Seteru dengan Inggris Memanas, Rusia Klaim Didukung 13 Negara

Kamis, 05 April 2018 - 02:30 WIB
Seteru dengan Inggris...
Seteru dengan Inggris Memanas, Rusia Klaim Didukung 13 Negara
A A A
MOSKOW - Perseteruan antara Rusia dengan Inggris terkait kasus serangan racun terhadap mantan agen ganda Sergei Skripal semakin memanas. Kini, Moskow mengklaim didukung 13 negara.

Klaim itu bersamaan dengan pertemuan darurat Organiasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) di Den Haag atas permintaan Moskow.

Moskow menyatakan ingin mengatasi tuduhan ketidakpatuhannya terhadap konvensi senjata kimia seperti yang dituduhkan oleh Inggris.

Seperti diketahui, mantan agen ganda Kremlin Sergei Skripal yang berkhianat ke Inggris ditemukan tak berdaya bersama putrinya, Yulia Skripal, di Salisbury, Inggris selatan, 4 Maret 2018.

London menyatakan, Skripal dan putrinya diserang racun saraf Novichok yang didalangi Moskow. Namun, Kremlin membantah tuduhan itu dan menuntut London menunjukkan bukti yang hingga kini tak disodorkan.

Kedutaan Rusia di Belanda melalui Twitter merilis daftar 13 negara yang mendukung Rusia dalam kasus Skripal. Menurut kedutaan tersebut, ke-13 negara mendukung Rusia dalam pernyataan bersama yang ditujukan kepada OPCW.

Ke-13 negara itu antara lain Iran, Suriah, Pakistan, Kuba, Belarus, Kazakhstan, Armenia, Azerbaijan, Venezuela, Kyrgyzstan, Tajikistan, Uzbekistan dan Nikaragua.

Namun Pemerintah Inggris menuduh Rusia berusaha merusak OPCW, serta terlibat dalam taktik pengalihan isu. Para ilmuwan di Porton Down yang meneliti sampel racun penyerang Skripal mengaku tidak bisa memverifikasi bahwa racun saraf tersebut berasal dari Rusia.

"Rusia telah menyerukan pertemuan ini untuk melemahkan pekerjaan OPCW," kata Kementerian Luar Negeri Inggris dalam sebuah pernyataan melalui seorang juru bicaranya.

"Tentu saja, tidak ada persyaratan dalam konvensi senjata kimia bagi korban serangan senjata kimia untuk terlibat dalam penyelidikan bersama dengan terduga pelaku," lanjut kementerian tersebut, seperti dikutip Daily Star, Kamis (5/4/2018).

Pertemuan dewan eksekutif OPCW di Den Haag digelar tertutup. Moskow berharap OPCW bekerja independen.

Presiden Rusia Vladimir Putin saat kunjungan ke Turki menyerukan penyelidikan menyeluruh terhadap kasus Skripal. Dia mengecam sikap Inggris yang mengumbar tuduhan tanpa bukti.

"Kecepatan di mana kampanye anti-Rusia telah diluncurkan menyebabkan kebingungan," katanya.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan seorang kerabat Skripal bernama Viktoria Skripal telah melakukan kontak dengan Kedutaan Rusia di London untuk menjenguk mantan agen ganda Kremli tersebut.

"Viktoria Skripal berencana untuk mengunjungi kerabatnya di Inggris untuk memberikan dukungan moral dan psikologis," kata kementerian tersebut melalui seorang juru bicara.

"Kami menganggap ini sebagai keinginan yang benar-benar tulus, dan terutama penting sekarang, saat kondisi Yulia Skripal dilaporkan membaik," lanjut kementerian itu.
(mas)
Berita Terkait
Rusia: Kacamata Pintar...
Rusia: Kacamata Pintar Facebook Bisa Jadi Alat Mata-mata Amerika Serikat
Rusia Tolak Ultimatum...
Rusia Tolak Ultimatum AS Soal Perjanjian Mata-mata Open Skies
Angkatan Udara Rusia...
Angkatan Udara Rusia Cegat Pesawat Mata-mata AS di Laut Hitam
FBI Akui Sabotase Perangkat...
FBI Akui Sabotase Perangkat Lunak Mata-mata Rusia Turla
Bagaimana Kapal Mata-mata...
Bagaimana Kapal Mata-mata Rusia Tahu Uji Rudal AS?
Kasus Mata-mata, Rusia...
Kasus Mata-mata, Rusia Tuntut 18 Tahun Penjara untuk Mantan Marinir AS
Berita Terkini
Raih 90 Persen Suara,...
Raih 90 Persen Suara, Pemimpin Kudeta Gabon Menang Pemilu
10 menit yang lalu
Imbas Kebijakan Donald...
Imbas Kebijakan Donald Trump, Orang Eropa Enggan Berlibur ke AS
54 menit yang lalu
Saat Rayakan Paskah...
Saat Rayakan Paskah Yahudi, Rumah Gubernur Pennsylvania Justru Dibakar Warga
1 jam yang lalu
Untuk Pertama Kalinya,...
Untuk Pertama Kalinya, Rusia Klaim Tembak Jatuh Jet Tempur F-16 Ukraina
2 jam yang lalu
Kekurangan Tentara,...
Kekurangan Tentara, Ukraina Ingin Perempuan Ikut Wajib Militer
2 jam yang lalu
250 Mantan Agen Intelijen...
250 Mantan Agen Intelijen Mossad Minta Perang Gaza Diakhiri
3 jam yang lalu
Infografis
Negara NATO yang Halangi...
Negara NATO yang Halangi Kemenangan Israel dari Palestina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved