Korea Selatan Siap Gelar KTT dengan Korea Utara

Senin, 23 April 2018 - 12:27 WIB
Korea Selatan Siap Gelar KTT dengan Korea Utara
Korea Selatan Siap Gelar KTT dengan Korea Utara
A A A
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) mempersiapkan diri menghadapi konferensi tingkat tinggi (KTT) dalam satu dekade terakhir. Persiapan itu sehari setelah Korea Utara (Korut) berjanji akan menghentikan uji coba nuklir dan misil yang memicu harapan, tetapi juga skeptisme.

Presiden Korsel Moon Jae-in juga sangat optimistis dengan prospek KTT Antar-Korea. Itu disebabkan karena ada janji denuklirisasi dari pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un. Sebagai bentuk persiapan Korsel, badan keamanan presiden Korsel telah bertemu dengan pejabat militer dan Pusat Komando PBB untuk mendiskusikan keamanan di desa gencatan senjata di perbatasan Panmunjom. Di desa itu akan menjadi lokasi KTT Korut-Korsel.

Sejak beberapa pekan lalu, Korsel telah merenovasi Peace House yang berada di sisi Panmunjon untuk lokasi KTT antara Moon dan kim. Itu akan menjadi KTT pemimpin Korut pertama yang digelar di Korsel sejak 1950–1953.

Pada Senin (hari ini), dua Korea akan menggelar perundingan tingkat pejabat di Tongil Pavillion di sisi Pamunjon Korut untuk mendiskusikan protokol, keamanan, dan media untuk meliput KTT. Moon kini juga telah memiliki telepon langsung dengan Kim di depan meja kantornya. Dia juga akan berkomunikasi Kim beberapa hari menjelang KTT.

Sementara itu, banyak pihak menyambut optimistis dan pesimistis tentang sikap Korut pada Sabtu (21/4) menyatakan akan fokus pada pertumbuhan ekonomi dan perdamaian menjelang KTT Antara Korut dan Amerika Serikat (AS). Namun, banyak pihak menyatakan keraguan dengan niat Korut. Banyak pihak pesimistis dengan langkah Presiden Korsel Moon Jae-in yang akan bertemu dengan pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un.

“Korut memiliki sejarah panjang menyampaikan isu denuklirisasi dan membekukan program nuklirnya di masa lalu. Kita masih ingat bagaimana janji dan komitmen itu diabaikan satu dekade lalu,” ujar profesor kajian Korut, Nam Sung-wook dari Universitas Korea di Seoul.

“Meskipun pengumuman yang diucapkan Kim Jong-un cukup dramatis, dunia harus sensitif terhadap kata yang diucapkan Kim,” katanya dilansir Reuters.

Sementara itu, diplomat AS untuk Asia Timur Susan Thornton mengungkapkan hal positif dengan sikap Korut untuk menghentikan uji coba nuklir dan misilnya. Thornton ikut dalam pertemuan dengan menteri luar negeri Korsel dan para negosiator nuklir. “Kita akan melakukan banyak koordinasi erat dengan Korsel, aliansi, dan mitra pada pekan ini,” kata Thornton kepada kantor berita Yonhap.

Sebelumnya, Presiden Trump menyambut pernyataan Kim Jong-un. Dia juga melihat ke depan KTT bersama Kim. “Korut sepakat menghentikan seluruh uji coba nuklir dan menutup tempat uji coba nuklir,” kata Trump. (Andika Hendra)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5609 seconds (0.1#10.140)