Trump: Krisis Korut Jauh dari Kata Berakhir
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan krisis nuklir Korea Utara (Korut) masih jauh dari kata akhir. Pernyataan ini muncul sehari setelah Korut mengumumkan penghentian uji coba rudal balistik dan nuklirnya jelang pertemuan dengan Korea Selatan (Korsel) dan AS.
"Kami masih jauh dari akhir tentang Korea Utara, mungkin semuanya akan berhasil, dan mungkin mereka tidak - hanya waktu yang akan mengatakan," kata Trump di akun Twitternya.
"Tapi pekerjaan yang Saya lakukan sekarang seharusnya sudah dilakukan sejak lama!" imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (22/4/2018).
Pada Sabtu kemarin Korut mengumumkan penghentian uji coba nuklir dan rudalnya. Mereka juga akan menghancurkan lokasi uji coba nuklirnya dan mengejar pertumbuhan ekonomi.
Kim Jong-un mengatakan Korut tidak lagi perlu menguji coba bom nuklir atau rudal balistik antar benua sekarang karena negaranya memiliki senjata, dan ia akan mengerahkan semua upaya untuk pembangunan ekonomi.
Baca: Kim Jong-un: Mulai Hari Ini, Tes Nuklir dan Rudal Korut Dihentikan
https://international.sindonews.com/read/1299641/40/kim-jong-un-mulai-hari-ini-tes-nuklir-dan-rudal-korut-dihentikan-1524266163
Para pemimpin dunia menyambut baik pengumuman tersebut termasuk Trump.
“Wow, kami belum menyerahkan apa pun & mereka telah sepakat untuk denuklirisasi (sangat bagus untuk Dunia ), penutupan situs, & tidak ada lagi pengujian!” cuit Trump.
Namun, pengumuman Kim Jong-un tidak termasuk komitmen untuk membongkar senjata nuklir dan misil yang ada. Muncul keraguan ia akan menyerahkan senjata nuklir yang negaranya telah kembangkan selama beberapa dekade.
Seorang diplomat senior AS untuk Asia Timur, Susan Thornton, menyebut pengumuman terbaru Korut langkah yang sangat positif ketika ia memulai kunjungan tiga hari ke Seoul pada hari Minggu. Kunjungan ini akan mencakup pertemuan dengan menteri luar negeri Korsel serta utamanya adalah mengenai perundingan nuklir.
"Kami akan melakukan banyak koordinasi yang erat dengan Korea Selatan, sekutu dan mitra pekan ini," kata kantor berita Yonhap mengutipnya.
Sebelumnya, Trump menyebut tawaran Korut untuk membekukan pengujian dan menutup satu-satunya situs uji nuklirnya yang dikenal berita yang sangat baik dan kemajuan besar. Sementara Korsel mengatakan itu menandai kemajuan bermakna yang akan menciptakan kondisi yang baik untuk keberhasilan pertemuan puncak dan kemudian dengan AS.
Baca Juga: Trump Sambut Baik Jong-un Hentikan Uji Coba Rudal dan Nuklir
Korsel Semringah Korut Bekukan Uji Coba Nuklir dan Rudal
Kim Jong-un diharapkan akan bertemu dengan Trump pada akhir Mei atau awal Juni, pertemuan pertama antara pemimpin yang duduk di kedua negara.
"Kami masih jauh dari akhir tentang Korea Utara, mungkin semuanya akan berhasil, dan mungkin mereka tidak - hanya waktu yang akan mengatakan," kata Trump di akun Twitternya.
"Tapi pekerjaan yang Saya lakukan sekarang seharusnya sudah dilakukan sejak lama!" imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (22/4/2018).
Pada Sabtu kemarin Korut mengumumkan penghentian uji coba nuklir dan rudalnya. Mereka juga akan menghancurkan lokasi uji coba nuklirnya dan mengejar pertumbuhan ekonomi.
Kim Jong-un mengatakan Korut tidak lagi perlu menguji coba bom nuklir atau rudal balistik antar benua sekarang karena negaranya memiliki senjata, dan ia akan mengerahkan semua upaya untuk pembangunan ekonomi.
Baca: Kim Jong-un: Mulai Hari Ini, Tes Nuklir dan Rudal Korut Dihentikan
https://international.sindonews.com/read/1299641/40/kim-jong-un-mulai-hari-ini-tes-nuklir-dan-rudal-korut-dihentikan-1524266163
Para pemimpin dunia menyambut baik pengumuman tersebut termasuk Trump.
“Wow, kami belum menyerahkan apa pun & mereka telah sepakat untuk denuklirisasi (sangat bagus untuk Dunia ), penutupan situs, & tidak ada lagi pengujian!” cuit Trump.
Namun, pengumuman Kim Jong-un tidak termasuk komitmen untuk membongkar senjata nuklir dan misil yang ada. Muncul keraguan ia akan menyerahkan senjata nuklir yang negaranya telah kembangkan selama beberapa dekade.
Seorang diplomat senior AS untuk Asia Timur, Susan Thornton, menyebut pengumuman terbaru Korut langkah yang sangat positif ketika ia memulai kunjungan tiga hari ke Seoul pada hari Minggu. Kunjungan ini akan mencakup pertemuan dengan menteri luar negeri Korsel serta utamanya adalah mengenai perundingan nuklir.
"Kami akan melakukan banyak koordinasi yang erat dengan Korea Selatan, sekutu dan mitra pekan ini," kata kantor berita Yonhap mengutipnya.
Sebelumnya, Trump menyebut tawaran Korut untuk membekukan pengujian dan menutup satu-satunya situs uji nuklirnya yang dikenal berita yang sangat baik dan kemajuan besar. Sementara Korsel mengatakan itu menandai kemajuan bermakna yang akan menciptakan kondisi yang baik untuk keberhasilan pertemuan puncak dan kemudian dengan AS.
Baca Juga: Trump Sambut Baik Jong-un Hentikan Uji Coba Rudal dan Nuklir
Korsel Semringah Korut Bekukan Uji Coba Nuklir dan Rudal
Kim Jong-un diharapkan akan bertemu dengan Trump pada akhir Mei atau awal Juni, pertemuan pertama antara pemimpin yang duduk di kedua negara.
(ian)