Marah, Rusia Tuding AS Memancing di Air Keruh Timur Tengah

Selasa, 10 April 2018 - 10:54 WIB
Marah, Rusia Tuding...
Marah, Rusia Tuding AS Memancing di Air Keruh Timur Tengah
A A A
NEW YORK - Diplomat Rusia untuk PBB meluapkan kemarahannya terhadap Amerika Serikat (AS) yang mengumbar retorika permusuhannya dengan Moskow termasuk soal dugaan serangan kimia di Suriah. Luapan kekesalan itu muncul saat Moskow dan Washington terlibat perang kata-kata di forum Dewan Keamanan PBB hari Senin.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menuduh AS dan sekutunya memancing di air keruh di Timur Tengah. Dia memperingatkan konsekuensi berbahaya dari tindakan tersebut.

Nebenzia menganggap AS dan sekutunya telah gagal untuk memahami peringatan dari Presiden Vladimir Putin di Majelis Umum PBB tahun 2015.

"Apakah Anda sekarang mengerti apa yang telah Anda lakukan?," kata Nebenzia mengulangi pertanyaan Putin tentang permainan geopolitik Barat yang gegabah di Timur Tengah. "Tidak, Anda tidak," katanya lagi.

"Ke mana pun Anda pergi, semua yang Anda sentuh, Anda hanya meninggalkan kekacauan. Anda mencoba memancing di air keruh itu, tetapi satu-satunya yang Anda tangkap adalah (ikan) mutan," ujar Nebenzia.

Diplomat Moskow ini juga tersinggung dengan komentar mitranya dari AS, Nikki Haley, beberapa hari lalu yang sesumbar bahwa Washington tidak akan pernah menjadi teman Moskow.

"Kami tidak tertarik untuk berteman dengan Anda," balas Nebenzia."Kami tidak memohon Anda untuk persahabatan. Kami menginginkan hubungan yang normal dan beradab, yang dengan sombongnya Anda tolak, Anda mengabaikan kesopanan yang mendasar," kesal diplomat Rusia tersebut.

"Anda salah kaprah untuk berpikir Anda memiliki teman," imbuh Nebenzia."Teman-teman Anda yang disebut adalah mereka yang tidak bisa menolak Anda. Ini adalah satu-satunya kriteria Anda untuk persahabatan."

Utusan Rusia itu menutup pidatonya dengan memperingatkan konsekuensi jika AS nekat melakukan serangan militer yang tidak sah terhadap Suriah. Terlebih, pasukan Moskow sudah dikerahkan secara resmi di negeri Bashar al-Assad itu.

"Apa yang terjadi dalam kemalangan militer di Barat telah diketahui dengan baik, seperti yang ditunjukkan oleh contoh-contoh di Yugoslavia, Irak, dan Libya. Tidak ada yang memberi Anda kekuatan untuk bertindak seperti polisi dunia, atau bertindak seperti jaksa, hakim, dan algojo," sindir Nebenzia.

AS Ancam Suriah


Sebelumnya, Dubes Haley di forum Dewan Keamana PBB tersebut membuat ancaman militer terhadap rezim Suriah atas tuduhan melakukan serangan kimia di Douma, Sabtu pekan lalu.

Dalam ancamannya, Haley mengumbar kata-kata kasar untuk Presiden Assad dengan menyebutnya sebagai "monster" pembunuh.

"Kami di luar menampilkan foto-foto bayi yang mati. Kami berada di luar daya tarik hati nurani. Kami telah mencapai saat ketika dunia harus melihat keadilan ditegakkan," kata Haley, seperti dikutip Reuters, Selasa (10/4/2018).

"Rusia mendukung 'monster' Assad, yang membunuh anak-anak dengan senjata kimia," ujar Haley.

“Rezim Rusia, yang tangannya penuh dengan darah anak-anak Suriah, tidak malu dengan gambar para korbannya. Kami telah mencoba itu sebelumnya," kata Haley."Tidak ada pemerintahan beradab yang akan berhubungan dengan rezim pembunuh Assad."

Rusia sebagai sekutu terkuat rezim Suriah menolak tuduhan serangan kimia dilakukan kubu Assad. Menurut Moskow, serangan kimia di Douma dibuat oleh LSM White Helmets dan kelompok Jaysh al-Islam yang didukung Barat untuk memfitnah pemerintah Suriah.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0503 seconds (0.1#10.140)