Liga Arab Serukan Penyelidikan Internasional Serangan Kimia
A
A
A
RIYADH - Para pemimpin Liga Arab mengutuk dugaan tindakan kriminal penggunaan senjata kimia di Suriah. Mereka pun menyerukan penyelidikan internasional atas peristiwa yang menewaskan puluhan orang itu.
Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir pada konferensi pers setelah berakhirnya KTT Liga Arab di Arab Saudi. Namun pernyataan itu tidak menyebutkan Suriah yang dibacakan pada penutupan seperti dikutip dari Reuters, Senin (16/4/2018).
Arab Saudi dan sekutunya telah menyatakan dukungan untuk peluncuran rudal oleh Amerika Serikat (AS), Inggris dan Perancis pada hari Sabtu kemarin terhadap tiga dugaan fasilitas senjata kimia di Suriah. Sementara negara-negara Arab lainnya seperti Irak dan Lebanon mengutuk aksi tersebut.
Pemerintah Suriah menyangkal menggunakan atau memiliki senjata kimia dan mengatakan serangan itu adalah tindakan agresi.
Serangan gabungan AS, Prancis, dan Inggris berdalih sebagai respons atas serangan senjata kimia di Douma, Ghouta timur pada 7 April 2018 yang dilaporkan menewaskan puluhan orang. Pejabat pertahanan AS yang berbicara dalam kondisi anonim mengatakan, sekitar 100 rudal jelajah Tomahawk ditembakkan kapal-kapal perang AS dan sekutunya.
Serangan berlangsung bertepatan dengan pengumuman Presiden Donald Trump yang memerintahkan serangan operasi militer terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad. Serangan terjadi sebelum tim inspektur Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) bekerja di Douma untuk melakukan penyelidikan.
Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir pada konferensi pers setelah berakhirnya KTT Liga Arab di Arab Saudi. Namun pernyataan itu tidak menyebutkan Suriah yang dibacakan pada penutupan seperti dikutip dari Reuters, Senin (16/4/2018).
Arab Saudi dan sekutunya telah menyatakan dukungan untuk peluncuran rudal oleh Amerika Serikat (AS), Inggris dan Perancis pada hari Sabtu kemarin terhadap tiga dugaan fasilitas senjata kimia di Suriah. Sementara negara-negara Arab lainnya seperti Irak dan Lebanon mengutuk aksi tersebut.
Pemerintah Suriah menyangkal menggunakan atau memiliki senjata kimia dan mengatakan serangan itu adalah tindakan agresi.
Serangan gabungan AS, Prancis, dan Inggris berdalih sebagai respons atas serangan senjata kimia di Douma, Ghouta timur pada 7 April 2018 yang dilaporkan menewaskan puluhan orang. Pejabat pertahanan AS yang berbicara dalam kondisi anonim mengatakan, sekitar 100 rudal jelajah Tomahawk ditembakkan kapal-kapal perang AS dan sekutunya.
Serangan berlangsung bertepatan dengan pengumuman Presiden Donald Trump yang memerintahkan serangan operasi militer terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad. Serangan terjadi sebelum tim inspektur Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) bekerja di Douma untuk melakukan penyelidikan.
(ian)