Kecelakaan Bus Maut di Korut, 32 Turis China Tewas

Senin, 23 April 2018 - 15:59 WIB
Kecelakaan Bus Maut...
Kecelakaan Bus Maut di Korut, 32 Turis China Tewas
A A A
PYONGYANG - Sebuah bus besar pembawa rombongan turis China mengalami kecelakaan di Korea Utara (Korut) pada Minggu malam waktu setempat. Sebanyak 32 turis China dan empat warga Korea Utara tewas dalam insiden ini.

Pemerintah Beijing melalui Kementerian Luar Negeri-nya mengatakan, dua turis lainnya mengalami luka parah dan berada dalam kondisi kritis. Awalnya, kementerian ini enggan merilis jumlah korban jiwa karena data masih dalam proses verifikasi.

"Kedutaan Besar China di Korea Utara diberitahu oleh DPRK (Democratic People Republic of Korea, nama resmi Korut) bahwa kecelakaan lalu lintas serius terjadi di Jalan Huanghai, Korea Utara pada malam hari, menyebabkan korban besar bagi wisatawan China," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.

Berselang beberapa jam kemudian, Beijing mengonfirmasi bahwa 32 turisnya tewas dan dua warganya yang lain luka parah.

Menurut Korea Maritime Institute, sebuah kelompok think-tank Korea Selatan, 80 persen wisatawan asing yang berkunjung ke Korea Utara adalah warga China. Kunjungan wisatawan ini menghasilkan pendapatan bagi rezim Pyongyang sebesar USD44 juta setiap tahunnya.

Diplomat Beijing bergegas ke lokasi kecelakaan tak lama setelah kejadian. Stasiun televisi pemerintah China berbahasa Inggris dalam pesan di Twitter menyatakan, bus tur wisatawan telah jatuh dari jembatan dan menewaskan lebih dari 30 orang. Entah mengapa, pesan itu kemudian dihapus.

Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Kesehatan China seperti dikutip Reuters, mengaku telah mengirim tim ahli medis, bersama dengan peralatan dan obat-obatan, ke Korea Utara, untuk membantu mengobati para korban.

Provinsi Hwanghae Utara yang berbatasan dengan Korea Selatan adalah "rumah" bagi Kaesong, ibu kota Korea kuno yang dipenuhi oleh turis.

Beijing menyatakan, lebih dari 237.000 warganya berkunjung ke Korea Utara pada tahun 2012. Namun, sejak 2013 data angka kunjungan wisatawan itu tidak pernah lagi dirilis.

Beijing merupakan sekutu utama rezim Pyongyang yang dipimpin Kim Jong-un. Meski jadi sekutu, China tidak suka Korea Utara melakukan uji coba senjata nuklir dan rudal yang memicu rentetan sanksi dari PBB dan banyak negara.

Situasi kini mulai berubah setelah Kim Jong-un menangguhkan uji coba senjatanya dan bersedia bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. Pemimpin muda Korut itu juga bersedia mewujudkan denuklirisasi Semenanjung Korea.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1214 seconds (0.1#10.140)