Raja Swaziland Ganti Nama Negara Jadi eSwatini
A
A
A
HANYA ada sedikit orang di dunia ini yang dapat mengubah nama suatu negara. Salah satunya adalah Raja Raja Swaziland Mswati III. Dia secara resmi mengganti nama negaranya menjadi Kerajaan eSwatini. Dia mengumumkan perubahan nama negara menjadi eSwatini saat peringatan 50 tahun kemerdekaan Swazi dan 50 tahun hari ulang tahunnya pekan ini.
eSwatini dalam bahasa lokal Swati berarti “tanah orang Swazi”. Raja itu sudah pernah menyebut nama Kerajaan eSwatini beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir. Dia pernah menyebut nama itu saat pidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2017 dan di konferensi Uni Afrika serta forum internasional lainnya.
Saat berpidato di stadium di kota terbesar kedua, Manzini, 40 km timur ibu kota Mbabane, raja menjelaskan, Swaziland merupakan nama yang dimiliki sebelum dijajah Inggris. Negara miskin di bagian selatan benua Afrika itu merupakan anggota Persemakmuran dan mendapat kemerdekaan dari Inggris pada 1968.
“Saya ingin mengumumkan bahwa mulai hari ini, negara kita akan dikenal sebagai Kerajaan eSwatini,” papar sang raja, dikutip kantor berita Reuters pada Kamis (19/4).
Dia menjelaskan, nama Swaziland sering membuat bingung. “Saat kita pergi ke luar negeri, orang menduga kita sebagai Switzerland (Swiss),” kata raja.
Raja yang mengenakan seragam militer warna merah dan hitam itu naik di atas mobil terbuka untuk masuk ke stadium. Dia ingin negaranya memiliki nama yang dapat menunjukkan rakyatnya. Negara itu memiliki masalah kemiskinan serta memiliki tingkat pengidap HIV/AIDS tertinggi di dunia. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menghadiri acara perubahan nama negara itu saat mengunjungi Swaziland. (Syarifudin)
eSwatini dalam bahasa lokal Swati berarti “tanah orang Swazi”. Raja itu sudah pernah menyebut nama Kerajaan eSwatini beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir. Dia pernah menyebut nama itu saat pidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2017 dan di konferensi Uni Afrika serta forum internasional lainnya.
Saat berpidato di stadium di kota terbesar kedua, Manzini, 40 km timur ibu kota Mbabane, raja menjelaskan, Swaziland merupakan nama yang dimiliki sebelum dijajah Inggris. Negara miskin di bagian selatan benua Afrika itu merupakan anggota Persemakmuran dan mendapat kemerdekaan dari Inggris pada 1968.
“Saya ingin mengumumkan bahwa mulai hari ini, negara kita akan dikenal sebagai Kerajaan eSwatini,” papar sang raja, dikutip kantor berita Reuters pada Kamis (19/4).
Dia menjelaskan, nama Swaziland sering membuat bingung. “Saat kita pergi ke luar negeri, orang menduga kita sebagai Switzerland (Swiss),” kata raja.
Raja yang mengenakan seragam militer warna merah dan hitam itu naik di atas mobil terbuka untuk masuk ke stadium. Dia ingin negaranya memiliki nama yang dapat menunjukkan rakyatnya. Negara itu memiliki masalah kemiskinan serta memiliki tingkat pengidap HIV/AIDS tertinggi di dunia. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menghadiri acara perubahan nama negara itu saat mengunjungi Swaziland. (Syarifudin)
(nfl)