu dekat dengan ayahnya, dan setelah kembali dari Swiss ia diangkat ke posisi tanggung jawab di pemerintahan, menurut Michael Madden, yang menjalankan blog North Korea Leadership Watch.

Ia bertindak sebagai pemimpin tim tingkat lanjut, memeriksa situs sebelum kunjungan resmi dan mengambil tugas administratif.

"Di bawah kepemimpinan kakaknya, Yo-jong telah mengambil lebih banyak tanggung jawab, berurusan dengan kebijakan, menerima briefing intelijen dan bertindak hampir seperti seorang kepala staf Gedung Putih," kata Madden seperti dikutip dari CNN.

Ia kemudian dipromosikan ke Politbiro negara itu, badan senior partai komunis Korut, sebagai anggota alternatif tahun lalu. Menurut North Korea Leadership Watch, ia adalah pembantu dekat dari saudara laki-lakinya dan aksesinya mengelola acara-acara publiknya, perjalanan dan kebutuhan logistik, di antara tugas-tugas lain.

Ia sekarang berada di antara 20 petinggi kakaknya, dan dilihat sebagai seorang penyeleksi informasi, menurut para analis.

"Dia mungkin salah satu orang paling berpengaruh di Kim Jong-un sendiri, tepatnya karena dia memiliki sangat sedikit orang yang bisa dia percayai," kata Balbina Hwang, profesor tamu di Georgetown University dan pendiri Komite Nasional Korea Utara.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6449 seconds (0.1#10.140)